backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Kenali 7 Penyakit pada Lambung yang Sering Terjadi

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 31/07/2023

    Kenali 7 Penyakit pada Lambung yang Sering Terjadi

    Seperti organ pencernaan lainnya, lambung pun tak luput dari penyakit. Penyakit pada lambung bahkan sangatlah umum dan merupakan salah satu penyebab utama sakit perut, mual, perut kembung, serta gejala lainnya yang dikenal sebagai maag. Lantas, apa saja kondisi yang tergolong sebagai penyakit lambung?

    Beragam gangguan pada organ lambung

    Lambung merupakan tempat makanan dicerna sebelum diserap di dalam usus halus. Terkadang, fungsi lambung dapat terganggu akibat produksi asam lambung berlebih, infeksi, atau faktor-faktor lainnya.

    Dari beragam gangguan pencernaan yang menyerang lambung, berikut beberapa yang cukup umum.

    1. Infeksi lambung

    Ini merupakan gangguan pada lambung akibat infeksi kuman, biasanya berupa bakteri H. pylori.

    Sebagian besar orang sebenarnya memiliki bakteri H. pylori di dalam saluran pencernaannya. Namun, infeksi tidak selalu menimbulkan gejala.

    Infeksi lambung baru menjadi masalah apabila sudah menyebabkan keluhan seperti sakit perut, perut kembung, dan sering bersendawa.

    Pada kasus yang parah, penyakit ini dapat menyebabkan perdarahan pada lambung yang ditandai dengan feses berwarna hitam.

    Meski tergolong umum dan ringan, infeksi yang dibiarkan dapat berkembang menjadi komplikasi pada lambung atau usus.

    2. Gastritis

    infeksi usus

    Gastritis merupakan peradangan yang terjadi pada dinding lambung. Peradangan bisa muncul secara tiba-tiba akibat suatu faktor penyebab (akut) ataupun secara perlahan dalam jangka waktu yang panjang (kronis).

    Penyebab gastritis akut yang paling umum adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori.

    Sementara itu, gastritis kronis lebih banyak disebabkan oleh penyakit Crohn, penyakit autoimun, efek pembedahan, dan kondisi lainnya yang memengaruhi dinding lambung.

    Gejala radang lambung meliputi sakit perut, mual dan muntah, serta perut begah. Pengobatan perlu disesuaikan dengan penyebabnya, misalnya antibiotik untuk infeksi, antasida untuk menetralisasi asam lambung, dan sebagainya.

    3. Gastroesophageal reflux disease (GERD)

    Peyakit GERD terjadi ketika asam lambung mengalir balik ke kerongkongan secara berkala.

    Aliran balik tersebut lama-kelamaan bisa mengiritasi kerongkongan sehingga menimbulkan gejala khas berupa nyeri atau panas pada ulu hati (heartburn).

    Penyebab penyakit ini berkaitan dengan struktur lambung.

    Pada bagian atas lambung terdapat otot sfingter yang menutup saat tidak ada makanan yang masuk. Bila sfingter melemah, asam lambung dapat mengalir naik menuju kerongkongan.

    Selain heartburn, GERD ditandai dengan sulit menelan, rasa mengganjal pada kerongkongan, dan rasa asam pada mulut.

    Penyakit lambung ini dapat diatasi dengan konsumsi obat asam lambung serta perubahan gaya hidup dan pola makan.

    4. Tukak lambung dan usus

    Clarithromycin

    Tukak lambung ditandai dengan adanya luka pada dinding lambung atau bagian atas usus halus yang disebut duodenum.

    Penyebab utama tukak yaitu infeksi H. pylori, tapi gangguan pencernaan ini juga bisa terjadi akibat efek obat NSAID pada lambung.

    Infeksi dan konsumsi obat NSAID jangka panjang bisa menipiskan lapisan lendir pada dinding lambung.

    Tanpa lapisan lendir, lambung akan lebih mudah terkikis oleh cairan asam. Akibatnya, muncullah gejala berupa sakit perut, heartburn, mual, dan muntah.

    Penyakit ini dapat ditangani dengan konsumsi obat maag dan perubahan gaya hidup. Anda mungkin juga harus berhenti atau membatasi konsumsi obat NSAID bila obat ini terbukti menjadi penyebab tukak lambung.

    5. Hernia hiatal

    Penyakit ini terjadi ketika ada bagian dari lambung yang mencuat ke atas diafragma. Diafragma merupakan otot yang membatasi rongga dada dan perut.

    Hernia hiatal tidak selalu menimbulkan gejala, kecuali jika ukurannya cukup besar. Penderita hernia hiatal rentan mengalami heartburn karena asam dari bagian lambung yang mencuat lebih mudah naik ke tenggorokan.

    Seperti halnya GERD, cairan asam lama-kelamaan dapat mengiritasi kerongkongan sehingga menimbulkan nyeri.

    Penderita yang tidak mengalami keluhan tidak harus mendapatkan perawatan. Akan tetapi, jika Anda terus-menerus mengalami gejala, gangguan lambung yang satu ini mungkin perlu diatasi dengan operasi hernia pada rongga perut.

    6. Gastroenteritis

    Gastroenteritis yaitu penyakit lambung dan usus yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.

    Dikenal secara umum sebagai flu perut, penyakit ini menular melalui makanan atau air yang terkontaminasi kuman.

    Gejala umum flu perut yakni diare, sakit perut, mual atau muntah, dan demam ringan. Tergantung penyebabnya, gejala dapat muncul selama 1 – 3 hari atau bahkan 10 hari pada kasus yang parah.

    Tidak ada pengobatan khusus untuk gastroenteritis, terutama yang disebabkan oleh virus.

    Penyakit ini bisa diatasi dengan istirahat yang cukup, makan makanan berserat, dan minum banyak air untuk mencegah dehidrasi akibat diare.

    7. Gastroparesis

    makanan untuk gastroparesis

    Penyakit yang ada di lambung lainnya yaitu gastroparesis. Kondisi ini dapat memengaruhi gerakan otot yang normal di perut. Biasanya, ada kontraksi otot yang kuat mendorong makanan melalui saluran pencernaan.

    Menurut World Journal of Gastroenterology, penyebab gastroparesis tidak diketahui secara pasti.

    Terkadang, kondisi ini muncul akibat komplikasi diabetes. Bisa juga kondisi ini muncul setelah operasi dan mengonsumsi obat-obatan tertentu.

    Gastroparesis dapat mengganggu pencernaan normal dan menimbulkan gejala berupa mual, muntah, serta sakit perut.

    Ciri-ciri penyakit lambung yang sudah parah

    sakit perut setelah melahirkan

    Kebanyakan gangguan pada lambung tidak membahayakan jiwa dan dapat membaik dengan cepat. Meski begitu, Anda tetap perlu mewaspadai penyakit berat yang gejalanya mirip dengan sakit lambung biasa.

    Menurut situs Cleveland Clinic, berikut gejala yang harus segera diperiksakan lebih lanjut.

  • Sakit perut yang sangat hebat.
  • Sakit perut yang tidak hilang setelah berhari-hari.
  • Sakit akibat cedera pada perut beberapa hari sebelumnya.
  • Sakit perut yang terjadi selama hamil.
  • Mual yang membuat Anda tidak bisa makan berhari-hari.
  • Demam tinggi.
  • Muntah darah.
  • Buang air besar berdarah.
  • Sesak napas.
  • Perut terasa keras atau membengkak.
  • Kulit tampak menguning (jaundice).
  • Penurunan berat badan secara drastis.
  • Berbagai gejala di atas mungkin saja menandakan penyakit lambung atau gangguan lain yang lebih parah. Oleh sebab itu, jangan tunda untuk periksa ke dokter bila Anda mengalami keluhan tersebut.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 31/07/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan