Sebanyak 20 hingga 50 persen penderita polip biasanya memiliki asma. Jadi. apabila Anda memiliki asma yang kronis, risiko Anda untuk menderita kondisi ini lebih tinggi.
4. Sensitif terhadap obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID)
Sebanyak 8-26% pasien polip hidung intoleran atau sensitif terhadap obat-obatan antiinflamasi nonsteroid atau NSAID, termasuk ibuprofen dan aspirin.
Maka dari itu, apabila Anda menjalani pengobatan dengan obat-obatan NSAID, ada kemungkinan Anda mengembangkan polip di dalam tubuh Anda.
5. Intoleransi alkohol
Sebanyak 50% orang yang memiliki polip juga sensitif atau intoleran terhadap alkohol. Jika Anda termasuk orang yang mengonsumsi alkohol secara berlebihan, peluang Anda untuk memiliki kondisi ini semakin besar.
6. Menderita penyakit sinusitis
Apabila Anda menderita penyakit sinusitis kronis dan sinusitis alergi jamur (AFS), besar kemungkinan Anda untuk menderita penyakit ini. Sebanyak 85% penderita polip juga merupakan pasien sinusitis alergi jamur.
7. Menderita cystic fibrosis
Cystic fibrosis adalah penyakit yang memengaruhi produksi lendir dan cairan di dalam tubuh. Jika Anda menderita kelainan kesehatan ini, risiko Anda untuk mengembangkan polip di dalam tubuh lebih tinggi.
8. Memiliki sindrom Churg-Strauss
Sindrom Churg-Strauss adalah penyakit langka yang menyerang pembuluh darah manusia. Sebanyak 50% penderita sindrom Churg-Strauss memiliki polip di hidungnya.
Karena itu, risiko Anda memiliki polip lebih tinggi jika Anda mengidap sindrom ini.
9. Kekurangan vitamin D
Anda juga berpotensi mengembangkan polip apabila tubuh Anda mengalami defisiensi atau kekurangan vitamin D.
Komplikasi
Apa saja komplikasi yang dapat diakibatkan oleh polip hidung?
Polip hidung dapat menyebabkan masalah-masalah kesehatan lainnya pada tubuh. Hal ini dikarenakan munculnya polip dapat menyumbat saluran pernapasan dan pembuangan cairan atau lendir.
Selain itu, iritasi dan peradangan jangka panjang yang menjadi pemicu munculnya polip juga dapat menyebabkan masalah-masalah kesehatan.
Berikut adalah komplikasi yang berpotensi terjadi:
1. Gangguan tidur (sleep apnea)
Sleep apnea merupakan gangguan tidur serius, di mana penderitanya berhenti bernapas saat tidur. Orang yang memiliki polip berpotensi menderita sleep apnea jenis obstruktif.
2. Asma memburuk
Jika Anda sudah memiliki asma kronis dan polip muncul di hidung Anda suatu waktu, ada kemungkinan asma Anda akan semakin memburuk.
3. Infeksi sinus
Munculnya jaringan di saluran pernapasan dan sinus juga membuat hidung Anda semakin rentan mengalami infeksi sinus. Meski sudah disembuhkan, infeksi berpotensi kembali lagi di lain waktu.
Diagnosis & pengobatan
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Bagaimana polip hidung didiagnosis?
Jika Anda mulai merasakan tanda-tanda dan gejala yang telah disebutkan sebelumnya, Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter.
Selama pemeriksaan, dokter akan menanyakan apa saja gejala-gejala yang Anda alami, melakukan pemeriksaan menyeluruh, kemudian memeriksa bagian dalam hidung Anda.
Dalam beberapa kasus, polip akan langsung terlihat dengan menggunakan senter sederhana. Namun, untuk hasil diagnosis yang lebih akurat, dokter akan merekomendasikan beberapa tes tambahan:
1. Endoskopi hidung
Apabila polip terletak di bagian dalam sinus Anda, dokter mungkin akan melakukan prosedur endoskopi pada hidung Anda.
Dalam prosedur ini, dokter akan menggunakan tabung kecil yang dilengkapi dengan cahaya dan kamera. Tabung tersebut akan dimasukkan ke bagian dalam hidung Anda.
Dengan endoskopi, dokter dapat melihat secara jelas bagian dalam saluran pernapasan, terutama sinus Anda.
2. Tes pengambilan gambar
Tes pengambilan gambar seperti computerized tomography (CT scan) atau magnetic resonance imaging (MRI scan) juga mungkin akan dilakukan dokter untuk mendapatkan gambaran lebih detail dari bagian dalam hidung Anda.
CT dan MRI scan dapat membantu dokter menentukan letak dan ukuran polip. Selain itu, kedua prosedur tersebut dapat membantu dokter mengetahui apakah jaringan yang tumbuh di hidung merupakan tanda-tanda kelainan yang serius, misalnya pertumbuhan sel kanker.
3. Tes alergi
Tujuan dari tes alergi adalah untuk menentukan pemicu munculnya radang pada hidung. Tes dilakukan dengan cara menusukkan alergen (agen yang berpotensi memicu alergi) pada lengan atau punggung Anda.
Setelah itu, dokter atau tim medis akan menganalisis reaksi alergi yang muncul pada kulit Anda.
4. Tes untuk cystic fibrosis
Tes ini biasanya dilakukan pada penderita polip yang masih anak-anak. Hal ini dikarenakan cystic fibrosis adalah penyakit keturunan. Tes ini dilakukan dengan cara mengambil sampel keringat untuk diperiksa di laboratorium.
5. Tes darah
Untuk mengetahui apakah tubuh Anda kekurangan vitamin D atau tidak, dokter akan mengambil sampel darah Anda.
Bagaimana kondisi ini diobati?
Tujuan utama dari perawatan untuk polip hidung adalah mengurangi ukuran atau menghilangkannya. Penanganan yang biasanya diutamakan adalah memberikan obat-obatan.
Berikut adalah pilihan pengobatan untuk polip hidung:
Operasi polip hidung juga merupakan alternatif lainnya, apabila pengobatan tidak dapat membantu. Namun, kadang polip dapat muncul kembali.
Jenis operasi yang dilakukan tergantung pada seberapa besar ukuran polip. Berikut adalah jenis-jenisnya:
- Polipektomi
- Operasi endoskopi sinus
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan-perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi polip hidung?
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi kondisi ini:
1. Mengatasi alergi dan asma
Ikuti selalu rekomendasi dan anjuran dari dokter untuk mengatasi alergi atau asma Anda. Apabila gejala-gejala masih sering muncul, Anda dapat berkonsultasi ke dokter untuk mengubah jenis pengobatan.
2. Hindari pemicu iritasi hidung
Sebisa mungkin, hindari bahan-bahan atau lingkungan yang dapat memicu terjadinya iritasi pada hidung Anda, seperti alergen, asap rokok, asap kendaraan bermotor, atau debu. Selalu gunakan masker saat Anda berpergian.
3. Menjaga kebersihan tubuh
Rajin mencuci tangan dan mandi dengan bersih dapat membantu melindungi tubuh dari infeksi bakteri atau virus.
4. Memasang air humidifier di rumah
Udara yang lembap dapat membantu melancarkan saluran pernapasan dan aliran lendir di sinus Anda. Selain itu, memasang air humidifier juga membantu mencegah pertumbuhan bakteri dan kuman di rumah.
5. Gunakan saline spray untuk hidung
Anda dapat menggunakan semprotan air garam atau saline untuk membersihkan saluran hidung Anda. Dengan cara ini, aliran lendir di hidung Anda akan menjadi lebih lancar, sehingga Anda terhindar dari radang atau iritasi.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar