Asma menjadi salah satu penyakit kronis yang memengaruhi saluran pernapasan. Penyakit ini sering kali membuat orang yang mengidapnya merasakan kesulitan bernapas. Untuk lebih mengenal penyakit asma lebih jauh, simak pembahasannya di bawah ini.
Asma menjadi salah satu penyakit kronis yang memengaruhi saluran pernapasan. Penyakit ini sering kali membuat orang yang mengidapnya merasakan kesulitan bernapas. Untuk lebih mengenal penyakit asma lebih jauh, simak pembahasannya di bawah ini.
Asma adalah penyakit akibat peradangan dalam saluran udara atau bronkus. Peradangan itu akhirnya membuat saluran pernapasan bengkak dan sangat sensitif.
Akibatnya, saluran pernapasan akan menyempit sehingga aliran udara yang masuk ke dalam paru-paru menjadi terbatas.
Peradangan juga membuat sel-sel pada saluran pernapasan memproduksi lebih banyak lendir dari biasanya.
Lendir ini bisa makin mempersempit saluran napas dan menyulitkan Anda untuk bernapas lega.
Tergantung faktor pemicunya, penyakit asma dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis seperti dikutip dari American Lung Association berikut ini.
Salah satu mitos tentang asma yang dipercaya banyak orang adalah bahwa penyakit ini dapat disembuhkan. Sayangnya, hal ini tidak tepat.
Asma tidak dapat sembuh total. Apabila Anda tidak merasakan gejala-gejala sesering dulu, ini menandakan bahwa Anda mampu mengendalikan penyakit ini dengan baik.
Saat Anda mengalami serangan asma, gejala yang muncul sangatlah beragam. Setiap orang bisa mengalami gejala yang berbeda, baik dari tingkat keparahan, durasi serangan, maupun frekuensinya.
Anda mungkin “kumat” setelah lama tidak, lalu tiba-tiba jadi “rutin” mengalami serangan asma.
Sementara itu, orang lain bisa saja mengalami gejala setiap hari, atau hanya malam hari, atau mungkin juga hanya setelah beraktivitas.
Beberapa gejala penyakit asma yang umum dirasakan banyak orang, antara lain:
Selain empat gejala umum di atas, gejala asma lainnya yang mungkin muncul, antara lain:
Apabila Anda mencurigai satu atau beberapa gejala yang sudah disebutkan, jangan ragu untuk segera periksa diri dengan dokter.
Para ahli belum mengetahui pasti apa yang menjadi penyebab asma. Namun, serangan asma umumnya terjadi ketika seseorang terpapar oleh pemicunya.
Berikut ini adalah beberapa hal atau kondisi yang mungkin dapat menyebabkan penyakit asma.
Penyakit ini bisa menyerang semua orang pada usia berapa pun. Memang, kebanyakan kasus asma sudah diketahui sejak seseorang masih bayi atau kanak-kanak.
Namun, sekitar 25% pengidap asma bronkial baru pertama kali terkena serangan saat dewasa.
Menurut WHO, penyakit asma menjadi gangguan pernapasan yang paling umum dialami oleh anak-anak karena beberapa hal berikut ini.
Jika tidak dikendalikan dengan baik, asma dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
Begitu pula bila pengobatannya tidak tepat, penyakit pernapasan kronis atau yang terjadi dalam jangka panjang ini bisa berdampak langsung pada fungsi tubuh Anda.
Berikut ini adalah beberapa komplikasi asma yang mungkin bisa Anda alami.
Saat melakukan diagnosis asma, dokter akan menanyakan riwayat medis pribadi dan keluarga serta gejala yang dirasakan, termasuk mulai kapan atau seberapa sering asma muncul.
Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik dengan mendengarkan pernapasan dan mencari tanda-tanda alergi atau penyakit pernapasan lain yang Anda alami
Dokter juga akan melakukan tes spirometri guna memeriksa cara kerja paru-paru Anda. Tes ini mengukur seberapa cepat dan banyak udara yang dapat Anda hirup dan embuskan.
Bila diperlukan, dokter juga dapat menggunakan tes-tes di bawah ini untuk mendiagnosis asma.
Penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Pengobatan asma pada dasarnya hanya bertujuan untuk mengurangi tingkat keparahan gejala dan mencegah kekambuhan.
Metode penanganan yang tepat harus dibicarakan dengan cermat antara Anda dengan dokter. Berikut ini adalah beberapa pilihan pengobatan yang umumnya perlu Anda lakukan.
Apabila kondisi yang dialami termasuk kronis atau persisten ringan hingga berat, pengobatan yang cocok untuk Anda adalah terapi jangka panjang.
Pengobatan jangka panjang bertujuan untuk mengendalikan keparahan gejala dan mencegah penyakit ini kambuh secara berkelanjutan.
Pengobatan jangka pendek bertujuan untuk meredakan serangan akut. Fungsi obat ini yakni untuk membantu meringankan gejala yang baru muncul dan kambuh sewaktu-waktu.
Perlu diingat bahwa obat ini tidak boleh digunakan lebih dari dua minggu. Apabila Anda perlu memakai obat-obatan ini lebih dari dua minggu, konsultasi dengan dokter.
Dokter akan membuat perubahan rencana aksi asma yang disesuaikan dengan kondisi Anda.
Meski tidak bisa disembuhkan, serangan penyakit ini dapat Anda cegah supaya tidak kambuh. Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah asma kambuh.
Setiap pasien dianjurkan untuk menentukan rencana perawatan bersama dengan dokter yang disebut rencana aksi asma (asthma action plan).
Dokter membantu menentukan tipe obat dan perawatan sesuai dengan kondisi Anda. Pastikan Anda mengikuti rencana tersebut agar kambuhnya gejala dapat dicegah.
Seseorang akan mengalami serangan gejala bila terpapar pemicunya. Oleh karena itu, kenali hal-hal apa saja yang dapat memicu kekambuhan gejala Anda.
Beberapa faktor pemicu yang paling umum adalah paparan zat iritan dari asap rokok, polusi udara, bahan kimia dalam produk rumah tangga, hingga bulu binatang dan serbuk sari.
Rutin mengecek fungsi paru-paru dengan peak flow meter bisa membantu mencegah gejala kambuh.
Peak flow meter membantu mengukur jumlah aliran udara dalam napas pengidap sehingga akan memudahkan penanganan sebelum gejalanya memburuk.
Di sisi lain, alat ini membantu mengenali pemicu asma sehingga Anda bisa menghindarinya.
Saat gejala asma muncul, segera minum obat dan hentikan aktivitas. Jika gejala yang Anda alami tidak juga membaik, jangan ragu untuk segera periksa dengan dokter.
Jangan berhenti minum tanpa sepengetahuan dokter meski Anda merasa sudah lebih baik.
Pastikan selalu membawa obat asma ke mana pun Anda pergi dan setiap kali konsultasi ke dokter. Hal ini memudahkan dokter untuk melihat efek pengobatan yang sedang Anda jalani.
Kekambuhan gejala bisa dipicu oleh batuk berkepanjangan akibat flu. Maka dari itu, tidak ada salahnya untuk melakukan vaksin flu untuk mencegah penyakit infeksi ini.
Namun sebelum menerima vaksinasi, pastikan Anda berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar