Meski secara umum tidak berbahaya, Anda perlu mewaspadai keberadaan polip di beberapa bagian tubuh tertentu. Gangguan ini perlu segera ditangani untuk menghindari risiko kanker yang mungkin terjadi.
Apa itu polip?
Polip adalah jaringan abnormal yang dapat muncul di bagian tubuh mana pun. Jaringan ini berukuran kecil, bertangkai, dan dapat tumbuh sendiri atau berkelompok.
Bagian paling umum sebagai tempat tumbuh jaringan ini, termasuk hidung, usus besar, dan rahim.
Meski begitu, tidak menutup kemungkinan jaringan abnormal ini memengaruhi bagian tubuh lain, seperti telinga, lambung, tenggorokan, dan leher rahim.
Umumnya polip bersifat jinak dan tidak berbahaya. Namun, beberapa jenis mungkin polip dapat berkembang menjadi kanker.
Meski tidak selalu berujung kanker, jaringan abnormal yang tumbuh besar dapat menimbulkan masalah kesehatan pada organ-organ di sekitarnya.
Maka dari itu, penting sekali untuk melakukan pemeriksaan dengan dokter. Pemeriksaan ini untuk mengetahui risiko dan perawatan yang tepat sesuai kondisi Anda.
Seberapa umum kondisi ini?
Polip tergolong penyakit yang umum terjadi dan dapat berkembang seiring bertambahnya usia. Dalam kasus yang jarang terjadi, anak-anak dan remaja bisa terkena kondisi ini.
Meski begitu, kondisi ini dapat Anda hindari dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Tanda dan gejala polip
Setiap jenis polip dapat mengembangkan gejala yang berbeda tergantung di mana jaringan ini tumbuh. Gejala polip hidung tidak sama dengan polip usus besar dan polip rahim.
1. Polip hidung
Polip hidung adalah kondisi pertumbuhan jaringan yang terjadi di sekitar saluran hidung atau sinus. Hal ini dapat menghambat saluran pernapasan Anda.
Seseorang beresiko lebih tinggi terhadap kondisi ini bila memiliki riwayat infeksi sinus kronis, alergi, asma, atau fibrosis kistik.
Sejumlah gejala polip hidung yang mungkin Anda alami, antara lain:
- hidung tersumbat,
- sulit bernapas melalui hidung,
- keluar lendir berlebih dari hidung,
- kemampuan indera penciuman menurun,
- post-nasal drip (cairan hidung terasa mengalir ke tenggorokan),
- nyeri kening dan wajah,
- sakit kepala,
- gatal di sekitar mata,
- gangguan tidur, seperti sleep apnea yang parah, hingga
- mengalami penglihatan ganda.
2. Polip usus besar
Polip usus besar umumnya memengaruhi dinding usus besar hingga rektum. Kebanyakan pertumbuhan jaringan ini bersifat nonkanker alias jinak.
Lansia berisiko lebih tinggi terhadap tumbuhnya polip usus besar. Sayangnya, gejala kondisi ini baru muncul setelah jaringan berkembang lebih lanjut.
Adapun sejumlah gejala yang dapat terjadi, meliputi:
- perdarahan pada area rektum,
- feses berwarna hitam dan terdapat guratan kemerahan,
- perubahan buang air besar, termasuk sembelit dan diare,
- perut terasa sakit, dan
- anemia defisiensi besi yang memicu kelelahan.
3. Polip rahim
Polip rahim merupakan suatu kondisi munculnya jaringan abnormal pada lapisan rahim (endometrium).
Kebanyakan polip rahim tidak bersifat kanker. Wanita dari segala usia dapat mengalaminya, tetapi kondisi ini lebih umum terjadi pada usia lebih dari 40 tahun.
Sejumlah gejala yang paling umum wanita alami, seperti:
- jadwal menstruasi yang tidak teratur,
- aliran darah keluar lebih banyak saat menstruasi,
- tiba-tiba ada perdarahan atau bercak darah dari vagina di luar jadwal menstruasi,
- adanya bercak atau pendarahan vagina setelah menopause, dan
- mengalami tanda-tanda ketidaksuburan.
Kemungkinan ada tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Apabila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter.
Kapan harus periksa ke dokter?
Polip bisa menimbulkan gejala yang berbeda pada masing-masing orang. Tubuh Anda mungkin dapat menunjukkan kondisi yang bervariasi.
Penanganan dini dapat membantu Anda mengetahui apakah jaringan berisiko berkembang menjadi kanker serta menentukan perawatan yang tepat.
Selalu konsultasikan dengan dokter untuk menangani kondisi kesehatan tubuh Anda.
Penyebab polip
Menurut Cancer Council Australia, polip yang disebabkan oleh pertumbuhan sel tidak normal seringkali tidak memiliki penyebab yang jelas.
Namun, sejumlah ahli menduga hal ini terjadi karena mutasi gen. Hal ini memicu sel-sel atau jaringan abnormal tumbuh secara lebih cepat.
Pada sebagian kasus lainnya, kondisi ini dapat muncul sebagai gejala atau komplikasi dari masalah medis tertentu.
Penyebab tumbuhnya jaringan abnormal dapat bervariasi tergantung lokasi kemunculannya. Beberapa penyebab polip yang paling umum, antara lain:
- peradangan di dalam tubuh (inflamasi),
- tubuh kemasukan benda asing,
- pertumbuhan kista atau tumor,
- mutasi genetik sel-sel usus besar,
- peradangan lambung kronis, dan
- mengalami kelebihan estrogen.
Beberapa ahli juga percaya bahwa konsumsi makanan yang tinggi lemak dan sedikit serat bisa memicu kondisi ini, terutama pada lambung, usus, atau usus besar.
Faktor apa saja yang meningkatkan risiko kondisi ini?
Polip merupakan kondisi yang dapat terjadi pada siapa saja. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami kondisi ini seperti berikut.
- Wanita berusia di atas 40 tahun, telah memiliki anak, atau memiliki kebiasaan merokok berisiko tinggi menderita polip rahim.
- Wanita berusia di atas 20 tahun atau dalam masa pramenoupase berisiko lebih tinggi menderita polip leher rahim (serviks).
- Polip tenggorokan berpeluang lebih besar terjadi pada kelompok orang yang sering menggunakan pita suara secara berlebihan.
- Pola makan tidak sehat, merokok, konsumsi alkohol, jarang olahraga, hingga obesitas dapat meningkatkan risiko polip kolorektal.
- Polip lambung lebih mudah berkembang pada orang-orang yang sedang mengalami infeksi bakteri di lambung dan minum obat-obatan tertentu.
- Polip hidung lebih berisiko muncul pada orang-orang yang pernah menderita sinusitis, alergi, asma, fibrosis kistik, dan sensitivitas aspirin.
Diagnosis polip
Di awal, dokter akan menanyakan riwayat medis dan gejala-gejala yang Anda alami.
Dokter bisa mendeteksi polip hidung hanya melalui pemeriksaan fisik karena biasanya langsung terlihat di dalam rongga hidung.
Beberapa pemeriksaan, seperti sinar X, USG, hingga CT scan mungkin juga dokter lakukan untuk mengetahui ukuran dan letak jaringan abnormal ini pada organ tubuh.
Dokter bisa melakukan prosedur biopsi dengan mengambil sampel jaringan guna mencari tahu apakah jaringan tersebut bersifat kanker atau tidak.
Proses pengambilan sampel ini tergantung pada letak polip. Adapun sejumlah prosedur yang dapat dokter lakukan sebagai berikut.
- Prosedur kolonoskopi untuk polip kolorektal yang melibatkan instrumen khusus berupa tabung panjang dan kamera ke dalam usus besar.
- Polip rahim dapat dideteksi melalui USG, tetapi prosedur histeroskopi yang melibatkan instrumen tabung dan kamera kecil yang masuk ke dalam rahim melalui vagina.
Pengobatan polip
Pada sebagian besar kasus, polip bersifat jinak dan tidak memerlukan penanganan serius. Namun, pengobatan diperlukan bila kondisi ini menimbulkan dampak bagi kesehatan.
Perlunya penanganan medis juga bergantung kepada jumlah, ukuran, lokasi tumbuhnya polip, dan apakah jaringan berisiko berkembang menjadi kanker atau tidak.
1. Pengobatan polip hidung
Dokter dapat memberikan resep kortikosteroid, baik dalam bentuk semprotan hidung atau obat oral untuk mengurangi peradangan.
Perawatan ini dapat membantu mengecilkan atau menghilangkan jaringan tumbuh sepenuhnya.
Selain itu, dokter juga dapat meresepkan obat lain untuk mengobati kondisi yang memicu peradangan pada sinus dan saluran hidung.
Hal ini termasuk obat antihistamin untuk mengobati rinitis alergi atau obat antibiotik untuk mengobati infeksi kronis yang berulang.
2. Pengobatan polip usus besar
Dokter akan mengangkat jaringan bersamaan dengan kolonoskopi. Prosedur pengangkatan polip atau polipektomi akan menggunakan alat pemotong atau loop kawat listrik.
Apabila ukurannya besar atau tidak memiliki batang, dokter akan melakukan operasi laparoskopi dengan membuat sayatan kecil pada perut Anda.
Selanjutnya, dokter akan menguji sampel jaringan ini guna menghilangkan kemungkinan kanker yang dapat terjadi.
3. Pengobatan polip rahim
Terlebih dahulu, dokter akan meresepkan obat-obatan yang mengandung hormon progestin dan gonadotropin untuk mencegah perkembangan jaringan abnormal.
Jika pengobatan kurang efektif, teknik bedah yang disebut kuretase juga dapat dokter lakukan untuk mengangkat polip pada dinding rahim.
Alat kuret yang memiliki lingkaran kecil pada bagian ujungnya memungkinkan dokter mengikis jaringan abnormal pada rahim.
Jaringan ini kemudian akan dikirim ke laboratorium untuk menentukan apakah terdapat sel kanker atau tidak.
Perawatan rumahan polip
Masih ada kemungkinan polip kambuh pada kemudian hari meski sudah hilang melalui pengobatan.
Namun, menghindari sejumlah risiko bisa membantu mencegah kondisi ini muncul kembali.
Berikut ini adalah beberapa perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat Anda lakukan.
- Mengikuti aturan minum obat sesuai dengan resep dokter.
- Melakukan pemeriksaan rutin untuk memahami kondisi kesehatan tubuh dan mengawasi perkembangan jaringan abnormal secara terperinci.
- Makan makanan yang sehat dan bernutrisi, seperti buah-buahan dan sayuran.
- Berolahraga secara teratur untuk mempertahankan berat badan ideal.
- Menghindari rokok dan membatasi konsumsi alkohol.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
[embed-health-tool-bmi]