Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tonsil menjadi bagian dari sistem pertahanan tubuh. Itu sebabnya, ketika ketahanan tubuh menurun, tonsil lebih mudah terdampak berbagai penyakit.
Beberapa penyakit paling umum menyerang amandel adalah sebagai berikut.
1. Radang amandel (tonsilitis)
Kondisi amandel yang membengkak dan kemerahan disebut dengan radang amandel atau tonsilitis. Radang tonsil disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.
Kondisi ini dapat menyebabkan munculnya gejala lain seperti tenggorokan sakit saat menelan, tenggorokan bengkak, nyeri di kuping dan tenggorokan, serta suara serak.
Radang tonsil dapat terjadi pada pasien dengan usia berapa pun, tetapi paling banyak ditemui pada anak-anak kecil hingga remaja.
Walaupun dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, tonsilitis jarang menyebabkan penyakit serius. Tonsilitis dapat diobati dengan obat-obatan sederhana yang ada di rumah.
Ambil contohnya pengobatan tonsilitis dengan permen pelega tenggorokan, kumur air garam, minum banyak cairan, atau minum obat penghilang rasa sakit yang bisa dibeli tanpa resep di apotek.
Jika peradangan pada tonsil disebabkan oleh infeksi bakteri, pengobatan terbaik adalah dengan pemberian antibiotik jenis penicillin atau amoxicilin.
Anda harus berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum minum antibiotik.
2. Batu amandel
Selain tonsilitis, batu amandel (tonsilloliths) adalah penyakit paling umum lainnya yang bisa terjadi di daerah tonsil. Tonsilloliths ditandai dengan benjolan putih atau kuning yang menempel di dalam tonsil.
Kondisi ini disebabkan oleh sel mati, lendir, air liur, atau makanan yang menyumbat pada celah tonsil, yang disebut dengan crypt tonsil.
Lambat laun, kotoran akan semakin banyak yang tersangkut dan menumpuk sehingga mengeras dan membentuk batu tonsil.
Orang yang memiliki kebersihan mulut yang buruk, sinus bermasalah, ukuran tonsil besar atau radang amandel kronis berisiko terkena tonsilloliths.
Sayangnya, penyakit ini sering kali tidak memiliki gejala (asimptomatik) sehingga sulit untuk diketahui dengan segera. Namun, efek dari batu amandel bisa menyebabkan bau mulut.
Walaupun jarang menyebabkan komplikasi parah, batu tonsil bisa membesar seukuran butir beras hingga buah anggur.
Akibatnya, tonsil bisa membengkak dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Batu tonsil dapat dihilangkan dengan penyikatan, water pick, atau berkonsultasi ke dokter gigi.
3. Abses peritonsil
Abses peritonsil adalah komplikasi dari radang amandel. Infeksi bakteri pada amandel yang berkepanjangan dapat menyebabkan munculnya nanah, baik pada salah satu maupun kedua amandel.
Jenis bakteri yang paling sering menyebabkan komplikasi ini adalah bakteri Streptococcus.
Namun, jenis virus seperti penyebab mononukleosis ataupun infeksi pada gusi juga dapat mengakibatkan tonsil bernanah.
Selain itu, pengobatan tonsilitis yang tidak tuntas atau kurang tepat bisa menjadi penyebab abses peritonsil.
Tonsil yang bernanah bisa menyebabkan rasa sakit, pembengkakan parah, penyumbatan, dan menghalangi aliran udara di tenggorokan.
Akibatnya, Anda bisa kesulitan dalam menelan, berbicara, ataupun bernapas.
Untuk mengatasi abses peritonsil, nanah yang menempel pada tonsil perlu diangkan melalui perosedur penyedotan nanah atau pengangkatan dengan menggunakan pisau bedah.
Apabila cara tersebut tidak dapat mengeluarkan nanah, prosedur operasi pengangkatan tonsil pun perlu dilakukan.
4. Kanker tonsil
Sel kanker yang menyerang tonsil bisa berasal dari sel-sel kanker di mulut, leher atau sel kanker penyebab kanker getah bening (limfoma).
Kanker tonsil lebih berisiko terjadi ketika aktif merokok, minum alkohol secara berlebihan, dan terkena infeksi virus Human papillomavirus (HPV).
Kanker pada tonsil biasanya hanya menyerang salah satu sisi sehingga dapat diketahui dari bagian tonsil yang ukurannya membesar karena adanya benjolan.
Kondisi ini dapat menyebabkan sakit tenggorokan yang tidak kunjung sembuh, kesulitan menelan, dan bau mulut.
Efek operasi pengangkatan amandel
Radang amandel yang terlalu sering kambuh dapat menyebabkan gangguan pernapasan serius. Tonsilitis kronis ini bahkan bisa menyebakan gangguan tidur seperti ngorok dan sleep apnea.
Oleh karena itu, solusi untuk mengatasinya adalah dengan melakukan operasi pengangkatan amandel atau tonsilektomi.
Meskipun tonsil memiliki peranan dalam sistem pertahanan tubuh, kondisi tonsilitis kronis jauh lebih membahayakan kesehatan jika dibiarkan terus-menerus.
Bahkan bisa dikatakan, tonsil yang mengalami tonsilitis kronis justru memberikan lebih banyak efek buruk ketimbang manfaatnya.
Ketika tonsil diangkat, bukan berarti kerja sistem kekebalan tubuh jadi menurun. Organ kecil seperti adenoid yang terletak di sekitar mulut dan tonggorokan tetap dapat menjadi pertahanan tubuh di garda depan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar