Tes darah HIV yang satu ini akan diperiksa dengan menambahkan enzim ke cawan petri tersebut untuk membantu mempercepat reaksi kimia.
Jika isi cawan petri berubah warna, Anda mungkin terinfeksi HIV.
Hasil dari tes darah HIV dengan ELISA bisa didapatkan dalam waktu 1-3 hari.
Jika tes ELISA menunjukkan hasil positif, dokter akan menyarankan tes lanjutan yang lebih spesifik, misalnya dengan tes Western bolt untuk memastikan diagnosis HIV.
Tes lanjutan atau pemeriksaan HIV penunjang dianjurkan karena masih ada kemungkinan kecil antibodi salah menempel pada protein non-HIV selama tes pertama.
Itu sebabnya, diperlukan tes kedua untuk memastikannya.
Tes Western blot
Tes Western blot hanya dilakukan untuk menindaklanjuti tes skrining awal yang menunjukkan hasil positif HIV.
Biasanya, tes ini disarankan jika tes ELISA menunjukkan hasil positif HIV.
Terkadang, tes ELISA dapat menunjukkan hasil positif (false positive).
Pemeriksaan ini juga diperlukan jika Anda memiliki hasil positif HIV dari tes sebelumnya, tetapi diketahui memiliki kondisi lain.
Kondisi lain tersebut meliputi penyakit Lyme, lupus, atau sifilis yang mungkin dapat memengaruhi hasil pemeriksaan HIV.
Nah, agar hasil akurat dan lebih pasti, tes yang sudah Anda lakukan sebelumnya perlu konfirmasi ulang melalui tes Western blot.
Pemeriksaan HIV ini merupakan tes antibodi untuk memastikan apakah Anda benar terinfeksi virus HIV atau tidak.
Dalam tes ini, protein HIV dipisahkan oleh ukuran, muatan listrik, serta serum yang dilapisi pada strip tes.
Jika hasil pemeriksaan HIV lewat Western blot menunjukkan hasil positif, serangkaian pita (band) yang terdeteksi menandakan adanya pengikatan spesifik antibodi terhadap protein virus HIV tertentu.
Tes Western blot hanya membutuhkan 1 hari untuk pengujian. Namun, perlu diingat, ini adalah tes atau pemeriksaan lanjutan.
Pemeriksaan ini tidak membantu bila dilakukan sendiri alias tanpa tes lainnya.
4. Tes virologis dengan PCR
Tes virologis adalah salah satu jenis pemeriksaan HIV dan AIDS yang dilakukan dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
Tes virologis penting bagi ibu hamil yang positif memiliki HIV.
Bayi yang baru lahir dari ibu positif HIV juga wajib melakukan pemeriksaan ini minimal saat ia berusia 6 minggu.
Selain bayi, tes ini juga direkomendasikan untuk mendiagnosis anak berumur kurang dari 18 bulan apabila dicurigai mengalami HIV.
Tes ini mungkin juga membantu dalam mendeteksi infeksi HIV dalam 4 minggu pertama setelah terpapar virus.
Jika pada pemeriksaan pertama hasil tes virologis bayi dilaporkan positif HIV, pengobatan HIV harus segera dimulai.
Terapi biasanya dimulai saat pengambilan sampel darah kedua untuk pemeriksaan tes virologis kedua.
Tes virologis yang dianjurkan, yaitu:
HIV DNA kualitatif (EID)
Tes HIV/AIDS DNA kualitatif dari darah lengkap atau dried blood spot (DBS) adalah pemeriksaan yang fungsinya mendeteksi keberadaan virus HIV, bukan pada antibodi penangkalnya.
Cek HIV ini digunakan untuk diagnosis pada bayi.
HIV RNA kuantitatif
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar