Batu ginjal yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan rasa nyeri dan komplikasi. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk mengenali apa saja cara mencegah batu ginjal demi terhindar dari risiko penyakit ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Batu ginjal yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan rasa nyeri dan komplikasi. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk mengenali apa saja cara mencegah batu ginjal demi terhindar dari risiko penyakit ini.
Jika Anda pernah mengalami gejala batu ginjal, tentu pengalaman rasa sakit yang tak tertahankan tidak dapat dilupakan. Rasa sakit ketika buang air kecil karena batu melewati saluran kemih dan keluar dari tubuh kadang terbayang begitu jelas.
Bagi banyak orang, batu ginjal merupakan penyakit ginjal yang mungkin tidak hanya terjadi satu kali. Dilansir dari Harvard Health Publishing, setengah dari pasien batu ginjal kembali memiliki kondisi yang sama. Tidak sedikit pula yang mengalami batu ginjal dalam kurun waktu tujuh tahun tanpa upaya pencegahan.
Pada dasarnya, cara mencegah kembali terbentuknya batu ginjal tidaklah sulit. Namun, upaya ini membutuhkan tekad karena diperlukan waktu yang lama dan tidak berhenti di tengah-tengah. Lalu, apa saja pencegahan penyakit batu ginjal yang perlu dilakukan?
Memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih merupakan hal terpenting yang dapat Anda lakukan untuk mencegah batu ginjal. Minum air setidaknya 8 gelas sehari dapat menurunkan risiko pembentukan batu ginjal.
Hal tersebut dikarenakan asupan air yang selalu tercukupi memudahkan kerja ginjal untuk mengeluarkan racun dari tubuh.
Semakin sedikit Anda minum, semakin lambat pula proses pembuangan limbah mineral dan senyawa kimia lainnya. Akibatnya, penumpukan mineral yang bisa membentuk batuan pun dapat terjadi.
Oleh sebab itu, memenuhi kebutuhan cairan tubuh setiap harinya penting sebagai upaya pencegahan pembentukan batu ginjal.
Bosan dengan air putih yang tidak ada rasanya dan itu-itu saja? Anda bisa sesekali menambahkan perasan air lemon atau menggantinya dengan air kelapa muda sebagai cara mencegah batu ginjal.
Menurut penelitian dari Panjab University, minum air kelapa untuk mengurangi risiko pembentukan batu ginjal tergolong aman. Hal ini dibuktikan dengan memberikan air kelapa kepada tikus percobaan. Kemudian, peneliti akan mengambil contoh urine hewan ini setelah 24 jam kemudian.
Hasilnya, tikus yang diberi minum air kelapa mengalami penurunan jumlah kristal pada urine. Bahkan, air kelapa juga membantu menghambat pembentukan mineral dalam jaringan ginjal dan mencegah kristal menempel pada saluran kemih.
Walaupun aman untuk mencegah pembentukan batu, konsumsi air kelapa mungkin tidak dianjurkan sebagai pengobatan batu ginjal. Pasalnya, kandungan kalium dan sodium yang tinggi pada air kelapa malah dapat merusak ginjal jika dikonsumsi berlebihan.
Memenuhi kebutuhan cairan memang penting, tetapi hal tersebut ternyata tidak cukup ketika tidak diiringi oleh pola makan sehat. Salah satu anjuran makan untuk mencegah batu ginjal adalah diet rendah garam, alias mengurangi makanan asin.
Terlalu banyak mengonsumsi garam (natrium) bisa memicu pembentukan batu ginjal. Pasalnya, kelebihan natrium di dalam tubuh dapat meningkatkan jumlah kalsium dalam urine.
Orang dewasa umumnya perlu membatasi asupan natrium harian mereka hingga kurang dari 2.300 mg sehari. Ukuran tersebut setara dengan satu sendok teh garam dapur yang mengandung 2.325 mg natrium.
Tidak hanya garam dapur, sumber natrium yang mungkin tidak Anda sadari cukup banyak, yaitu saus sambal, kecap, saus tiram, hingga makanan kalengan. Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda ikuti ketika menjalani diet rendah garam.
Apabila Anda merasa kesulitan, tanyakan kepada dokter atau ahli gizi untuk mengetahui apa saja rekomendasi makanan rendah natrium. Dengan demikian, Anda mungkin lebih mudah menjalani diet untuk pencegahan penyakit batu ginjal.
Daging dan sumber protein lainnya, seperti telur dan susu, mengandung purin yang bisa diubah menjadi asam urat di dalam urine. Asam urat adalah salah satu bahan yang menyebabkan batu ginjal.
Oleh sebab itu, kebanyakan konsumsi protein hewani dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal di kemudian hari.
Diet rendah protein menjadi pilihan baik untuk mencegah batu ginjal. Lantas, apa yang perlu dilakukan agar lebih mudah menjalani pola makan sehat ini?
Konsumsi makanan dengan kadar oksalat tinggi bisa meningkatkan jumlah oksalat dalam urine. Apabila hal ini terjadi, oksalat akan berikatan dengan kalsium dan membentuk kristal yang menyebabkan batu ginjal.
Hal tersebut yang membuat Anda perlu mengurangi makanan dengan tinggi oksalat demi mencegah pembentukan batu ginjal. Beberapa contoh makanan dengan kandungan oksalat tinggi yang mungkin biasa Anda konsumsi antara lain:
Kadar kalsium dalam tubuh yang terlalu sedikit ternyata bisa menjadi salah satu penyebab kadar oksalat meningkat dan menyebabkan batu ginjal. Demi mencegah pembentukan batu ginjal terjadi, Anda perlu mengonsumsi kalsium sesuai dengan kebutuhan.
Kadar kalsium yang dibutuhkan setiap orang ternyata berbeda, tergantung dengan usia Anda. Idealnya, Anda dapat mendapatkan kalsium dari makanan karena penggunaan suplemen kalsium justru dapat meningkatkan risiko batu ginjal.
Sebagai contoh, pria berusia di atas 50 tahun perlu mendapatkan 1.000 mg kalsium per hari dan 800 hingga 1.000 IU vitamin D. Hal ini bertujuan agar tubuh lebih cepat menyerap kalsium.
Obesitas atau kelebihan berat badan merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terhadap sakit batu ginjal. Berat badan berlebih dapat menyebabkan resistensi insulin dan peningkatan jumlah kalsium dalam urine.
Hal tersebutlah yang membuat tubuh dapat membentuk batu kalsium yang menyebabkan batu ginjal.
Selain itu, orang yang memiliki berat badan berlebih juga cenderung mempunyai pH urine yang asam. Oleh sebab itu, menjaga berat badan menjadi penting demi mencegah pembentukan batu.
Anda bisa mulai dengan rutin berolahraga dan menjaga pola makan tetap sehat. Jangan lupa untuk berkonsultasi ke dokter jika Anda memiliki faktor risiko untuk mengetahui cara yang perlu dilakukan demi pencegahan batu ginjal.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar