Kangkung begitu populer untuk masyarakat Indonesia. Namun katanya, kangkung termasuk makanan yang mengandung gas dan bisa bikin kembung jika dikonsumsi berlebihan. Benarkah anggapan itu? Lalu, apa saja makanan dan minuman yang mengandung gas?
Mohon sampaikan saran Anda
Tolong beri tahu kami bila ada yang salah
Kami tidak memberi pelayanan kesehatan berupa diagnosis atau perawatan, tapi kami terbuka terhadap saran Anda. Silakan ketik di kotak berikut ini.
Kangkung begitu populer untuk masyarakat Indonesia. Namun katanya, kangkung termasuk makanan yang mengandung gas dan bisa bikin kembung jika dikonsumsi berlebihan. Benarkah anggapan itu? Lalu, apa saja makanan dan minuman yang mengandung gas?
Makanan yang bisa menyebabkan kembung yaitu makanan yang yang mengandung FODMAPs, yaitu karbohidrat rantai pendek yang bisa menghasilkan gas dalam perut.
Tidak semua orang sensitif terhadap FODMAPs kecuali orang yang mengalami sindrom iritasi usus besar (IBS) cenderung lebih sensitif. Bagi orang yang sensitif FODMAPs, karbohidrat akan menuju ke ujung usus besar, tempat di mana bakteri usus berada.
Di dalam usus besar, bakteri usus kemudian menggunakan FODMAPs sebagai bahan bakar yang menghasilkan gas hidrogen dan menyebabkan segala macam gejala gangguan pencernaan.
Penelitian menunjukkan hubungan yang kuat antara kandungan FODMAPs dalam makanan tertentu dengan gangguan pencernaan seperti perut begah, perut kembung, sakit perut, diare, bahkan sembelit (konstipasi).
Namun, sampai saat ini belum diketahui apakah kangkung sendiri mengandung FODMAPs atau tidak. Pasalnya, penelitian yang dilakukan pada Monash University pun tidak menyebutkan kangkung sebagai salah satu makanan yang mengandung FODMAPs.
Itu sebabnya, anggapan bahwa kangkung merupakan makanan yang mengandung gas tinggi dan bisa sebabkan kembung belum terbukti secara ilmiah.
Makanan yang mengandung gas (lebih tepatnya yang punya senyawa FODMAPs) mencakup beberapa jenis gula, seperti:
Kandungan gula dalam beberapa jenis sayuran dapat memicu perut bergas. Beberapa jenis makanan yang mengandung gas yaitu bawang (semua jenis bawang), asparagus, kubis, seledri, jagung manis, dan brokoli.
Tidak hanya itu, sayuran yang mengandung serat larut tinggi juga berpotensi membuat banyak gas. Meski demikian, serat larut dibutuhkan oleh tubuh sehingga tidak perlu menghindari makanan ini. Yang mesti diperhatikan yaitu mengatur porsinya.
Kebanyakan buah mengandung gula sorbitol. Sorbitol dapat menyebabkan produksi gas berlebih. Buah-buah yang mengandung sorbitol antara lain buah persik, apel, pir, mangga, dan plum. Gula sorbitol juga bisa ditemukan pada beberapa jenis permen karet.
Makanan bertepung atau berpati umumnya mengandung karbohidrat tinggi yang dapat menyebabkan saluran pencernaan memproduksi gas berlebih saat pati dipecah menjadi energi. Jenis makanannya dengan gas tinggi yaitu roti, sereal, dan pasta.
Susu dan produk susu mengandung gula yang disebut laktosa. Laktosa merupakan jenis gula yang sulit dicerna apabila tubuh tidak memiliki enzim laktase yang cukup untuk mencerna laktosa. Beberapa produk susu antara lain keju, es krim, dan yogurt.
Meskipun termasuk pilihan sarapan sehat, oatmeal termasuk makanan yang mengandung gas. Hal ini terjadi karena oatmeal mengandung pati, gula rafinosa, serta serat larut yang tinggi. Namun, efek samping yang timbul umumnya berbeda-beda bagi setiap orang.
Kacang merah termasuk yang menyebabkan produksi gas bertambah. Alasannya, bahan ini mengandung gula rafinasi dan serat larut yang cukup tinggi sehingga membuat saluran cerna menghasilkan gas dalam usus.
Jenis kacang-kacangan lain yang juga mengandung gas yaitu kacang mede dan pistachio.
Karbonasi pada soda yaitu udara yang akan menyebabkan gas berlebih dalam sistem pencernaan. Tidak hanya kandungan fruktosa, gula yang digunakan sebagai pemanis pada sejumlah minuman bersoda juga bisa menghasilkan gas karena sulit dicerna.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Belching, gas and bloating: Tips for reducing them – Mayo Clinic. Mayoclinic.org. (2021). Retrieved 16 March 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gas-and-gas-pains/in-depth/gas-and-gas-pains/art-20044739.
Gas in the Digestive Tract – Johns Hopkins Medicine. Hopkinsmedicine.org. (2021). Retrieved 16 March 2021, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/gas-in-the-digestive-tract.
Gibson, P.R. and Shepherd, S.J. (2010), Evidence‐based dietary management of functional gastrointestinal symptoms: The FODMAP approach. Journal of Gastroenterology and Hepatology, 25: 252-258. https://doi.org/10.1111/j.1440-1746.2009.06149.x.
Muir, J. G., Rose, R., Rosella, O., Liels, K., Barrett, J. S., Shepherd, S. J., & Gibson, P. R. (2009). Measurement of short-chain carbohydrates in common Australian vegetables and fruits by high-performance liquid chromatography (HPLC). Journal of agricultural and food chemistry, 57(2), 554–565. https://doi.org/10.1021/jf802700e.
Prasad, K. & G.R, Shivamurthy & S.M, Aradhya. (2008). Ipomoea aquatica, An Underutilized Green Leafy Vegetable:A Review. International Journal of Botany. 4. 10.3923/ijb.2008.123.129.
The FODMAP diet is everywhere, but researchers warn it’s not for weight loss – Monash University. Monash.edu. (2020). Retrieved 16 March 2021, from https://www.monash.edu/medicine/news/latest/2020-articles/the-fodmap-diet-is-everywhere,-but-researchers-warn-its-not-for-weight-loss.