Berbicara mengenai kesehatan pria bukan hanya mengenai kondisi organ reproduksi saja, melainkan perlu dilihat secara luas. Ada berbagai masalah kesehatan yang rentan dialami oleh pria ketimbang wanita. Hal ini tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari kebiasaan, faktor lingkungan, dan sebagainya.
Apa saja yang perlu Anda ketahui tentang berbagai masalah kesehatan yang umum dialami pria? Kemudian bagaimana langkah pencegahannya? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Masalah kesehatan yang rentan dialami pria dewasa
Masalah kesehatan pada pria yang berkaitan dengan jantung, paru-paru, dan ginjal juga umum ditemui seperti halnya pada wanita. Namun ada beberapa penyakit khusus yang hanya dialami pria, misalnya kanker prostat dan kondisi organ reproduksi pria–seperti impotensi dan kesehatan penis.
Maka dari itu, Anda perlu mewaspadai apabila timbul tanda dan gejala yang disebabkan oleh masalah kesehatan pria berikut ini.
1. Penyakit jantung
Penyakit jantung dan pembuluh darah atau kardiovaskular ditandai dengan kondisi terjadinya penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah. Kondisi ini dapat menyebabkan serangan jantung, nyeri dada, atau stroke.
Salah satu jenis penyakit jantung yang paling terkenal dan ditakuti adalah penyakit jantung koroner. Kondisi ini bisa dialami siapa saja, bahkan setidaknya 5-9% orang dewasa di atas 20 tahun mengalami kondisi ini.
Masalah kesehatan pada pria ini bisa mengancam nyawa dan menyebabkan kematian, karena terjadi tiba-tiba dan tidak bergejala. Oleh karena itu, penting untuk rutin melakukan pemeriksaan dan menghindari faktor risikonya.
2. Penyakit paru-paru
Berbagai penyakit paru-paru lebih rentan dialami pria, terutama mereka yang memiliki kebiasaan buruk seperti merokok. Baik perokok aktif maupun pasif dapat menimbulkan masalah paru-paru serius, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) hingga kanker paru-paru.
Gejala penyakit paru-paru umumnya dapat berupa batuk berkepanjangan, sering mengalami masalah pernapasan (flu dan pilek), sesak napas, nyeri dada, mengi (nafas berbunyi), dan kelelahan.
Sayangnya gejala penyakit paru-paru sering diabaikan hingga mencapai kondisi berat dan terlambat terdiagnosis. Padahal deteksi dini dapat membuat kondisi ini mudah disembuhkan.
3. Penyakit ginjal
Penyakit ginjal sangat berisiko terjadi pada kalangan yang memiliki berat badan berlebih (obesitas), kurang minum air putih, kurang berolahraga, serta banyak mengonsumsi makanan manis dan asin.
Timbulnya penyakit pada ginjal juga bisa dipicu masalah kesehatan lain yang Anda alami, seperti tekanan darah tinggi (hipertensi) dan diabetes.
4. Kanker prostat
Kanker prostat adalah kondisi pertumbuhan sel abnormal dan tidak terkontrol pada kelenjar prostat, yang merupakan salah satu organ reproduksi yang dimiliki pria.
Penyakit ini merupakan salah satu jenis penyakit kanker yang sering terjadi dan menyebabkan kematian tertinggi pada pria.
Kanker prostat lebih sering ditemukan pada lansia berusia 60 tahun ke atas. Namun, tidak menutup kemungkinan kondisi ini terjadi pada usia 40 tahun ke bawah atau lebih muda.
Kenapa pria rentan akan masalah kesehatan tersebut?
Dibandingkan wanita, pria perlu menaruh lebih banyak perhatian pada kondisi kesehatannya. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan pria lebih rentan akan masalah kesehatan, seperti:
- Kebiasaan buruk, seperti merokok dan mengonsumsi alkohol
- Melakukan kegiatan yang lebih berisiko menimbulkan cedera dan kecelakaan
- Mengabaikan tanda dan gejala penyakit yang dialami
- Menunda pemeriksaan rutin (medical check up) ke dokter
Berkat beberapa kebiasaan buruk tersebut, data menunjukkan bahwa rata-rata umur pria berkisar 4-5 tahun lebih pendek ketimbang wanita secara global seperti dikutip dari The World Journal of Men’s Health.
Hal ini semakin dipertegas oleh data Badan Pusat Statistik Indonesia yang mencatat angka harapan hidup (AHH) masyarakat Indonesia pada tahun 2019, yakni 69,44 tahun untuk pria dan 73,33 tahun untuk wanita.
Selain faktor gaya hidup buruk yang dilakukan, faktor lain seperti status ekonomi dan akses terhadap fasilitas kesehatan pun juga ikut berpengaruh.
Bagaimana cara mencegah masalah kesehatan pria?
Menghindari kebiasaan buruk dan mengubah gaya hidup, dapat secara signifikan mengurangi risiko timbulnya penyakit pada pria.
Dikutip dari Mayo Clinic, beberapa langkah-langkah berikut dapat membuat Anda terhindar dari berbagai masalah kesehatan pada pria.
1. Hindari kebiasaan merokok
Bila Anda merupakan perokok aktif, sebaiknya segera berhenti merokok. Apabila mengalami kesulitan, konsultasikan dengan dokter untuk menentukan metode mana yang paling efektif.
Perokok pasif juga sama berbahayanya dengan perokok aktif. Sebisa mungkin hindari paparan asap rokok, polusi udara, dan bahan kimia untuk mencegah timbulnya risiko penyakit paru-paru dan jantung.
2. Batasi konsumsi alkohol
Berdasarkan rekomendasi Centers for Disease Control and Prevention, pria dewasa sebaiknya membatasi hanya 2 unit alkohol per hari atau tidak lebih dari 14 unit alkohol per minggu.
Jika Anda tidak bisa berhenti minum alkohol, lebih baik ikuti aturan aman konsumsi alkohol secara bijak. Adapun takaran untuk satu unit alkohol setara dengan:
- 240-280 ml (satu gelas belimbing atau setengah gelas besar) bir dengan kadar alkohol 3-4 persen.
- 50 ml wine atau sake dengan kadar alkohol 12-20 persen.
- 25 ml minuman keras seperti wiski, scotch, gin, vodka, dan tequila dengan kadar alkohol 40 persen.
Konsumsi alkohol berlebih dapat meningkatkan risiko kanker, terutama kanker hati. Kebiasaan buruk ini juga dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga berpotensi lebih besar mengalami serangan jantung atau stroke.
3. Asupan makanan bernutrisi
Batasi konsumsi makanan kemasan yang tinggi kandungan gula, garam, lemak jenuh, zat aditif, dan kalori berlebihan.
Sebaiknya Anda mengatur pola makan seimbang dengan mengonsumsi makanan bernutrisi, seperti sayuran dan buah-buahan segar, produk gandum utuh, makanan tinggi serat, dan sumber protein seperti daging bebas lemak atau ikan.
Sebagian kalangan juga perlu mempertimbangkan konsumsi multivitamin dan suplemen harian untuk menjaga kesehatan pria. Namun sebelum itu, pertimbangkan konsultasi ke dokter atau ahli gizi untuk menyesuaikan dengan kondisi dan aktivitas Anda.
4. Berolahraga
Selain dapat mengontrol berat badan Anda, berolahraga juga dapat menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, dan beberapa tipe kanker. Pilihlah aktivitas olahraga yang Anda sukai, misal jogging, futsal, bulu tangkis, dan sebagainya.
Luangkan waktu setidaknya 75-150 menit per minggu untuk berolahraga dan memperkuat otot tubuh.
Jika belum pernah berolahraga sebelumnya, sebaiknya Anda melakukan aktivitas fisik ringan, seperti berjalan naik-turun tangga, peregangan, atau berjalan santai.
5. Jaga berat badan ideal
Kegemukan atau obesitas meningkat risiko timbulnya masalah kesehatan pada pria, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan stroke. Umumnya indeks massa tubuh (IMT) digunakan untuk menentukan apakah seseorang mengalami obesitas atau tidak.
Penting untuk menurunkan berat badan dan menjaganya dalam kondisi ideal untuk menurunkan risiko penyakit akibat obesitas. Salah satu hal yang bisa Anda lakukan, seperti menjaga asupan makanan dan rutin berolahraga.
6. Kelola stres
Stres dapat disebabkan oleh masalah pekerjaan, keuangan, hubungan dengan pasangan, dan sebagainya. Tubuh yang merespon stres dapat menimbulkan berbagai dampak kesehatan, seperti mempengaruhi detak jantung hingga fungsi otak.
Lakukan hal sederhana, seperti memilih makanan sehat, berolahraga, dan istirahat cukup untuk mengelola stres.
Namun apabila sudah sulit ditangani, cobalah berkonsultasi dengan dokter atau psikolog untuk menentukan strategi penanganan stres yang tepat.
7. Rutin medical check up
Pria umumnya mengabaikan timbulkan masalah kesehatan yang dialami. Alangkah baiknya segera datang dan konsultasi ke dokter apabila timbul gejala tertentu sebelum kondisinya bertambah serius. Hal tersebut dibutuhkan terutama jika Anda mengalami masalah seperti nyeri saat buang air kecil karena bisa jadi itu pertanda bahwa ada masalah terkait prostat.
Jadwalkan untuk melakukan pemeriksaan rutin atau medical check up untuk mengetahui kondisi tubuh Anda. Dokter umumnya akan melakukan cek kolesterol, tekanan darah, gula darah, dan tes kesehatan lain yang dibutuhkan.
Setelahnya dokter akan merekomendasikan perubahan gaya hidup, pengobatan, dan terapi lainnya berkaitan kondisi yang Anda alami.
[embed-health-tool-bmi]