Hepatitis B menular dan disebabkan infeksi virus hepatitis B (HBV). Virus ini dapat berkembang ketika tidak segera ditangani dan memicu kondisi yang cukup mengganggu. Apa saja gejala hepatitis B?
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Hepatitis B menular dan disebabkan infeksi virus hepatitis B (HBV). Virus ini dapat berkembang ketika tidak segera ditangani dan memicu kondisi yang cukup mengganggu. Apa saja gejala hepatitis B?
Umumnya, hepatitis B tidak menunjukkan gejala yang khas, sehingga membuat penyakit hepatitis ini sulit dideteksi secara langsung. Selain itu, hepatitis B yang tidak ditangani dapat berkembang menjadi hepatitis B kronis yang berlangsung selama lebih dari 6 bulan.
Seiring dengan perkembangan penyakitnya, ciri-ciri hepatitis B yang muncul juga semakin berat. Itu sebabnya, penting untuk mengenali tanda-tanda hepatitis B berdasarkan tingkat keparahan penyakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Hepatitis B akut adalah infeksi virus bersifat akut yang berlangsung selama kurang dari 6 bulan. Infeksi virus hepatitis akut biasanya tidak menimbulkan gejala dan bisa diatasi dengan perawatan rumahan, seperti beristirahat dan menghindari faktor risiko.
Di lain sisi, infeksi akut ini membuat kebanyakan penderitanya tidak menyadari tubuhnya telah diserang virus. Akibatnya, penyakit ini sulit dideteksi, sehingga tingkat penularannya pun semakin tinggi.
Pada orang yang merasa sakit, gejala hepatitis B akut muncul sekitar 1 – 4 bulan setelah terinfeksi. Namun, tanda dan gejala virus akut ini bervariasi pada setiap orang. Meski begitu, ada beberapa tanda hepatitis B yang perlu Anda waspadai, yakni:
Beberapa dari Anda mungkin tidak mengalami gejala, atau bahkan merasa fungsi hati bekerja dengan normal dengan sedikit gangguan. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa gejala hepatitis B akut dapat berkembang menjadi lebih parah.
Bila hepatitis B berlangsung lebih dari 6 bulan, ada kemungkinan Anda mengalami hepatitis B kronis. Infeksi hepatitis kronis berpotensi memicu komplikasi serius, seperti sirosis dan kanker hati.
Kebanyakan kasus menunjukkan bahwa bayi yang tertular hepatitis B melalui proses persalinan akan langsung terjangkit hepatitis B kronis. Selain itu, gejala hepatitis B kronis pada bayi juga bisa berlangsung selama bertahun-tahun.
Sementara itu, ciri-ciri hepatitis B yang muncul juga tergantung pada tingkat kerusakan hati yang terjadi, sehingga biasanya bervariasi. Kondisi kesehatan akibat hepatitis B juga relatif bersifat sedang hingga berat dan mirip dengan infeksi akut, antara lain:
Gejala hepatitis B kronis sendiri dapat berlangsung selama beberapa tahun hingga lebih dari 30 tahun. Beberapa orang mungkin mengalami peradangan hati, sedangkan yang lainnya tidak.
Selain itu, peradangan hati dapat berkembang dengan atau tanpa jaringan parut pada hati (fibrosis). Setelah itu, peradangan hati dan fibrosis juga dapat menimbulkan kerusakan hati permanen (gagal hati).
Walaupun mengetahui tengah menderita hepatitis B memang cukup mengganggu, hal ini justru bisa menjadi keuntungan untuk mendapatkan penanganan sedini mungkin.
Untungnya, kebanyakan pasien hepatitis B kronis dapat bertahan hidup lebih lama dan sehat bila menjalani pengobatan hepatitis sesuai anjuran.
Bila Anda mengalami gejala yang telah disebutkan, segera periksakan diri ke dokter. Pasalnya, hepatitis B yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan kerusakan dan pengerasan hati, meliputi:
Pada saat komplikasi terjadi, gejala hepatitis B akan semakin bertambah parah. Ada sejumlah ciri-ciri yang terjadi saat seseorang mengalami komplikasi hepatitis B, antara lain:
Bila Anda mengalami sejumlah gejala hepatitis B yang telah disebutkan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter, terutama ketika mengalami tanda-tanda berupa:
Gejala yang parah biasanya menandakan bahwa pemeriksaan fungsi hati, seperti tes darah dan tes HBsAg perlu dilakukan untuk mencegah kerusakan hati permanen.
Perlu diingat pula bahwa penyakit liver dapat ditangani bila didiagnosis sejak dini dan dipantau secara teratur.
Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan hubungi dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat sesuai kondisi Anda.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar