backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Aspirin

Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Far · Farmasi · None


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 30/03/2023

Aspirin

Aspirin memiliki kandungan bahan aktif asam asetilsalisilat (acetylsalicylic acid) yang membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan. Meski begitu, obat ini pun juga memiliki beberapa efek samping yang perlu Anda waspadai.

Golongan: antiinflamasi nonsteroid, anti-agregasi platelet

Kandungan: asam asetilsalisilat (asetosal)

Apa itu Aspirin?

Aspirin adalah merek obat yang umumnya digunakan untuk mengurangi demam dan meredakan nyeri ringan sampai sedang, seperti nyeri otot, sakit gigi, pilek, sakit kepala, dan migrain.

Obat ini dapat menghambat enzim yang memproduksi dan mengatur kerja prostaglandin, yaitu senyawa yang diproduksi saat tubuh mengalami peradangan.

Peradangan sendiri merupakan respons alami dari sistem imun terhadap suatu cedera atau penyakit.

Berikut beberapa efek yang dihasilkan dari penggunaan obat ini.

  • Analgesik: meredakan rasa nyeri.
  • Anti-inflamasi: meredakan peradangan.
  • Antipiretik: menurunkan suhu tubuh saat demam.
  • Antiplatelet: mencegah sel darah (trombosit) menempel pada dinding pembuluh darah sehingga pembekuan darah dapat dihambat.

Obat dengan kandungan asam asetilsalisilat atau asetosal ini dapat Anda beli di apotek sebagai obat bebas maupun dengan resep dokter. 

Namun, bentuk dan jenis obat yang dijual bebas berbeda dengan yang diresepkan dokter.

Dosis dan sediaan Aspirin

aspirin asetosal

Di Indonesia, obat asam asetilsalisilat yang diproduksi oleh Bayer tersedia dalam merek dagang Aspirin dan Cardio Aspirin. Berikut keterangan mengenai sediaan dan dosis dari obat ini.

1. Aspirin sebagai obat bebas

Aspirin sebagai obat bebas tersedia di apotek dalam bentuk tablet, kaplet salut selaput, puyer, dan tablet kunyah.

Setiap merek memiliki kandungan asam aseltilsilat yang berbeda-beda. Sebagai contoh, Aspirin merek Bayer berbentuk tablet mengandung 500 mg asam asetilsilat.

Obat ini ditujukan untuk meredakan nyeri berat yang berhubungan dengan sakit kepala, nyeri haid, nyeri ringan artritis, nyeri otot, nyeri dan demam pilek, serta sakit gigi.

Aspirin dapat diminum dengan gambaran dosis di bawah ini atau sesuai dengan anjuran dokter.

  • Dewasa dan anak-anak >12 tahun: minum 1–2 tablet setiap 4–6 jam, jangan melebihi 8 tablet dalam 24 jam.
  • Anak-anak <12 tahun: konsultasikan dengan dokter.

2. Aspirin sebagai obat keras atau antiplatelet

Aspirin dengan dosis yang lebih rendah (80100 mg) bermanfaat sebagai antiplatelet untuk mencegah penggumpalan darah.

Obat ini tergolong sebagai obat keras sehingga penggunaannya harus berdasarkan resep dokter.

Anda bisa menemukannya dalam bentuk tablet salut enterik atau tablet kunyah. Tablet salut enterik memiliki lapisan anti-asam lambung sehingga obat akan hancur dan diserap di dalam usus, bukan lambung.

Dokter pada umumnya menyarankan penggunaan obat ini untuk pasien dengan riwayat serangan jantung atau stroke.

Berikut gambaran dosisnya secara umum.

  • Orang dewasa umum: 1 tablet per hari.
  • Pasien dengan riwayat serangan jantung: 1–3 tablet per hari.
  • Pasien dengan riwayat stroke ringan: 1–3 tablet per hari.

Peringatan dan perhatian!

Ikuti anjuran dokter saat minum obat Aspirin. Penyesuaian dosis perlu dilakukan pada pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal. Konsumsi obat wajib dihentikan untuk mencegah perdarahan saat melakukan operasi besar atau kecil, termasuk cabut gigi.

Efek samping Aspirin

sindrom reye

Aspirin tidak boleh diberikan kepada anak-anak dan remaja yang sedang menjalani pemulihan setelah infeksi virus, seperti flu atau cacar air.

Penggunaan Aspirin pada anak-anak dan remaja juga bisa menimbulkan gangguan serius yang disebut sindrom Reye.

Sindrom ini menyebabkan penimbunan lemak pada otak, hati, dan organ tubuh lain yang berbahaya bagi anak-anak.

Aspirin juga bisa menyebabkan efek samping, sama seperti obat-obatan pada umumnya. Akan tetapi, tidak semua orang akan mengalami efek samping seperti berikut ini.

Efek samping tidak serius

Beberapa efek samping umum dan ringan setelah menggunakan asam asetilsalisilat meliputi:

  • sakit perut,
  • nyeri pada ulu hati,
  • sensasi panas pada ulu hati (heartburn),
  • pusing, dan 
  • sakit kepala ringan.

Efek samping serius

Segera hubungi dokter bila Anda mengalami efek samping serius, seperti:

  • mual dan muntah, 
  • sakit perut parah,
  • telinga berdenging,
  • feses bertekstur lembek, berdarah, atau berwarna hitam, 
  • batuk berdarah atau muntah yang tampak seperti endapan kopi,
  • demam lebih dari tiga hari, dan
  • nyeri tubuh lebih dari 10 hari.

Perhatikan pula bila muncul reaksi alergi yang parah, termasuk gatal, kesulitan bernapas, dan pembengkakan pada wajah, bibir, dan tenggorokan. Cari bantuan medis secepatnya. 

Jika Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping dari penggunaan Aspirin, konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda.

Apakah Aspirin aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Ibu hamil tidak diperbolehkan minum obat asam asetilsalisilat dosis tinggi sebagai pereda nyeri.

Pasalnya, obat ini berisiko memengaruhi sirkulasi darah janin, terutama bila dikonsumsi jangka panjang setelah minggu ke-30 kehamilan.

Akan tetapi, obat dosis rendah masih diperbolehkan bagi ibu hamil untuk membantu mencegah dan mengatasi preeklampsia. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum meminumnya.

Obat mengandung asam asetilsalisilat sebaiknya tidak diberikan pada ibu menyusui. Kandungannya mungkin masuk ke dalam air susu ibu (ASI) dan berdampak buruk pada kesehatan bayi Anda.

Selalu konsultasikan dengan dokter atau apoteker untuk mengetahui manfaat dan risiko yang mungkin timbul akibat penggunaan obat ini.

Interaksi Aspirin dengan obat lain

Aspirin dapat berinteraksi dengan obat tertentu. Hal ini mungkin memengaruhi cara kerja obat atau menyebabkan efek samping yang lebih serius pada tubuh Anda.

Selalu tanyakan kepada dokter atau apoteker Anda mengenai keamanan penggunaan obat ini bila digunakan bersama obat-obatan lain, seperti:

  • clopidogrel,
  • warfarin,
  • sertraline
  • paroxetine,
  • methotrexate,
  • probenecid
  • lithium
  • digoxin,
  • cyclosporine
  • tacrolimus,
  • phenytoin
  • valproic acid,
  • metoclopramide, dan
  • domperidone.

Daftar di atas tidak menjelaskan semua obat-obatan yang bisa berinteraksi dengan asetosal.

Selalu beri tahu dokter atau apoteker Anda mengenai semua obat resep, obat nonresep, vitamin, dan produk herbal lain yang sedang Anda gunakan.

Dokter atau apoteker akan menyesuaikan atau menghentikan penggunaan obat rutin lainnya sebelum memperbolehkan Anda mengonsumsi obat ini.

Kesimpulan

  • Aspirin memiliki kandungan bahan aktif asam asetilsalisilat (acetylsalicylic acid).
  • Obat ini ditujukan untuk berbagai pengobatan, seperti meredakan nyeri, peradangan, demam, hingga mencegah penggumpalan darah setelah serangan jantung dan stroke.
  • Penggunaan obat ini tidak dianjurkan untuk anak-anak dan remaja yang sedang dalam pemulihan infeksi virus serta ibu hamil dan menyusui.
  • Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau apoteker untuk mengetahui manfaat dan risiko penggunaan obat ini.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Far

Farmasi · None


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 30/03/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan