Kondom adalah alat kontrasepsi pencegah kehamilan yang juga berfungsi untuk mencegah penularan penyakit kelamin, seperti HIV. Namun, seberapa efektifkah kondom untuk mencegah HIV?
Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus
Kondom adalah alat kontrasepsi pencegah kehamilan yang juga berfungsi untuk mencegah penularan penyakit kelamin, seperti HIV. Namun, seberapa efektifkah kondom untuk mencegah HIV?
Menurut UNAIDS, di Indonesia ada sekitar 620 ribu orang pengidap HIV sampai tahun 2016. Dari jumlah tersebut, 50 persennya berusia antara 15 hingga 49 tahun. Sementara angka kematian akibat AIDS mencapai 35 ribu orang.
Tidak ada vaksin untuk mencegah HIV dan tidak ada obat untuk menyembuhkan AIDS, tetapi Anda bisa melindungi diri sendiri agar tidak terinfeksi virus ini.
Namun, satu-satunya cara untuk mencegah penularan HIV lewat hubungan seksual adalah dengan tidak berhubungan intim sama sekali. Tentunya cara ini sulit dilakukan bagi banyak orang.
Nah, cara terbaik kedua untuk mencegah HIV dan penyakit kelamin lainnya adalah dengan memakai kondom untuk segala jenis penetrasi seks.
Menurut National Institutes for Health, penggunaan kondom secara benar dan konsisten sangat efektif untuk mencegah HIV. Bahkan, pemakaian kondom bisa mengurangi risiko HIV sebesar 90-95 persen.
Lantas, benarkah kondom bisa bocor dan mengakibatkan Anda tetap tertular virus HIV?
Menurut koordinator pelayanan medis Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) DKI Jakarta, Bondan Widjajanto, penularan akibat pemakaian kondom biasanya lebih karena faktor kesalahan dalam menggunakannya.
Kebocoran kondom lebih dikarenakan seseorang menggunakan kondom yang sudah kedaluwarsa atau yang disimpan dengan kurang baik, seperti terkena panas matahari maupun karena ditaruh di dompet.
Penggunaan kondom membuat seks menyenangkan, tetapi tetap aman tanpa harus terpapar risiko HIV.
Jika Anda tidak tahu apakah pasangan Anda bebas HIV atau tidak, maka selalu gunakan kondom baru tiap melakukan hubungan seks jenis apapun.
Saat ini kondom tersedia dalam berbagai bentuk, warna, tekstur, bahan, dan rasa yang berbeda, dan sudah tersedia kondom tersedia baik untuk pria maupun wanita.
Gunakan kondom segera setelah ereksi, bukan sebelum ejakulasi. Ingat, HIV bisa ditularkan sebelum terjadi ejakulasi, karena virus bisa terdapat pada cairan pra-ejakulasi.
Gunakan kondom yang berbahan lateks atau poliuretan (latex and polyurethane) ketika melakukan hubungan seks. Kondom lateks memiliki pori-pori 5 mikron (0,00002 inci), 10 kali lebih kecil dari sperma.
Dengan kata lain, kondom yang terbuat dari lateks dinilai cukup ampuh untuk mencegah masuknya virus HIV.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Yusra Firdaus
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar