backup og meta

4 Akibat Kurang Tidur pada Kulit Wajah, Termasuk Bikin Jerawatan

4 Akibat Kurang Tidur pada Kulit Wajah, Termasuk Bikin Jerawatan

Apakah Anda termasuk orang yang suka melewatkan waktu tidur pada malam hari? Jika ya, mungkin ini adalah saat yang tepat untuk mengurangi kebiasaan tak sehat tersebut. Pasalnya, begadang atau kurang tidur dapat memberikan dampak kurang baik untuk kesehatan, termasuk pada kulit wajah Anda. Ya, ada beberapa akibat negatif dari kurang tidur bagi kesehatan kulit wajah. Apa saja? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Akibat kurang tidur bagi wajah Anda

Para ahli merekomendasikan jam tidur yang baik untuk orang dewasa setidaknya 7-9 jam setiap malam. Namun, tidak semua orang berhasil menerapkannya. Padahal, manfaat tidur cukup termasuk sebagai langkah perawatan kulit wajah agar tetap sehat.

Ya, Anda mungkin sudah memiliki rutinitas melakukan perawatan kulit wajah setiap malam. Termasuk mencuci wajah, menggunakan krim malam, hingga menggunakan losion khusus untuk wajah. Akan tetapi, penggunaan produk perawatan kulit akan terasa percuma jika Anda tidak mendapatkan tidur yang cukup.

Pasalnya, kurang tidur ternyata tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik dan mental saja. Rupanya, Anda juga bisa mengalami berbagai masalah pada kulit wajah akibat kurang tidur. Nah, berikut ini adalah beberapa akibat kurang tidur bagi wajah yang perlu Anda waspadai:

1. Membuat wajah terlihat lebih tua

kulit rusak saat puasa

Seseorang yang memiliki kebiasaan kurang tidur atau mengalami insomnia pada malam hari akan terlihat 10 tahun lebih tua dari usia yang sesungguhnya. Ini artinya, akibat dari kurang tidur bagi kulit wajah menjadi kendur dan muncul lebih banyak kerutan.

Pada keadaan yang normal, tubuh akan memproduksi kolagen. Ini adalah zat yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan peremajaan kulit, termasuk kulit wajah, ketika Anda sedang tidur. Kolagen akan mencegah tubuh mengalami penuaan dini dengan cara menghalangi pembentukan kerutan pada wajah.

Namun, saat waktu tidur terganggu, tubuh tidak dapat membentuk kolagen dalam jumlah yang normal. Oleh sebab itu, muncul kerutan yang lebih banyak sebagai akibat dari kurang tidur bagi wajah. Nah, Anda tentu tidak ingin terlihat lebih tua, kan, dari teman sebaya hanya karena kurang tidur?

2. Memicu munculnya jerawat di wajah

infeksi pada jerawat

Pola tidur yang berantakan dapat menyebabkan Anda menjadi kurang tidur. Nah, jika sudah demikian, kondisi mental bisa terganggu, hingga tanpa sadar Anda merasa stres dan depresi. Stres yang terjadi karena efek kurang tidur ini mengakibatkan jumlah hormon kortisol meningkat dalam tubuh.

Sementara itu, jumlah hormon kortisol yang terlalu tinggi akan menyebabkan tubuh rentan terhadap peradangan, salah satunya peradangan pada kulit. Jika sudah demikian, risiko Anda mengalami jerawat pada wajah akan semakin besar.

Oleh sebab itu, tak heran jika jerawat merupakan salah satu akibat dari kurang tidur bagi wajah Anda. Selain itu, hormon  kortisol juga dapat menyebabkan peningkatan produksi minyak pada wajah. Kondisi tersebut akan memperburuk keadaan jerawat yang sedang tumbuh.

3. Menimbulkan kantung mata yang besar

menghilangkan kantong mata hitam

Sebenarnya, setiap orang memiliki pembuluh darah tipis pada area bawah matanya. Setiap kali Anda mengalami insomnia hingga kurang tidur atau kelelahan, secara alami pembuluh darah tersebut akan melebar dan menghitam. Begitulah terbentuknya kantung mata pada wajah sebagai akibat dari kurang tidur.

Tak hanya itu, sering kali mata Anda akan terlihat seperti sedang bengkak saat kurang tidur. Menurut sebuah  penelitian tahun 2016, hal ini terjadi karena adanya retensi cairan pada jaringan lunak di sekitar mata. Meski demikian, hal ini juga bisa terjadi saat Anda mengonsumsi makanan asin atau mengandung garam sebelum tidur.

Ini artinya, semakin sering Anda melewatkan waktu tidur pada malam hari, semakin terlihat pula pembuluh darah yang berada pada area bawah mata. Hal ini menjadi salah satu akibat dari kurang tidur bagi wajah Anda.

4. Membuat kulit wajah menjadi kusam

kulit wajah kusam saat hamil

Akibat kurang tidur bagi kulit wajah adalah membuatnya terlihat kusam. Ya, saat Anda kurang tidur, warna kulit akan terlihat kusam atau tidak cerah. Hal ini terjadi karena saat Anda kurang tidur, sistem kekebalan tubuh akan melemah. Hal ini menyebabkan risiko peradangan kulit meningkat.

Hal tersebut memengaruhi produksi kolagen serta asam hialuronik yang memiliki fungsi untuk mempertahankan kulit menjadi cerah. Artinya, semakin sedikit zat asam hialuronik yang tubuh produksi, kulit akan menjadi terlihat semakin kusam.

[embed-health-tool-heart-rate]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

How Skin Affects The Health and Appearance of Your Skin. Retrieved 31 March 2021, from https://www.sleep.org/how-sleep-improves-your-skin/

What is Beauty Sleep and How Can I Get It? Retrieved 31 March 2021, from https://www.sleepadvisor.org/beauty-sleep/

Misery, L., Wolkenstein, P., Amici, J. M., Maghia, R., Brenaut, E., Cazeau, C., Voisard, J. J., & Taïeb, C. (2015). Consequences of acne on stress, fatigue, sleep disorders and sexual activity: a population-based study. Acta dermato-venereologica95(4), 485–488. https://doi.org/10.2340/00015555-1998
Schrom, K. P., Ahsanuddin, S., Baechtold, M., Tripathi, R., Ramser, A., & Baron, E. (2019). Acne Severity and Sleep Quality in Adults. Clocks & sleep1(4), 510–516. https://doi.org/10.3390/clockssleep1040039
Vrcek, I., Ozgur, O., & Nakra, T. (2016). Infraorbital Dark Circles: A Review of the Pathogenesis, Evaluation and Treatment. Journal of cutaneous and aesthetic surgery9(2), 65–72. https://doi.org/10.4103/0974-2077.184046

Versi Terbaru

23/04/2021

Ditulis oleh Annisa Hapsari

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Alkohol: Membuat Nyenyak atau Mengganggu Tidur?

6 Tanda Bahwa Anda Kurang Tidur


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 23/04/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan