Sementara itu, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pertolongan pertama pada serangan jantung juga bisa dilakukan terhadap orang lain.
Mengingat serangan jantung bisa terjadi di mana saja, kapan saja, dan kepada siapa saja, Anda perlu memahami cara apa saja yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi serangan jantung pada orang lain.
Anda tidak perlu panik jika dihadapkan pada situasi seperti ini. Hal yang terpenting, jangan menunda untuk mendapatkan pertolongan medis gawat darurat dan menunggu sampai gejala serangan jantung mereda. Bahkan sekali pun Anda masih belum yakin bahwa yang sedang dialami adalah serangan jantung.
Masalahnya, gejala serangan jantung dapat dengan mudah disalahpahami sebagai kondisi lain, khususnya gejala serangan jantung pada wanita.
Salah satunya adalah serangan jantung yang sering dikira serangan panik. Oleh sebab itu penting juga mengetahui perbedaan serangan jantung dan serangan panik. Namun, sekali lagi, jangan pernah menunda untuk memeriksakan kondisi ke dokter.
Melakukan berbagai cara seperti memberikan pertolongan pertama untuk mengatasi serangan jantung secepat mungkin bisa membuat perbedaan besar antara hidup dan mati seseorang.
Peluang bertahan hidup seseorang meningkat tiga kali lebih besar jika ia mendapatkan pertolongan pertama pada serangan jantung yang efektif dalam waktu 30 menit sampai satu jam dari titik awal serangan jantung.
Berikan pertolongan secepatnya dalam urutan di bawah ini.
1. Menelepon ambulans
Sama halnya dengan cara mengatasi serangan jantung pada diri sendiri, sebuah artikel yang dimuat pada Mayo Clinic menyatakan bahwa menghubungi rumah sakit terdekat juga termasuk salah satu pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan kepada pasien serangan jantung.
Hal tersebut disebabkan waktu adalah faktor penting ketika Anda sedang berhadapan dengan serangan jantung.
Hal paling pertama dan terbaik yang Anda harus lakukan adalah menelepon ambulans gawat darurat (119). Katakan dengan jelas bahwa Anda sedang bersama orang yang mengalami serangan jantung.
Jangan meninggalkan korban sendirian untuk mencari obat resep mereka. Pasalnya, ini dapat menyebabkan Anda menunda memanggil bantuan medis.
Mencoba untuk membawa pasien serangan jantung ke rumah sakit dengan upaya sendiri bukan cara yang bijak jika Anda ingin membantu mengatasi kondisinya.
Situasi lalu lintas dan birokrasi administrasi rumah sakit akan menghambat pasien untuk mendapatkan pertolongan medis. Sementara, saat dijemput dengan ambulans, selama dalam perjalanan pasien telah mendapatkan penanganan terhadap serangan jantung.
Apabila pasien tidak responsif atau tidak sadarkan diri, ahli medis kesehatan yang berada di dalam ambulans dapat menginstruksikan Anda untuk melakukan pertolongan darurat. Sebagai contoh, memberikan CPR-tangan darurat.
Hingga ambulans tiba, cara lain untuk mengatasi serangan jantung juga bisa dilakukan dengan memandu pasien untuk duduk dan menenangkan diri.
Buat ia senyaman mungkin, dalam posisi setengah duduk dengan menyandarkan kepala dan bahu, juga tekuk kedua lututnya. Hal ini dilakukan untuk melepaskan ketegangan jantung. Longgarkan pakaian di leher, dada, dan pinggang.
2. Memberikan aspirin
Jika pasien serangan jantung sepenuhnya sadar, berikan dosis penuh tablet aspirin 300 mg (jika tersedia dan jika pasien tidak alergi) sampai ambulans datang sebagai cara alternatif yang bisa dilakukan.
Minta pasien untuk mengunyah tablet perlahan, jangan langsung ditelan. Mengunyah aspirin akan membantu obat terserap ke dalam aliran darah lebih cepat.
Namun, sebelum memberikan aspirin kepada pasien, pastikan bahwa yang Anda berikan adalah aspirin asli dan bukan turunannya. Sebagai contoh, ibuprofen, asetaminofen, atau pereda nyeri lain. Aspirin dalam bentuk aslinya adalah obat pengencer darah yang sangat efektif.
Jika pasien tidak responsif, jangan masukkan obat apapun ke dalam mulutnya, kecuali obat resep penyakit jantung. Jika orang tersebut telah diresepkan nitrogliserin di masa lalu untuk penyakit jantung atau angina, dan obat berada dekat jangkauan, Anda dapat memberikan dosis pribadi mereka.
Jika Anda, anggota keluarga, atau kerabat dekat Anda berisiko terhadap serangan jantung, para pakar merekomendasikan pada Anda untuk selalu menyimpan persediaan tablet aspirin di tas atau dompet untuk berjaga-jaga kemungkinan terjadinya serangan jantung.
3. Memonitor pasien
Selalu periksa pernapasan, deteksi kenormalan denyut nadi, dan tingkat respons pasien. Ketahuilah bahwa penderita serangan jantung dapat mengalami syok. Bukan berarti syok emosional, tapi lebih kepada kondisi syok fisik yang mengancam jiwa, yang dapat disebabkan oleh serangan jantung.
Jika AED (automated external defibrillator) terpasang pada pasien, biarkan mesin tetap hidup setiap saat dan biarkan bantalannya tetap terpasang di tubuh pasien sekalipun ia sudah kembali pulih.
Jika pasien kehilangan kesadaran, buka jalan napas mereka, periksa napasnya, dan persiapkan diri untuk menangani seseorang yang tidak responsif. Anda mungkin perlu melakukan RJP (Resusitasi Jantung Paru) atau pijat jantung.
Namun, menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat demi mencegah serangan jantung lebih baik dilakukan daripada harus mengobatinya. Oleh sebab itu, selalu ajak keluarga Anda berolahraga dan menerapkan pola makan sehat agar tidak mengalami obesitas. Pasalnya, obesitas meningkatkan risiko serangan jantung.
4. Memberikan RJP
Salah satu cara yang bisa juga dilakukan untuk mengatasi serangan jantung pada orang lain adalah memberikan Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau CPR (cardiopulmonary resuscitation) untuk napas buatan.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, metode ini biasanya juga disarankan oleh petugas atau ahli medis kesehatan dari rumah sakit yang Anda hubungi.
Namun, sebelum melakukan cara mengatasi serangan jantung yang satu ini, Anda perlu yakin terlebih dahulu bahwa Anda bisa melakukannya. Jangan memaksakan diri untuk melakukan RJP jika Anda tidak yakin bisa melakukannya.
Hanya lakukan ini jika Anda sudah terlatih melakukan RJP. Anda bisa menekan dada pasien sebanyak 100-120 kali dalam satu menit.
Ahli medis yang Anda hubungi mungkin akan membantu dengan memberikan instruksi yang sesuai agar Anda bisa melakukan salah satu cara mengatasi serangan jantung pada orang lain ini.
Oleh sebab itu, tidak ada salahnya jika Anda menjalani pelatihan untuk memberikan RJP agar bisa memberikan pertolongan pertama pada orang lain yang mengalami serangan jantung.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar