Definisi
Apa itu gastritis akut (radang lambung akut)?
Gastritis adalah peradangan pada lapisan bagian dalam lambung. Jenis gastritis yang gejalanya muncul secara tiba-tiba, berlangsung sementara, dan dapat sembuh dalam hitungan jam disebut sebagai gastritis akut.
Peradangan lambung umumnya tidak berbahaya. Namun, serangan gastritis akut berulang bisa berubah menjadi kronis jika tidak segera ditangani. Gastritis kronis adalah peradangan lambung yang telah berlangsung dalam waktu lama.
Gastritis akut yang tidak kunjung diobati juga dapat berakhir menjadi GERD (refluks asam lambung). Kondisi ini ditandai dengan naiknya asam lambung menuju kerongkongan sehingga menimbulkan gejala heartburn.
Seberapa umumkah penyakit ini?
Menurut laporan Cleveland Clinic, gastritis akut lebih umum daripada gastritis kronis. Diperkirakan 8 dari 1.000 pengidap gastritis mengalami kondisi ini. Sementara itu, gastritis kronis diperkirakan menyerang 2 dari 10.000 orang.
Dibandingkan bayi dan anak-anak, orang dewasa jauh lebih rentan mengalami kondisi ini karena pengaruh gaya hidup yang buruk. Guna mencegahnya, Anda perlu mengetahui faktor risiko yang Anda miliki dan hidup lebih sehat.
Gejala
Apa saja tanda dan gejala gastritis akut?
Peradangan lambung akut kadang muncul dalam bentuk yang ringan, tapi juga bisa menyebabkan rasa sakit perut yang parah dan mengganggu.
Gejala gastritis akut yang mungkin Anda rasakan adalah:
- mual dan muntah yang berulang,
- sakit perut disertai rasa terbakar pada dada,
- cepat merasa kenyang walaupun tidak makan banyak, serta
- perut terasa kembung.
Beberapa gejala yang berhubungan dengan radang lambung akut juga muncul pada gangguan pencernaan lainnya. Maka sulit untuk memastikan apakah yang Anda alami gastritis akut atau bukan tanpa diagnosis resmi dari dokter.
Setiap orang juga memiliki respons tubuh yang berbeda-beda. Oleh karena itu, tidak semua orang akan mengalami gejala yang sama. Konsultasikan kepada dokter jika Anda mengalami gejala yang tidak disebutkan di atas.
Kapan harus periksa ke dokter?
Bila Anda mengalami gejala di atas ataupun gejala lain yang Anda curigai sebagai radang lambung akut lebih dari 1 minggu, segera periksakan diri ke dokter.
Namun, Anda tidak perlu selalu menunggu selama itu jika memang gejalanya sudah sangat mengganggu. Misalnya, gejala radang lambung membuat Anda terbangun dari tidur dan susah untuk tidur kembali.
Jika gastritis tidak diobati, komplikasi seperti GERD atau tukak lambung bisa terjadi. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan pada lapisan lambung yang ditandai dengan perubahan warna feses menjadi hitam dan muntah darah.
Penyebab dan faktor risiko
Apa penyebab gastritis akut?
Gastritis akut terjadi ketika bagian dalam lambung terkikis atau menjadi lemah akibat peradangan yang muncul tiba-tiba. Berikut ini beberapa penyebab dan pemicu gastritis akut.
1. Infeksi bakteri
Dari sekian banyak penyebab, infeksi Helicobacter pylori termasuk yang paling umum di negara-negara berkembang. H. pylori secara alamiah hidup dalam saluran pencernaan, tapi tidak akan menyebabkan infeksi bila jumlahnya terkendali.
Banyak orang terinfeksi H. pylori sejak usia dini. Meski begitu, mereka tidak pernah merasakan gejala gastritis akut apa pun. Gejala umumnya baru akan muncul saat pasien sudah berusia dewasa.
Para ahli belum mengetahui bagaimana infeksi bakteri H. pylori dapat menyebar. Akan tetapi, dokter menduga bahwa mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak steril atau menggunakan peralatan makanan yang kotor dapat menjadi penyebabnya.
Beberapa orang yang terinfeksi ditemukan memiliki bakteri H. pylori dalam air liurnya. Ini menunjukkan bahwa kontak langsung dengan air liur atau cairan tubuh lainnya bisa membuka peluang penularan infeksi H. pylori dan menyebabkan acute gastritis.
2. Penggunaan obat pereda nyeri
Penggunaan obat NSAID secara berulang dalam jangka panjang dapat menyebabkan iritasi pada lapisan lambung. Obat-obatan yang dimaksud sebagai penyebab gastritis akut antara lain:
Jika Anda perlu meminum obat pereda nyeri dalam jangka panjang, selalu diskusikan penggunaan obat pereda nyeri secara berkelanjutan dengan dokter. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa obat tersebut aman digunakan dalam jangka panjang.
3. Konsumsi alkohol secara berlebihan
Alkohol dapat memicu naiknya asam lambung. Apabila dikonsumsi secara berlebihan, produksi asam lambung dalam jumlah banyak dapat menyebabkan iritasi lambung sehingga mengakibatkan peradangan.
4. Masalah kesehatan tertentu
Peradangan maupun iritasi pada lambung bisa terjadi akibat adanya kondisi medis tertentu, seperti:
- alergi makanan,
- intoleransi makanan (seperti intoleransi gluten atau intoleransi laktosa), serta
- keracunan makanan.
Gastritis yang berkaitan dengan makanan biasanya terjadi karena tubuh tidak mampu mencerna kandungan makanan tersebut dengan baik. Selain itu, makanan mungkin mengandung zat yang dapat menyebabkan peradangan atau iritasi pada lambung.
5. Refluks cairan empedu
Empedu adalah cairan yang digunakan dalam proses pencernaan makanan di usus halus. Pada kondisi tertentu, cairan ini bisa mengalir naik menuju lambung. Bila terjadi berulang kali, lambung dapat mengalami iritasi dan peradangan.
6. Penyebab lain
Radang lambung akut juga bisa disebabkan oleh faktor lain sebagai berikut.
- Cedera. Cedera di sekitar lambung dapat memberikan tekanan pada lambung sehingga produksi asam lambung pun meningkat. Lambat laun, kondisi ini bisa membuat lambung meradang.
- Pengobatan. Perawatan radiasi di sekitar perut pada orang yang mengidap kanker juga bisa membuat lambung teriritasi.
- Infeksi. Selain bakteri, virus cytomegalovirus, jamur phycomycosis, dan parasit anisakidosis dapat juga menyebabkan gastritis akut.
Apa yang meningkatkan risiko terkena gastritis akut?
Siapa pun bisa terserang peradangan lambung akut. Namun, kondisi ini lebih banyak menyerang orang dengan kondisi berikut ini.
- Memiliki faktor genetik yang membuat sistem imun lemah terhadap infeksi kuman.
- Memiliki masalah pencernaan yang membuatnya sulit mencerna makanan.
- Berusia lebih dari 60 tahun sehingga lapisan lambung semakin tipis.
- Mengonsumsi obat pereda nyeri dalam jangka panjang tanpa pengawasan dokter.
- Gaya hidup tidak sehat, seperti merokok atau minum alkohol.
- Mengalami kegemukan atau memiliki pekerjaan yang menekan perut.
Diagnosis dan pengobatan
Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk mendiagnosis gastritis akut?
Sebelum mendiagnosis radang lambung akut, biasanya dokter akan menanyakan riwayat kesehatan Anda secara rinci. Dokter juga akan bertanya mengenai gejala gangguan pencernaan yang Anda alami dan mengacu pada gastritis.
Kemudian, dokter akan meminta Anda melakukan salah satu atau beberapa dari tes berikut.
- Tes darah lengkap untuk memeriksa kesehatan Anda secara keseluruhan.
- Tes napas atau air liur untuk memeriksa adanya bakteri H. pylori.
- Pemeriksaan feses untuk memeriksa darah pada feses Anda.
- Prosedur endoskopi untuk melihat lapisan perut Anda dengan kamera kecil.
- Biopsi lambung untuk menganalisis sampel jaringan lambung.
Apa saja pilihan pengobatan untuk gastritis akut?
Sebagian besar kasus radang lambung akut dapat ditangani secara efektif dengan mencari tahu penyebab yang mendasarinya.
Bila diagnosis ditegakkan dan penyebab sudah diketahui, dokter akan merancang perawatan dengan mempertimbangkan faktor seperti usia pasien, kesehatan secara keseluruhan, keparahan gejala, serta penyebab peradangan.
Banyak penderita gastritis akut sembuh dalam beberapa hari atau minggu melalui penyesuaian pola makan dan menghilangkan zat yang mengiritasi. Selain itu, obat radang lambung yang dijual bebas dan resep juga dapat digunakan.
Obat-obatan yang biasanya diresepkan untuk mengatasi gastritis akut adalah sebagai berikut.
1. Antasida
Antasida mengandung berbagai bahan aktif yang mampu menetralkan asam lambung. Obat ini bisa digunakan selama Anda mengalami radang lambung dengan dosis yang dianjurkan dokter atau mengikuti petunjuk dalam kemasan obat.
2. Histamine H2-blocker (H2-blocker)
Obat H2-blocker bekerja dengan menghambat perlekatan zat histamin dengan sel-sel lambung. Dengan cara ini, H2-blocker dapat menurunkan produksi asam lambung. Obat yang tergolong sebagai H2-blocker antara lain famotidine dan cimetidine.
3. Obat penghambat pompa proton (PPI)
Obat PPI seperti omeprazole dan esomeprazole dapat menghambat produksi asam lambung. Akan tetapi, obat ini hanya boleh diminum setiap 24 jam sekali dan tidak lebih dari 14 hari.
4. Obat antibiotik
Antibiotik mungkin diperlukan jika gastritis akut disebabkan oleh infeksi bakteri H. pylori. Contoh antibiotik yang umum digunakan untuk mengobati penyakit ini adalah amoxicillin, tetrasiklin (tidak boleh untuk anak di bawah 12 tahun), dan clarithromycin.
Antibiotik dapat digunakan bersamaan dengan obat jenis penghambat pompa proton, antasida, atau H2-blocker. Pengobatan dengan antibiotik biasanya berlangsung 10 hari sampai empat minggu dan tidak boleh dihentikan tanpa persetujuan dokter.
Pada orang yang penyakit gastritisnya disebabkan oleh kondisi lain, pengobatan yang dilakukan adalah kombinasi. Ini dilakukan agar penyakit lain tidak bertambah parah dan menimbulkan komplikasi.
Pengobatan di rumah
Apa saja pengobatan rumahan untuk mengatasi gastritis akut?
Nyeri radang lambung akut umumnya akan hilang sendiri tanpa diobati. Namun, Anda juga bisa meredakan gejalanya dengan melakukan perawatan di bawah ini.
- Menghindari konsumsi alkohol atau minuman berkafein seperti kopi dan minuman bersoda.
- Menghindari makanan pemicu asam lambung seperti makanan yang digoreng, berlemak, atau asam.
- Mengganti porsi makan yang tadinya 3 kali makan besar dalam sehari menjadi 5 – 6 kali dengan porsi yang lebih kecil.
- Melakukan kegiatan yang menenangkan untuk mengendalikan stres, seperti yoga atau meditasi.
- Menghindari obat-obatan yang dapat mengiritasi lambung seperti obat NSAID, aspirin, atau kortikosteroid.
- Makan makanan rendah serat untuk sementara waktu agar lambung tidak bekerja terlalu keras.
- Memilih daging tanpa lemak seperti ikan dan dada ayam.
- Menunggu 2 – 3 jam setelah makan sebelum tidur atau berbaring.
Pencegahan
Bagaimana cara mencegah gastritis akut?
Langkah paling mudah untuk mencegah radang lambung akut adalah dengan mencegah infeksi H. pylori.
Mengingat pola dan cara penyebaran infeksi H. pylori belum sepenuhnya dipahami, dokter umumnya menyarankan hal berikut.
- Mencuci tangan setelah dari kamar mandi dan sebelum makan. Gunakan sabun, gosok hingga ke sela jari, dan bilas sampai bersih dengan air mengalir.
- Makan makanan higienis yang dimasak dengan benar. Apabila makan sayur atau buah mentah, pastikan semuanya sudah dicuci bersih.
- Minum air yang bersih. Bila sedang bepergian, sebaiknya minum air kemasan.
Gastritis akut juga dapat dicegah dengan melakukan pola hidup lebih sehat. Di antaranya menghindari konsumsi obat pereda nyeri secara berlebihan, membatasi alkohol dan merokok, serta menerapkan pola makan sehat.
Konsultasikan lebih lanjut kepada dokter bila Anda memiliki masalah kesehatan yang mungkin berkaitan dengan gastritis. Langkah ini akan membantu Anda menentukan pengobatan sekaligus gaya hidup yang tepat.
[embed-health-tool-bmr]