Sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan ulang status HIV sekitar 4 sampai 12 minggu setelah terjadinya paparan.
Apakah PEP aman?
PEP merupakan perawatan darurat medis yang tergolong aman untuk dilakukan. Namun, perawatan ini mungkin akan menimbulkan efek samping bagi beberapa orang.
Efek samping yang paling umum ketika seseorang melakukan perawatan ini adalah mual, pusing, dan kelelahan.
Meski begitu, efek samping ini tergolong ringan dan cenderung mudah diatasi sehingga tidak mengancam jiwa.
Hal yang terpenting, jangan berhenti melakukan perawatan ini apabila dokter tidak merekomendasikan Anda untuk berhenti.
Kedisiplinan Anda dalam menjalankan perawatan ini memiliki pengaruh besar untuk mencegah infeksi HIV.
Tidak semua rumah sakit menyediakan PEP
PEP merupakan perawatan penting. Sayangnya, tidak semua rumah sakit di Indonesia menyediakan PEP. Hal ini karena PEP belum masuk dalam program pencegahan HIV dari pemerintah.
Dalam beberapa kasus, obat ARV (antiretroviral) hanya tersedia untuk mereka yang positif HIV.
Artinya, jika mereka yang negatif HIV ingin mendapatkan obat-obatan PEP di dalam negeri, prosesnya tentu tidak mudah.
Pasalnya, hal ini berkaitan dengan persiapan fasilitas kesehatan seperti logistik dan ketersediaan obat-obat ARV itu sendiri.
Meski begitu, segera konsultasikan ke dokter Anda untuk mendapatkan penanganan yang tepat apabila Anda secara tidak sengaja terpapar HIV. Ini dilakukan agar mencegah HIV menyerang sistem kekebalan tubuh Anda terlalu jauh.