Pernahkah Anda tiba-tiba merasa kepala seperti melayang atau ringan? Perasaan melayang atau lightheadedness merupakan bagian dari kepala pusing. Ada pula yang menyebutnya kepala kliyengan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Pernahkah Anda tiba-tiba merasa kepala seperti melayang atau ringan? Perasaan melayang atau lightheadedness merupakan bagian dari kepala pusing. Ada pula yang menyebutnya kepala kliyengan.
Kondisi ini bisa membuat seseorang merasa hampir pingsan. Sebenarnya, apa yang menyebabkan terjadinya kondisi ini? Yuk, simak ulasannya berikut ini.
Kepala kliyengan adalah bagian dari kepala pusing. Istilah ini sering kali digunakan untuk menggambarkan kondisi yang berbeda-beda pada setiap orang.
Pada beberapa orang, kondisi ini digambarkan seperti perasaan hilang keseimbangan serta ingin terjatuh dan pingsan.
Namun, ada pula yang mendeskripsikan kondisi ini dengan kepala seperti melayang atau terasa ringan.
Adapun kondisi ini umum terjadi sebagai gejala dari kondisi kesehatan atau penyakit lain.
Pada umumnya, kepala kliyengan bukanlah tanda atau gejala dari kondisi yang serius, tetapi tidak menutup kemungkinan disebabkan oleh penyakit yang berbahaya.
Gejala ini juga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Sebaiknya tetap lakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikan penyebab kepala kliyengan, terutama jika gejala ini terjadi cukup parah.
Kepala kliyengan dapat digambarkan dengan berbagai gejala berikut ini.
Gejala tersebut bisa dipicu atau bertambah parah saat Anda berjalan, berdiri, atau menggerakan kepala.
Kepala kliyengan juga bisa muncul bersama dengan gejala lain, seperti mual atau lemas hingga Anda harus duduk atau berbaring.
Kepala seperti melayang bisa terjadi untuk sesaat selama beberapa detik atau cukup lama hingga berhari-hari.
Gejala ini juga bisa mengalami kekambuhan atau terjadi secara hilang timbul.
Sensasi kepala kliyengan dapat terjadi sebagai gejala dari berbagai kondisi kesehatan atau penyakit lain yang sedang dialami oleh tubuh.
Berikut beberapa kondisi kesehatan yang umumnya sering menyebabkan kepala kliyengan.
Sistem saraf otonom membantu tubuh untuk mengatur perubahan tekanan darah ketika Anda berdiri.
Seiring bertambahnya usia, sistem ini akan memburuk sehingga dapat menyebabkan penurunan tekanan darah sementara atau disebut dengan hipotensi ortostatik.
Kepala kliyengan akibat berdiri terlalu cepat juga terjadi karena gaya gravitasi bumi yang menarik paksa aliran darah dalam jumlah besar langsung menuju kaki.
Penumpukan darah di kaki ini menurunkan tekanan darah dan jumlah darah yang dipompa ke otak. Akibatnya, kepala menjadi berkunang, kebingungan, penglihatan kabur, hingga rasa ingin pingsan.
Kepala kliyengan bisa muncul saat Anda merasa kaget. Ini disebabkan oleh sistem saraf yang bekerja terlalu aktif.
Sistem saraf otonom membantu tubuh mengatur pergeseran tekanan darah saat Anda berdiri.
Namun, seiring bertambahnya usia, sistem ini dapat memburuk dan menyebabkan penurunan tekanan darah sementara.
Akibatnya, Anda bisa merasa pucat dan pusing berputar saat terjadi pergeseran tekanan darah yang tiba-tiba ketika Anda merasa kaget.
Setiap obat memiliki efek samping setelah diminum, salah satunya kepala terasa ringan dan seperti melayang-layang.
Obat yang menimbulkan efek samping tersebut biasanya bekerja dengan menurunkan tekanan darah atau membuat Anda lebih sering buang air kecil (diuretik).
Orang yang rentan mengalami motion sickness ini biasanya akan merasa pusing, mual dan muntah, dan kelelahan.
Penyebabnya adalah ketidakseragaman antara mata, tubuh, dan telinga ketika mengirimkan sinyal pada otak selama di perjalanan.
Dehidrasi dapat terjadi ketika suhu udara terlalu panas dan Anda kurang minum. Kondisi ini bisa juga terjadi ketika Anda demam tinggi dan tubuh terus mengeluarkan keringat.
Tanpa cairan yang mencukupi, volume darah akan menurun. Akibatnya, darah yang mengalir ke otak akan berkurang dan menyebabkan kepala terasa melayang.
Glukosa adalah makanan utama bagi otak. Ketika asupan gula menurun, kadar gula darah rendah atau hipoglikemia bisa terjadi.
Akibatnya, tubuh, termasuk otak, akan menggunakan energi sesedikit mungkin.
Kondisi ini dapat menyebabkan kepala Anda tiba-tiba terasa seolah melayang beserta tubuh berkeringat dan gangguan kecemasan.
Penyebab vertigo adalah masalah pada telinga bagian dalam yang menjaga kesimbangan tubuh.
Telinga bagian dalam Anda memiliki saluran yang terisi oleh cairan. Adanya masalah, kerusakan, atau trauma pada bagian ini bisa menyebabkan kesalahan pengiriman sinyal pada batang otak.
Akibatnya, otak akan menerjemahkan sinyal tersebut menjadi sebuah gangguan, sehingga membuat Anda merasa kepala berputar dan perasaan ingin pingsan.
Penyakit Meniere ditandai dengan periode vertigo atau kepala kliyengan yang cukup parah dan dapat berlangsung hingga berjam-jam.
Anda mungkin akan merasakan tekanan yang besar pada satu telinga, sehingga telinga terasa penuh.
Orang dengan penyakit ini diketahui memiliki ekstra cairan di bagian telinga dalam, sehingga fungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh jadi terganggu.
Pada kasus yang parah, kliyengan bisa menjadi tanda dari serangan jantung atau stroke. Biasanya, gejala seperti sesak napas, nyeri dada, atau kelemahan pada salah satu sisi tubuh akan menyertai.
Namun pada lansia, kepala yang seolah terasa melayang bisa menjadi gejala serangan jantung atau stroke.
Apalagi jika gejala tersebut sangat sering terjadi. Langkah yang paling tepat untuk mengatasinya adalah segera memeriksakan kesehatan Anda ke dokter.
Meskipun tidak semua penyebab kepala kliyengan membahayakan jiwa, bukan berarti Anda boleh menyepelekannya.
Jangan tunda konsultasi ke dokter jika kepala kliyengan yang Anda alami muncul bersama dengan kondisi berikut.
Dalam mendiagnosis kepala kliyengan, dokter akan menanyakan seputar gejala apa saja yang dialami. Dokter juga akan menanyakan obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
Lalu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, meliputi memeriksa kemampuan berjalan dan menjaga keseimbangan serta melihat fungsi sistem saraf pusat.
Melansir dari Mayo Clinic, untuk memastikan penyebabnya, dokter mungkin juga akan melakukan beberapa pemeriksaan tambahan, seperti berikut ini.
Jika diperlukan, dokter akan meminta Anda menjalani tes darah untuk mendeteksi adanya infeksi atau tes lain untuk melihat kondisi jantung dan pembuluh darah.
Kepala kliyengan biasanya bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan dari dokter. Ini karena dalam beberapa minggu, tubuh mulai bisa beradaptasi dengan penyebab kepala kliyengan.
Untuk membantu meredakan kondisi ini, segelas air adalah solusi terbaik. Selain air, cairan tubuh bisa berasal dari makanan, seperti buah, sayur, dan sup.
Makan camilan atau minum jus juga bisa membantu Anda untuk menormalkan kembali gula darah.
Hindari perubahan posisi tubuh secara tiba-tiba, misal saat ingin duduk atau berdiri. Lakukan kegiatan secara perlahan dan perbanyak istirahat.
Jika kepala kliyengan terjadi cukup parah hingga membuat Anda tidak nyaman, sebaiknya konsultasi ke dokter.
Dokter akan memberikan penanganan sesuai masing-masing penyebabnya. Berikut beberapa pengobatan kepala kliyengan yang mungkin disarankan oleh dokter.
Selalu ikuti anjuran dari dokter saat mengonsumsi obat-obatan. Jangan mengganti atau mengubah dosis obat tanpa melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Carla Pramudita Susanto
General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar