Akibatnya, sisa jaringan dan darah menumpuk di dalam tubuh menyebabkan kista dan perkembangan jaringan parut yang menyakitkan.
3. Nyeri ovulasi
Ovulasi adalah masa pelepasan sel telur dari indung ovarium. Proses ini bisa menjadi penyebab kondisi nyeri pada panggul yang bernama mittelschmerz.
Rasa sakitnya biasa terjadi sesaat sebelum dan selama ovulasi, yaitu saat selaput yang menutupi ovarium membentang untuk melepaskan sel telur.
Darah dan cairan lepas saat ovulasi juga bisa menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan.
Rasa sakit karena ovulasi bisa bervariasi pada setiap wanita dan mungkin berlangsung beberapa menit sampai berjam-jam.
Meski begitu, nyeri saat ovulasi bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan medis.
4. Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi ketika sel telur yang sudah melalui proses pembuahan menempel dan berkembang di tempat lain selain rahim.
Kondisi ini bisa terjadi pada tuba falopi, dalam rongga perut, ovarium (indung telur), atau leher rahim (serviks).
Maka dari itu, kehamilan ektopik juga populer dengan sebutan hamil di luar kandungan.
Penyebab nyeri panggul dan kram perut karena kehamilan ektopik sangat menyakitkan. Biasanya, rasa sakit hanya terpusat di satu sisi (tempat menempelnya sel telur tersebut).
Gejala lainnya
Gejala lainnya dari kehamilan ektopik adalah perdarahan vagina, mual-muntah, bahu dan leher terasa sakit, serta nyeri selangkangan. Anda bahkan sampai bisa merasakan kepala berputar, pusing, dan sering ingin pingsan.
5. Penyakit kelamin
Beberapa penyakit kelamin yang menular seperti klamidia dan gonore bisa menjadi penyebab nyeri panggul pada wanita.
Dua penyakit kelamin ini bisa terjadi secara bersamaan dan tidak selalu menimbulkan gejala.
Jika menimbulkan gejala, umumnya Anda akan merasa sakit saat buang air kecil, dan keluarnya cairan penis atau keputihan abnormal.
6. Radang usus buntu
Radang usus buntu atau apendisitis sering menjadi penyebab nyeri panggul, terutama di sisi kanan bawah yang mungkin terjadi bersamaan dengan mual, muntah, dan demam.
Rasa nyeri ini bisa semakin buruk dengan refleks batuk dan mengejan saat BAB. Usus buntu yang tersumbat dapat pecah dan membahayakan nyawa.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar