Ya, asma hanya dapat dikendalikan, bukan disembuhkan. Asma merupakan penyakit kronis yang dipicu oleh kelainan patologis, umumnya alergi. Ini akan selalu menetap.
Hal ini dikemukakan oleh Dr. Cindy Gellner dari University of Utah. Menurutnya, pengendalian gejala asma bergantung pada tingkat keparahan. Tidak merasakan gejala, bukan berarti bahwa Anda sudah sembuh total dari asma.
Salah satu cara mengendalikan asma adalah dengan menggunakan inhaler. Anda juga bisa menghindari hal-hal yang memicu asma, seperti stres, rasa cemas, debu, asap, udara dingin, dan bulu binatang.
3. Penderita asma sebaiknya tidak berolahraga

Mitos lainnya yang banyak diamini orang-orang adalah pengidap asma tidak boleh berolahraga. Wajar saja, mengingat olahraga membuat Anda ngos-ngosan.
Padahal, dokter mengajurkan olahraga untuk penderita asma, terutama jika penderita asma tersebut telah melakukan pengobatan yang tepat.
Penderita asma lebih dianjurkan untuk berolahraga di lingkungan yang memiliki kelembapan tinggi. Pasalnya, udara kering dapat mengiritasi dan mempersempit saluran napas. Salah satu olahraga yang dianjurkan adalah berenang.
Meski belum ada penelitian yang menyatakan dengan gamblang manfaat berenang untuk asma, melakukannya secara rutin bisa meningkatkan kebugaran dan fungsi paru-paru.
Jika Anda cocok dengan olahraga jenis ini, bukan tidak mungkin gejala asma yang Anda alami jadi lebih jarang datang.
4. Inhaler bisa membuat kecanduan

Mitos mengenai pemakaian inhaler dapat membuat penderita asma kecanduan tentunya salah. Menggunakan inhaler sama halnya dengan aktivitas sikat gigi yang tidak akan membuat kecanduan.
Biasanya, obat-obatan asma diberikan melalui inhaler. Alat inhaler bekerja dengan cara mengirimkan obat-obatan asma ke dalam saluran pernapasan secara langsung dengan cara dihirup dari mulut.
Ini menjadi salah satu cara yang baik untuk mengendalikan asma.
5. Obat steroid berbahaya karena memiliki efek samping

Steroid juga digunakan untuk mengobati asma. Steroid memang diketahui memiliki banyak efek samping seperti osteoporosis, berat badan, mudah memar, diabetes, katarak, mulas, depresi ataupun gangguan pencernaan.
Itu sebabnya, banyak yang percaya obat ini bahaya termasuk untuk asma. Lagi-lagi, ini keliru dan mitos yang sebaiknya tak lagi diikuti orang asma.
Salah satu metode terbaik untuk mengendalikan asma adalah dengan menggunakan obat yang mengandung kortikosteroid. Kortikosterois sendiri merupakan “salinan” dari steroid yang sebenarnya diproduksi secara alami dalam tubuh kita.
Maka itu, steroid merupakan pengobatan asma yang sangat aman dan efektif. Terlebih lagi, jika Anda menggunakan steroid dengan dosis yang tepat dan sesuai anjuran dokter.
6. Semua orang memiliki gejala asma yang sama

Mitos tentang asma ini sama sekali tidak tepat. Faktanya, setiap orang memiliki gejala asma yang berbeda. Beberapa gejala asma yang mungkin dimiliki oleh setiap orang akan beragam, di antaranya sesak dada, mengi, kelelahan, ataupun batuk.
Konsultasi ke dokter adalah langkah tepat jika Anda memiliki asma, terlebih jika gejalanya sering muncul. Meski Anda dan teman Anda sama-sama mengalami asma, jangan mengikuti rencana pengobatan orang lain.
Hal ini karena kondisi tiap orang beda. Pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar