Jika sterilisasi pada laki-laki dikenal sebagai prosedur vasektomi, sterilisasi pada wanita disebut dengan tubektomi. Tubektomi adalah salah satu metode KB yang dilakukan oleh pasangan suami istri bila sudah tidak menginginkan kehamilan. Langsung saja, berikut ulasan lengkap seputar tubektomi.
Apa itu tubektomi atau KB steril wanita?
Tubektomi atau KB steril adalah salah satu metode sterilisasi pada wanita untuk kehamilan yang sifatnya permanen.
Biasanya, tindakan ini dipilih oleh wanita yang sudah memiliki lebih dari tiga anak, berusia di atas 30 tahun, atau tidak menginginkan keturunan lagi.
Sterilisasi juga kerap menjadi pilihan bagi wanita yang kehamilannya berisiko tinggi. Cara kerja KB steril adalah dengan memotong atau mengikat saluran tuba falopi.
Dengan demikian, sel telur yang keluar dari indung telur (ovarium) tidak akan bisa menemukan jalan menuju rahim.
Bukan hanya itu, sel sperma juga tak akan bisa mencapai tuba falopi dan membuahi sel telur.
Itu sebabnya, tindakan sterilisasi ini berfungsi untuk mencegah terjadinya pembuahan dan kehamilan.
Jika Anda berniat melakukan program keluarga berencana (KB), tubektomi bisa menjadi satu dari beberapa cara.
Seberapa ampuh tubektomi untuk mencegah kehamilan?
Dikutip dari Planned Parenthood, sebagai KB steril yang bersifat permanen, kemampuan tubektomi dan vasektomi dalam mencegah kehamilan mencapai 99,9 persen.
Artinya, dari setiap 100 wanita yang menjalani prosedur KB steril, hanya ada satu atau kurang dari satu orang wanita yang hamil.
Metode tubektomi ini memang dikenal lebih efektif karena dapat mencegah kehamilan tanpa harus menggunakan alat kontrasepsi cadangan atau rutin minum pil KB.
Ini berarti tubektomi atau steril kandungan adalah alat kontrasepsi yang sangat ampuh dalam mencegah kehamilan.
Meskipun begitu, KB steril tidak bisa melindungi Anda dan pasangan dari penyakit kelamin.
Manfaat melakukan tubektomi atau KB steril wanita
Prosedur steril kandungan pada wanita ini tidak hanya efektif dalam mencegah kehamilan, tetapi juga memiliki sejumlah manfaat bagi Anda.
Selama prosedur ini dilakukan secara sempurna, Anda bisa mendapatkan manfaat KB steril, seperti berikut ini.
1. Terbukti efektif
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, steril kandungan atau KB steril adalah salah satu metode KB yang sangat efektif.
Bahkan, persentase keberhasilan sterilisasi ini bisa mencapai lebih dari 99% untuk membantu Anda mencegah kehamilan.
2. Sangat memudahkan Anda
Setelah Anda menjalani steril kandungan seperti tubektomi, Anda tidak perlu menggunakan alat kontrasepsi cadangan untuk mencegah kehamilan.
Anda juga tidak perlu rutin mengonsumsi pil KB atau tidak perlu pergi ke dokter untuk periode tertentu demi melakukan kontrol untuk kontrasepsi.
3. Tidak memengaruhi hormon
![tubektomi dan siklus menstruasi](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/04/shutterstock_6963338621-400x267.jpg)
Salah satu kelebihan atau manfaat dari tubektomi atau steril kandungan adalah tidak menyebabkan perubahan hormon di dalam tubuh Anda.
Artinya, Anda tidak akan mengalami menopause dini dan tetap mengalami menstruasi pasca tubektomi.
4. Membuat aktivitas seks lebih menyenangkan
Mengingat sterilisasi seperti tubektomi sifatnya permanen, Anda tidak perlu repot memakai kondom jika ingin berhubungan seks.
Namun, Anda mungkin perlu menggunakan kondom saat berhubungan intim sebagai pencegahan penyakit menular seksual.
Apa yang perlu dipertimbangkan sebelum menjalani tubektomi?
Sebelum menjalani tubektomi atau steril kandungan, sebaiknya Anda mempertimbangkan secara matang keputusan ini.
Berikut langkah-langkah yang mungkin bisa Anda lakukan.
- Ingatlah bahwa tubektomi bersifat permanen. Anda tidak bisa menghentikan kontrasepsi ini begitu saja karena tindakan medis sudah terlanjur dilakukan pada saluran tuba falopi Anda.
- Bicarakan rencana Anda dengan pasangan dan keluarga. Jika Anda dan pasangan memang yakin dengan prosedur ini, Anda bisa menemui dokter dan ahli kebidanan yang terpercaya untuk merencanakan KB steril.
- Tentukan waktu untuk menjalani tubektomi. Anda bisa menjalani prosedur sterilisasi pada wanita ini setelah Anda melahirkan normal atau dengan operasi caesar.
Tindakan KB steril juga bisa dilakukan kapan pun Anda siap dan dalam keadaan sehat. Umumnya, waktu yang tepat untuk menjalani sterilisasi ini yakni seminggu setelah haid.
Cara menjalani prosedur tubektomi atau KB steril wanita
Ada tiga cara yang bisa Anda tempuh untuk menjalani prosedur sterilisasi pada wanita ini, yaitu sebagai berikut.
- Minilaparotomy, yaitu prosedur yang dilakukan tepat setelah proses persalinan normal yang dilakukan dengan memotong sebagian kecil kulit tepat di bawah pusar.
- Saat sedang menjalani operasi caesar.
- Kapan pun sebagai pasien rawat jalan yang menjalani prosedur menggunakan laparoscope dan anestesi lokal.
Untuk melakukan sterilisasi pada wanita, dokter akan menentukan cara mana yang bisa Anda tempuh tergantung dari kondisi kesehatan.
Setiap orang mungkin memiliki kondisi yang berbeda sehingga membutuhkan penanganan yang berbeda pula.
Apakah tubektomi bisa disambung kembali?
Saluran tuba yang dipotong ketika tubektomi bisa disambung kembali melalui operasi perbaikan tuba falopi, tetapi keberhasilannya tidak terjamin. Jika berhasil, peluang kehamilan tetap lebih rendah dibandingkan wanita yang tidak pernah menjalani tubektomi.
Hal yang perlu diperhatikan sebelum, saat, dan setelah tubektomi
Menurut informasi dalam Mayo Clinic, berikut adalah hal-hal yang perlu Anda perhatikan untuk menjalani tubektomi atau sterilisasi pada wanita.
1. Sebelum prosedur tubektomi
Sebelum Anda menjalani prosedur KB steril untuk wanita ini, Anda mungkin akan melakukan tes kehamilan dahulu. Hal ini untuk memastikan apakah Anda sedang hamil atau tidak.
Biasanya, Anda juga diminta untuk berpuasa beberapa jam sebelumnya sebelum menjalani prosedur pembedahan,
2. Saat prosedur tubektomi
Jika Anda menjalani KB steril sebagai pasien rawat jalan, dokter akan menyuntikkan gas melalui pusar untuk memasukkan laparoskop.
Kadang, suntikan kedua diperlukan untuk memasukkan alat guna menutup tuba falopi, baik dengan menghancurkan sebagian tuba maupun menutupnya dengan cincin plastik.
Jika sterilisasi dilakukan setelah persalinan normal, suntikan biasanya diberikan di bawah pusar untuk akses lebih mudah ke rahim dan tuba falopi.
Sementara itu, saat operasi caesar, dokter memanfaatkan sayatan yang sudah dibuat untuk melahirkan bayi.
3. Setelah prosedur tubektomi
Setelah tubektomi selesai, gas di perut akan dikeluarkan, dan Anda biasanya bisa pulang dalam beberapa jam. Bahkan jika baru melahirkan, prosedur ini tidak memperpanjang masa rawat inap.
Efek samping ringan yang mungkin dirasakan meliputi kram perut, kelelahan, pusing, perut kembung, atau nyeri pada pundak.
Jika mengalami efek ini saat masih di rumah sakit, segera beri tahu dokter atau tenaga medis.
4. Hal yang boleh dan tidak boleh setelah tubektomi
Berikut hal-hal yang boleh dan tidak boleh setelah Anda menjalani prosedur KB steril yaitu sebagai berikut.
- Anda baru diperbolehkan mandi setelah 2 hari, tetapi Anda tetap tidak diperkenankan untuk menggosok area tempat dokter menyuntikkan jarum.
- Hindari kegiatan yang terlalu berat, misalnya mengangkat benda-benda berat.
- Sebaiknya Anda tidak melakukan hubungan seksual dengan pasangan Anda hingga waktu yang telah ditentukan oleh dokter.
- Lakukan kegiatan yang ringan-ringan saja terlebih dahulu hingga Anda sudah benar-benar pulih dari prosedur ini.
Jika Anda merasa ada keluhan selama proses pemulihan, seperti demam, sakit perut, atau perdarahan, sebaiknya segera hubungi dokter atau ahli medis profesional.
Efek samping dan komplikasi tubektomi
![efek kehamilan palsu](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/02/efek-kehamilan-palsu.jpg)
Tubektomi adalah prosedur yang tergolong aman. Biasanya waktu pemulihan yang dibutuhkan setelah menjalani prosedur ini tidak lebih dari seminggu.
Namun, pada beberapa kasus yang sangat jarang terjadi, risiko efek samping dari tubektomi atau steril kandungan ini berupa:
- kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim),
- perdarahan,
- infeksi karena luka yang tidak sembuh secara sempurna, dan
- cedera pada bagian perut.
Selain itu, ada beberapa komplikasi yang mungkin meningkatkan risiko Anda terhadap efek samping prosedur ini, seperti:
Jika Anda memiliki sejarah penyakit-penyakit tersebut, konsultasikan dengan dokter Anda.
Bisakah tubektomi atau KB steril wanita dibatalkan?
Operasi pembatalan tubektomi atau steril kandungan akan mengusahakan perbaikan saluran tuba falopi supaya fungsinya kembali normal dan kehamilan bisa terjadi.
Namun, perlu diingat bahwa operasi pembatalan ini tidak terjamin keberhasilannya. Kebanyakan kasus yang terjadi adalah saluran tuba falopi tidak bisa disambung kembali.
Meskipun perbaikan tuba falopi berhasil dilakukan, kehamilan mungkin bisa sulit dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah melakukan steril kandungan.
Jangan ragu untuk melakukan konsultasi dengan dokter tentang keputusan yang Anda ambil.
Keputusan tubektomi yang dibuat secara matang diharapkan tidak akan menimbulkan penyesalan di kemudian hari.
Ringkasan
- Tubektomi adalah metode sterilisasi permanen pada wanita dengan cara memotong atau mengikat saluran tuba falopi untuk mencegah kehamilan.
- Prosedur ini biasanya dipilih oleh wanita berusia di atas 30 tahun yang tidak ingin memiliki anak lagi atau bagi mereka yang kehamilannya berisiko tinggi.
- Dengan tingkat keberhasilan 99,9% dalam mencegah kehamilan, tubektomi menjadi salah satu metode kontrasepsi paling efektif meskipun tidak melindungi dari penyakit menular seksual.
[embed-health-tool-ovulation]