2. Kortikosteroid oral atau cairan
Selain dihirup, obat kortikosteroid juga tersedia dalam bentuk tablet yang diminum langsung atau cairan yang disuntik ke pembuluh darah.
Prednisone dan methylprednisolone merupakan jenis obat kortikosteroid oral yang paling umum diresepkan dokter. Biasanya, dokter akan meresepkan obat asma steroid oral hanya untuk 1 – 2 minggu.
Pasalnya, penggunaan obat ini berpotensi menyebabkan efek samping serius bila digunakan dalam jangka panjang.
Risiko efek sampingnya termasuk kenaikan berat badan, tekanan darah tinggi, mudah memar, otot-otot melemah, dan masih banyak lagi.
Cara menggunakan obat asma untuk anak
Obat asma untuk anak yang dihirup membutuhkan alat bantu khusus supaya manfaatnya bisa langsung dirasakan dengan optimal.
Alat bantu pernapasan yang paling umum digunakan pengidap asma adalah inhaler dan nebulizer. Keduanya punya manfaat yang sama, tapi berbeda pada cara penggunaanya.
Supaya tidak salah langkah, berikut panduan pakai inhaler dan nebulizer untuk mengantar obat asma langsung ke saluran pernapasan.
1. Nebulizer

Alat bantu pernapasan satu ini sangat disarankan digunakan pada anak-anak yang masih bayi atau balita.
Dibanding inhaler, uap yang dihasilkan nebulizer amat sangat kecil sehingga obat asma dapat lebih cepat meresap ke paru-paru anak.
Ada baiknya, Anda cuci tangan sampai bersih terlebih dulu untuk mencegah kuman ikut masuk ke paru-paru lewat tangan saat menyentuh nebulizer.
Setelah itu, simak baik-baik panduan menggunakan nebulizer untuk bayi atau anak yang perlu dipahami berikut ini.
- Siapkan obat asma yang akan digunakan. Jika obat sudah dicampur, tuang langsung ke dalam wadah obat nebulizer. Jika belum, masukkan satu per satu pakai pipet atau alat suntik untuk menjaga kebersihannya.
- Bila diperlukan, tambahkan cairan saline.
- Hubungkan wadah obat ke mesin dan juga masker ke bagian atas wadah.
- Pasang masker di wajah anak hingga menutupi hidung dan mulutnya. Pastikan pinggiran masker pas dengan wajah agar tidak ada uap obat yang keluar dari sisi-sisi masker.
- Nyalakan mesin kemudian minta anak untuk menarik napas dengan hidung dan keluarkan perlahan melalui mulut.
- Tunggu beberapa saat sampai sudah tidak ada lagi uap yang keluar dari masker.
2. Inhaler

Begini kira-kira cara penggunaan inhaler untuk anak dalam mengobati asma.
- Minta anak untuk duduk atau berdiri tegak.
- Kocok inhaler terlebih dulu sebelum dihirup anak supaya obat yang terkandung di dalamnya dapat tercampur merata.
- Buka tutupnya dan masukkan corong inhaler ke dalam mulut. Pastikan bibir anak terkatup rapat supaya tidak ada obat yang keluar dari sisi-sisi bibir.
- Tekan inhaler satu kali dan minta anak untuk langsung menarik napasnya melalui mulut.
- Setelah berhasil terhirup, minta anak untuk menahan napas setidaknya 10 detik.
- Tahan napas selama minimal 10 detik setelah menghirupnya. Lakukan cara yang sama bila anak butuh lebih dari satu semprotan. Namun, berikan jeda sekitar 1 menit sebelum semprotan berikutnya.
Selama digunakan sesuai dengan yang diinstruksikan dokter, inhaler sangat membantu mengendalikan asma dan minim efek samping.
Inhaler sebaiknya tidak digunakan secara bergantian karena setiap orang punya jenis dan dosis obat yang berbeda.
Tanyakan kepada dokter atau perawat untuk informasi lebih lanjut mengenai penggunaan obat-obatan ini.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar