backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Polip Lambung

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 15/03/2023

Polip Lambung

Apa itu polip lambung?

Polip lambung adalah kumpulan sel yang tumbuh menjadi jaringan abnormal pada dinding lambung.

Kebanyakan polip tidak menimbulkan gejala sehingga baru terdeteksi pada pemeriksaan dokter untuk mendiagnosis kondisi lainnya.

Benjolan yang terbentuk pada organ lambung umumnya tidak berbahaya. Meski begitu, ada pula jenis polip yang dapat meningkatkan risiko kanker.

Pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk menentukan jenis polip yang Anda miliki.

Tergantung jenisnya, jaringan abnormal mungkin muncul satu demi satu atau secara berkelompok pada area tertentu di dalam lambung.

Lokasi munculnya polip dapat membantu dokter mengenali jenis polip dan penanganan yang dibutuhkan.

Seberapa umumkah polip lambung?

Polip lambung dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan dari segala kelompok usia. Namun, risikonya meningkat pada lansia berusia 65 tahun ke atas

Jenis polip tertentu, seperti polip kelenjar fundus, lebih umum ditemukan pada wanita paruh baya.

Jenis polip lambung

polip

Polip pada lambung terbagi menjadi dua kategori, yaitu neoplastik dan non-neoplastik.

Polip neoplastik adalah jaringan yang berpeluang menyebabkan kanker lambung, sedangkan polip non-neoplastik bersifat jinak.

Di bawah kategori tersebut, polip terbagi lagi menjadi tiga jenis sebagai berikut.

1. Polip kelenjar fundus

Ini merupakan jenis polip yang paling umum. Sesuai dengan namanya, benjolan terbentuk pada fundus, yaitu bagian atas lambung yang berbentuk melengkung.

Saat terdeteksi, polip biasanya muncul dalam kelompok dan tampak seperti benjolan yang rata.

Polip kelenjar fundus jarang sekali berkembang menjadi kanker. Penyebabnya diduga berkaitan dengan konsumsi obat penghambat pompa proton (PPI).

Obat ini digunakan untuk meredakan maag dan sejumlah gangguan pencernaan terkait asam lambung.

2. Polip hiperplastik

Polip hiperplastik muncul secara berkelompok dan menyebar pada seluruh permukaan dinding lambung.

Selain itu, polip hiperplastik juga dapat ditemukan di dekat lapisan lambung yang terluka.

Pembentukan jaringan hiperplastik kerap berawal dari iritasi atau peradangan pada lambung, biasanya akibat infeksi Helicobacter pylori atau gastritis (radang lambung). Setelah radang atau iritasi membaik, polip juga dapat menghilang.

Jaringan hiperplastik umumnya tidak tumbuh menjadi kanker, tapi orang-orang dengan kondisi ini kemungkinan lebih rentan mengalami kanker lambung. Ini sebabnya dokter perlu memeriksa jaringan di sekitar polip untuk mendeteksi tanda-tanda kanker.

3. Polip adenoma

Polip adenoma termasuk dalam kelompok polip neoplastik. Ini berarti benjolan yang terbentuk berpeluang menjadi kanker.

Orang yang memiliki polip adenoma juga lebih berkemungkinan mengalami kanker pada usus atau bagian lain tubuhnya.

Mengingat sifatnya yang seperti kanker, semua polip adenoma harus diangkat dengan prosedur endoskopi.

Apabila jumlah polip cukup banyak atau kanker telah menyebar, dokter kemungkinan akan menyarankan operasi.

Tanda dan gejala polip lambung

Benjolan pada dinding lambung umumnya tidak menimbulkan gejala apa pun.

Gejala baru muncul begitu polip membesar dan terbentuk luka pada permukaannya. Pada kasus yang langka, polip dapat menyumbat akses menuju usus halus.

Polip yang membesar dan membentuk luka dapat menyebabkan gejala berupa:

Kapan harus periksa ke dokter?

Polip dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan gangguan pencernaan yang lain. Banyak dari gejala tersebut bisa membaik dengan sendirinya.

Meski demikian, segeralah pergi ke dokter bila Anda mengalami BAB berdarah atau gejala lain yang mengkhawatirkan.

Penyebab polip lambung

gastritis atrofik

Pembentukan polip dapat disebabkan oleh beragam faktor. Meski demikian, polip umumnya terbentuk sebagai respons tubuh ketika dinding saluran pencernaan mengalami kerusakan.

Berikut beberapa penyebab polip yang paling umum.

1. Infeksi bakteri Helicobacter pylori

Infeksi bakteri Helicobacter pylori diketahui berkaitan erat dengan pembentukan polip lambung. Ini karena infeksi yang tidak tertangani dengan baik dapat menimbulkan luka pada dinding lambung.

Lama-kelamaan, polip dapat terbentuk di sekitar luka tersebut.

2. Gastritis kronis

Gastritis kronis alias yang berlangsung lama dapat menyebabkan pembentukan polip hiperplastik dan adenoma.

Polip hiperplastik berukuran kecil memang tidak bersifat kanker, tapi adenoma dapat meningkatkan risiko kanker secara signifikan.

3. Penggunaan obat PPI

Obat PPI adalah salah satu obat andalan untuk maag dan penyakit GERD.

Banyak pengguna rutin obat PPI akan berisiko memiliki polip kelenjar fundus, tetapi polip biasanya berukuran kecil dan tidak berbahaya.

4. Kondisi genetik

Beberapa orang mungkin mewarisi gen tertentu yang membuat sel-sel lambung justru tumbuh menjadi polip kelenjar fundus.

Kondisi yang dikenal sebagai familial adenomatous polyposis ini berpeluang menyebabkan kanker pada lambung dan usus.

Faktor risiko polip lambung

Berikut sejumlah faktor yang membuat Anda lebih berisiko memiliki polip pada saluran pencernaan.

  • Pertambahan usia. Polip lambung lebih banyak ditemukan pada orang-orang berusia paruh baya hingga lansia.
  • Faktor genetik. Ada gen-gen tertentu yang meningkatkan risiko pembentukan polip serta kanker pada lambung dan usus besar.
  • Infeksi bakteri pada lambung. Orang yang lambungnya terinfeksi bakteri lebih berkemungkinan memiliki polip.
  • Konsumsi obat. Konsumsi obat PPI jangka panjang berkaitan erat dengan pembentukan polip pada saluran pencernaan.

Diagnosis polip lambung

Dokter dapat mendeteksi jaringan abnormal pada lambung dengan endoskopi saluran cerna bagian atas. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan tabung panjang lentur yang disebut endoskop ke dalam lambung pasien.

Kamera pada endoskop akan menampilkan kondisi lambung Anda secara langsung, termasuk apakah terdapat benjolan pada permukaannya.

Selain itu, dokter juga dapat mengambil sampel jaringan polip untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium.

Pengobatan polip lambung

Pengobatan polip akan ditentukan dari jenisnya. Berikut pilihan pengobatan yang bisa dilakukan.

  • Polip kecil yang bukan adenoma tidak memerlukan pengobatan khusus. Akan tetapi, dokter mungkin akan memantau kondisi polip secara berkala.
  • Polip berukuran besar diangkat saat endoskopi.
  • Polip adenoma diangkat saat endoskopi karena berpotensi menjadi kanker.
  • Polip akibat faktor genetik diangkat saat endoskopi karena berpotensi menjadi kanker.

Pencegahan polip lambung

Anda dapat mencegah pembentukan polip dengan menghindari faktor-faktor yang bisa dikendalikan. Misalnya, jika polip disebabkan oleh obat PPI, Anda dapat berkonsultasi kepada dokter untuk menggantinya dengan obat lain.

Sementara itu, bila polip berawal dari infeksi H. pylori, Anda bisa berupaya mencegah infeksi kembali di kemudian hari. Pastikan Anda selalu menjaga kebersihan makanan dan mencuci tangan, sebab keduanya merupakan sarana penularan H. pylori yang paling umum.

Jangan ragu untuk berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter apabila Anda mengalami gejala gangguan pencernaan yang mungkin berkaitan dengan polip. Dokter bisa membantu memberikan penanganan lanjutan yang terbaik untuk Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 15/03/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan