Penggunaan nebulizer untuk bayi dan anak-anak yang menderita penyakit pernapasan adalah metode perawatan rumahan yang tepat. Ini karena kemudahan pemakaiannya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
Penggunaan nebulizer untuk bayi dan anak-anak yang menderita penyakit pernapasan adalah metode perawatan rumahan yang tepat. Ini karena kemudahan pemakaiannya.
Nebulizer adalah alat medis untuk mengubah obat cair menjadi uap agar lebih mudah dihirup oleh paru-paru. Alat ini akan mengantarkan obat cair dalam bentuk butiran uap air yang sangat kecil supaya langsung masuk ke dalam paru-paru.
Nebulizer umum digunakan sebagai terapi untuk mengatasi berbagai macam penyakit pernapasan pada anak-anak, seperti asma, batuk croup, fibrosis kistik (cystic fibrosis), infeksi paru RSV (Respiratory Syncytial Virus), pneumonia pada anak, dan lainnya.
Anda mungkin sedikit bingung ketika pertama kali harus memasangkan nebulizer pada si kecil. Namun, mengikuti tips di bawah ini dapat membantu Anda mahir saat menggunakannya.
Proses pengantaran cairan obat menjadi uap akan berbeda-beda tergantung jenis nebulizer yang dipakai.
Namun secara umum, cara pakai nebulizer untuk bayi dan anak kecil di rumah dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut.
Meski cara pakai nebulizer cukup mudah, cara ini bisa bikin bayi rewel dan menangis. Maka, Anda harus pandai mengakalinya. Beberapa tips berikut mungkin bisa membantu.
Agar terapi nebulizer berjalan efektif, perhatikan hal-hal berikut.
Sebelum menuang obat cair ke dalam tabung nebulizer, baca baik-baik instruksi di labelnya. Pastikan Anda menggunakan obat yang sesuai.
Beberapa jenis obat mungkin sudah siap pakai dalam bentuk cair sedangkan yang lainnya masih dalam bentuk bubuk atau puyer.
Obat yang berbentuk bubuk biasanya perlu dilarutkan lebih dulu dengan air atau cairan saline sebelum digunakan.
Umumnya, nebulizer menggunakan masker sebagai alat untuk menghirup uap. Masker biasanya digunakan untuk anak-anak karena mereka lebih terbiasa bernapas lewat hidung daripada mulut
Namun, jika bayi tidak nyaman dengan masker, ibu bisa mencoba alat hirup berbentuk empeng. Alat ini juga bisa membantu menenangkan bayi yang rewel selama perawatan.
Meski kebanyakan masker nebulizer sudah dilengkapi tali pengait untuk menjaga posisi masker agar tidak bergeser.
Umumnya, bayi tidak merasa nyaman dengan tali tersebut. Akan lebih mudah jika Anda memegang masker langsung di wajahnya.
Sebenarnya Anda bisa gunakan nebulizer kapan saja jika diperlukan. Namun, lebih baik jika Anda menetapkan waktu khusus di saat bayi biasanya merasa nyaman.
Sebagai contoh, setelah bayi makan, sebelum tidur siang, atau sebelum tidur malam. Pada saat ini, biasanya bayi dalam keadaan mengantuk sehingga lebih mudah menjalani terapi.
Perawatan dengan nebulizer biasanya menghabiskan waktu sekitar 15 menit. Maka sebisa mungkin, jauhkan segala hal yang dapat mengganggu atau menghentikan terapi di tengah jalan.
Minta anak-anak Anda yang lain untuk bermain di ruangan lain agar tidak mengganggu kelancaran proses terapi.
Matikan ponsel atau ubah dalam mode sunyi, pastikan kompor atau oven di dapur tidak menyala, dan selesaikan tugas-tugas lainnya sebelum mulai memasangkan nebulizer untuk bayi Anda.
Nebulizer yang tidak dibersihkan rentan menjadi sarang bakteri dan jamur. Mikroba patogen ini dapat hidup di selang ataupun celah-celah alat sehingga berisiko masuk ke paru-paru bayi saat menggunakan alat tersebut.
Oleh karena itu, setelah digunakan, pastikan Anda melepas semua komponen nebulizer dari mesin. Rendamlah selama 15 menit dalam air hangat yang sudah dicampur sabun atau disinfektan.
Selain membersihkan setelah dipakai, Anda juga perlu melakukan disinfeksi pada nebulizer setidaknya sekali dalam seminggu atau sesuai petunjuk yang disarankan.
Mengutip My Cleveland Clinic, Anda bisa melakukan disinfeksi dengan cara berikut.
Untuk nebulizer sekali pakai (disposable nebulizers), rendamlah alat tersebut ke dalam salah satu dari 3 jenis cairan berikut.
Untuk nebulizer non-disposable, selain melakukan cara di atas, Anda juga bisa melakukan cara berikut.
Setelah dibersihkan dan disterilkan, pastikan Anda mengeringkan nebulizer dengan baik lalu menyimpannya di tempat yang bersih dan kering.
Tujuannya agar nebulizer tidak lembab dan terhindar dari kontaminasi bakteri dan jamur.
Melansir situs Health Guidance, terapi nebulizer untuk mengatasi asma dan gangguan pernapasan pada bayi dan anak menuai pro dan kontra. Beberapa ahli tidak menyarankan terapi ini pada usia yang terlalu muda.
Meski begitu, terapi ini menawarkan sejumlah kelebihan. Untuk lebih jelasnya, simak kelebihan dan kekurangan menggunakan nebulizer untuk bayi berikut ini.
Kelebihan nebulizer untuk mengatasi gangguan pernafasan anak.
Adapun kekurangan terapi nebulizer untuk anak adalah sebagai berikut.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar