Efek samping ARV berupa gangguan tidur dapat diatasi dengan berolahraga secara rutin. Selain itu, ikuti jadwal tidur dan hindari tidur siang, serta hindari kafein dan stimulan lain beberapa jam sebelum tidur.
Selain itu, konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat tidur apabila gangguan berlanjut.
Efek samping obat ARV jangka pendek
Selain rentetan gejala ringan di atas, risiko efek samping obat ARV bisa serius dan muncul seiringnya waktu. Efek samping obat ARV ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan jangka panjang yang memerlukan penanganan medis yang tepat untuk mengatasinya.
1. Perubahan pada distribusi lemak tubuh (Lipodistrofi)
Lipodistrofi disebut juga dengan redistribusi lemak. Artinya, Anda memiliki masalah dalam produksi, penggunaan, dan penyimpanan lemak.
Efek samping ARV ini dapat termasuk kehilangan lemak di wajah dan anggota gerak, dan penumpukan lemak jadi berpindah ke perut dan belakang leher. Penyebabnya adalah rangkaian pengobatan dari NRTI dan kelas protease inhibitor.
Olahraga pelatihan kekuatan dan tesamorelin, suatu obat dengan resep yang menargetkan lemak perut, dapat membantu mengurangi efek samping pengobatan HIV ini.
Selain itu, Anda juga harus mendapatkan suntikan polylactic acid (New Fill, Sculptra) di wajah Anda jika Anda kehilangan lemak di area tersebut.
Tanyakan dokter mengenai obat tesamorelin (Egrifta), yang mengurangi kelebihan lemak perut pada orang-orang yang mengonsumsi obat-obatan HIV.
2. Kolestrol dan trigliserida (lipid) tinggi pada darah
Efek samping ARV ini disebabkan oleh protease inhibitors dan obat-obatan lain.
Untuk mengatasinya, penting untuk mengurangi asupan lemak pada pola makan (bicarakan dengan ahli diet tentang cara yang paling aman) dengan mengonsumsi ikan dan makanan lain yang kaya asam lemak omega-3.
Disarankan juga untuk melakukan pemeriksaan darah untuk melihat kadar kolestrol dan trigliserida. Anda perlu mulai mengonsumsi obat kolesterol dan menghindari lemak dalam diet Anda, gunakan statin atau obat penurun lipid lainnya.
3. Resistensi insulin
Konsumsi obat ARV dapat menyebabkan resistansi insulin atau adanya kelainan dalam kadar gula darah Anda. Dalam penanganan efek samping ARV ini, diperlukan adanya perubahan pada diet dan obat Anda.
4. Berkurangnya kepadatan tulang
Efek samping ARV ini bisa menjadi masalah yang penting, terutama untuk orang dewasa penderita HIV yang lebih tua.
Pengeroposan tulang atau osteoporosis dapat menyebabkan peningkatan resiko cedera dan patah tulang. Langkah pencegahan termasuk olahraga angkat bebas dan diet yang mendukung kesehatan tulang.
5. Asidosis laktat
Asidosis laktat adalah kondisi penumpukan laktat dalam tubuh, produk buangan sel tubuh.
Gejala yang muncul karena efek samping ARV ini termasuk kehilangan nafsu makan, mual, muntah, dan nyeri perut. Selain itu, hal ini dapat menyebabkan masalah mulai dari nyeri otot sampai gagal hati.
6. Kerusakan hati
Tanda dan gejala dari efek samping ARV ini termasuk nyeri perut, urin berwarna gelap, dan tinja berwarna terang atau seperti tanah liat. Dokter Anda dapat menjalankan tes dan menentukan tindakan apa yang harus diambil.
Cara mengatasi efek samping ARV jangka panjang
Beberapa efek samping obat ARV memang dapat berlangsung secara menerus atau menyebabkan masalah serius. Namun, ada banyak cara untuk mengatasinya agar tidak terlalu mengganggu kualitas hidup Anda.
Untuk mengatasi efek samping ARV jangka panjang, Anda dapat mengikuti beberapa tips berikut:
- Tes darah sederhana memungkinkan Anda melihat adanya peningkatan pada kadar kolestrol dan lemak lain pada darah. Anda mungkin perlu untuk menggunakan obat kolestrol dan menghindari lemak dalam menu makan.
- Kadar gula darah tinggi dapat menyebabkan diabetes. Perubahan pada pola makan dan penggunaan obat diabetes mungkin diperlukan.
- Jika dokter mendiagnosis adanya perubahan pada cara tubuh Anda menyimpan atau memetabolisme lemak, dokter mungkin dapat menyarankan Anda untuk lakukan olahraga yang berfokus pada latihan kekuatan serta penggunaan tesamorelin, obat resep yang menargetkan lemak perut dapat membantu mengatasi efek samping dari pengobatan HIV ini. Perubahan cara tubuh mengatur simpanan lemak dapat menyebabkan penumpukan lemak pada perut dan pinggang, serta menghilangkan lemak di wajah dan anggota tubuh lainnya.
- Gejala penumpukkan asam laktat dalam darah meliputi kehilangan nafsu makan, mual, muntah dan sakit perut. Segera laporkan gejala ini ke dokter. Anda mungkin memerlukan perubahan pada pengobatan HIV.
- Tes kepadatan tulang dapat memastikan osteoporosis sebagai efek samping dari perawatan HIV Anda. Langkah pencegahan meliputi latihan angkat beban dan pola makan yang mendorong kesehatan tulang.
- Kerusakan hati. Tanda dan gejalanya meliputi sakit perit, urin berwarna keruh, sakit kuning dan feses yang berwarna terang atau seperti tanah liat. Dokter dapat melakukan tes dan menentukan langkah apa yang perlu diambil.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar