Testosteron pada pria berfungsi untuk menjaga kesehatan penis. Kurangnya hormon testosteron bisa membuat aliran darah menuju area perineum tidak lancar. Akibatnya, penis dan skrotum mungkin terasa kebas atau mati rasa. Selain itu, kadar testosteron rendah juga bisa membuat Anda kurang responsif terhadap rangsangan saat berhubungan seks.
3. Penyakit dan gangguan saraf
Jika sering mengalami penis kesemutan, Anda mungkin mengidap penyakit atau gangguan saraf. Adam Murphy, MD, profesor urologi dari Northwestern University’s Feinberg School of Medicine seperti dikutip dari Men’s Health juga mengatakan gangguan penis sering kali menjadi tanda penyakit kardiovaskular dan neurologis.
Beberapa penyakit yang bisa menyebabkan gangguan atau kerusakan saraf seperti diabetes, hipertensi, multiple sclerosis, dan penyakit Peyronie bisa menyebabkan penis terasa kesemutan, hingga mengakibatkan impotensi.
4. Efek samping obat-obatan
Selain penyakit, obat-obatan tertentu juga bisa menimbulkan efek samping berupa penis kesemutan dan mati rasa pada selangkangan. Contohnya adalah obat selegiline untuk mengobati penyakit Parkinson bisa menyebabkan hilangnya sensasi pada penis sebagai efek sampingnya.
Mengonsumsi obat antidepresan SSRI juga bisa menyebabkan penurunan sensitivitas pada organ genital, bahkan penurunan libido. Hal ini terjadi karena obat SSRI bekerja meningkatkan kadar serotonin dalam tubuh dan menimbulkan efek relaksasi. Efek relaksasi ini bisa memblokir hormon yang berfungsi merespons rangsangan seksual. Akibatnya, terjadilah penurunan gairah.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar