Ciuman bibir yang menjadi tanda kasih sayang atau ekspresi romantis pada pasangan ternyata memiliki efek samping. Pasalnya, air liur di dalam mulut dapat menjadi media penularan mikroorganisme penyebab penyakit, seperti bakteri dan virus. Ketahui apa saja efek samping ciuman bibir di bawah ini,
Penyakit yang jadi efek samping dari ciuman bibir
Beberapa studi menunjukkan bahwa ciuman bibir memiliki manfaat kesehatan seperti melancarkan aliran darah dan meningkatkan produksi oksitosin yang membangun emosi positif.
Di samping itu, dibandingkan dengan aktivitas seksual lainnya, risiko virus penyakit menular seksual menyebar melalui ciuman bibir terbilang lebih rendah.
Namun, beberapa penyakit infeksi lain bisa menyebar dengan mudah melalui air liur atau luka terbuka di dalam mulut, apalagi saat terjadi kontak langsung seperti dari ciuman bibir.
Berikut adalah beberapa penyakit yang bisa muncul akibat dari berciuman bibir:
1. Influenza
Virus influenza penyebab flu menular secara cepat dari satu orang ke orang lainnya.
Penyakit ini umumnya ditularkan melalui udara ataupun percikan air liur (droplet) orang yang terinfeksi ketika batuk, bersin, ataupun berbicara.
Ciuman bibir yang memungkinkan kontak langsung antar air liur tentunya bisa dengan mudah membuat seseorang terpapar virus ini.
Maka dari itu, saat Anda sedang flu, sebaiknya hindari dulu kontak erat dengan pasangan Anda untuk mencegah penularan virus.
Flu sebagai salah satu penyakit akibat ciuman bibir ini memiliki gejala seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, nyeri tubuh, hingga kelelahan.
2. Gondongan
Gondongan adalah infeksi virus yang menyerang kelenjar ludah sehingga menyebabkan terjadinya pembengkakan. Ciuman bibir dapat membuat seseorang lebih mudah terpapar virus penyebab penyakit ini.
Selain itu, gondongan juga menyebar dari orang yang terinfeksi melalui udara ketika sedang pilek, batuk, ataupun bersin.
Gejala gondongan yang menjadi efek bahaya ciuman bibir ini adalah demam, sakit kepala, pegal linu, dan bengkak di bawah kedua pipi.
3. Mononukleosis
Mononukleosis atau demam kelenjar adalah penyakit yang penularan utamanya terjadi lewat air liur saat melakukan ciuman bibir. Oleh sebab itu, penyakit ini juga dikenal dengan nama penyakit ciuman.
Selain merupakan efek samping dari ciuman bibir, virus Epstein-Barr (EBV) penyebab mononukleosis juga dapat ditularkan saat bersin, batuk, atau berbicara.
Studi dari Clinical Immunology menjelaskan bahwa infeksi virus EBV menyerang kelenjar getah bening sehingga bisa menyebabkan pembengkakan di sekitar leher atau limfadenopati.
4. Penyakit gusi
Bahaya lainnya yang juga bisa muncul akibat ciuman bibir tidak lain adalah infeksi mulut seperti penyakit gusi.
Ada ratusan bakteri di dalam mulut yang dapat berkembang karena jarang menyikat gigi. Bahkan lama kelamaan, bakteri di dalam mulut dapat membentuk plak.
Plak bisa tumbuh di bawah garis gusi sehingga menyebabkan penyakit gusi yang juga dikenal sebagai periodontitis dan gingivitis (radang gusi).
Ciuman bibir memang tidak secara langsung menimbulkan penyakit gusi. Akan tetapi, ciuman bibir dapat menjadi media transmisi perpindahan bakteri yang menginfeksi mulut sehingga menyebabkan penyakit gusi.
Apakah normal jika bibir bengkak setelah ciuman?
5. Herpes labialis (herpes oral)
Herpes labialis atau oral merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi virus herpes simpleks.
Gejalanya ditandai dengan munculnya lenting atau luka melepuh, terutama di sekitar mulut dan bagian wajah di sekitarnya.
Penularan penyakit ini berlangsung melalui kontak langsung dengan bagian kulit yang terinfeksi, luka herpes, atau selaput lendir pada air liur.
Penularan herpes di mulut merupakan efek samping dari ciuman bibir, meskipun bisa juga menyebar melalui seks oral.
Untuk menghindari penularan herpes melalui ciuman, sebaiknya menghindari melakukan ciuman bibir sampai luka herpes benar-benar sembuh.
6. Meningitis
Penyakit selanjutnya yang bisa menyebar akibat dari ciuman bibir adalah meningitis atau radang selaput otak. Banyak jenis virus, bakteri, jamur, dan parasit yang bisa menyebabkan meningitis.
Mikroorganisme tersebut menginfeksi membran pelindung yang menutupi otak dan sistem saraf tulang belakang sehingga menimbulkan peradangan.
Berciuman bibir dapat menjadi cara penularan meningitis akibat kontak langsung dengan air liur yang terinfeksi.
Efek samping dari ciuman bibir juga memudahkan penularan kuman penyebab meningitis masuk ke sel-sel pernapasan dan selanjutnya berpindah ke selaput otak.
7. Hepatitis B
Efek samping ciuman bibir berisiko menyebabkan penularan virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B umumnya dapat menular melalui kontak dengan cairan tubuh, seperti air mani dan darah saat melakukan hubungan intim
Penularan dari ciuman bibir sebenarnya belum pasti dan kemungkinannya kecil, tetapi terdapat risikonya.
Seseorang mungkin terinfeksi akibat berciuman bibir karena air liur yang mengandung HBV berkontak langsung dengan darah pada luka terbuka di dalam mulut.
Untuk itu, Anda sebaiknya menghindari ciuman bibir ketika memiliki sariawan atau luka lain pada mulut.
8. Sifilis
Sifilis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit ini memang lebih umum menular melalui seks oral, vagina, dan anal.
Namun, sifilis dapat menyebabkan luka terbuka di mulut yang mana dapat menjadi jalan keluar bakteri penyebab sifilis untuk menginfeksi orang lain.
Ciuman bibir yang dalam, seperti french kiss, memungkinkan pasangan menyentuh luka terbuka tersebut dengan lidahnya sehingga meningkatkan risiko paparan terhadap virus.
Sifilis dapat menyebabkan gejala parah seperti ruam kulit, pembengkakan kelenjar getah bening, dan kerontokan rambut.
Saat penyakit sudah berkembang cukup parah, Anda perlu menjalani pengobatan sifilis dengan antibiotik.