2. Gejala hepatitis C kronis
Peluang munculnya gejala hepatitis C kronis lebih tinggi dibandingkan pada hepatitis C akut. Akan tetapi, infeksi yang berlangsung selama lebih dari 6 bulan ini tidak selalu memunculkan gejala. Gejalanya bisa saja baru muncul setelah bertahun-tahun terinfeksi.
Apabila gejala muncul, tanda-tanda dan gangguan kesehatan yang diperlihatkan bisa sangat bervariasi. Selama infeksi kronis berlangsung, gejala bisa tiba-tiba muncul kemudian hilang dan kembali lagi sewaktu-waktu.
Berikut ini beberapa gejala lanjutan yang umumnya dialami oleh penderita hepatitis C kronis.
- Kelelahan setiap saat
- Mengalami penurunan kemampuan kognitif seperti sering lupa dan sulit berkonsentrasi
- Nyeri pada bagian atas perut
- Nyeri otot dan sendi
- Sakit ketika buang air
- Warna feses berubah pucat
- Urine berwarna gelap dan pekat
- Gatal-gatal pada kulit
- Mudah berdarah
- Mudah memar
- Kaki bengkak
- Depresi
- Kehilangan berat badan
- Penyakit kuning (ikterus), yaitu kulit dan mata yang berubah menguning
Gejala akibat komplikasi

Jika tidak juga menjalani pengobatan, hepatitis C kronis bisa menimbulkan komplikasi berupa munculnya berbagai penyakit hati serius, seperti sirosis, kanker hati, dan gagal hati permanen.
Ketika terjadi infeksi kronis, fungsi organ hati memang terhambat akibat peradangan, tetapi hati masih bisa berfungsi dengan normal.
Meski demikian, jika terus dibiarikan, maka peradangan akan berkembang menjadi pengerasan pada hati atau fibrosis. Hal ini biasanya ditandai dengan sebagian besar dari sel hati yang mengalami kerusakan.
Waktu terjadinya komplikasi ini dapat bervariasi bagi setiap orang. Pada sirosis misalnya, penyakit ini bisa terjadi setelah infeksi kronis berlangsung selama 20 – 30 tahun.
Gangguan kesehatan yang muncul akibat penyakit komplikasi akan lebih parah dibandingkan dengan gejala hepatitis C kronis, seperti:
- penyakit kuning (ikterus),
- feses berwarna gelap,
- muntah darah,
- pembengkakan pada kaki dan perut bagian atas akibat akumulasi cairan, serta
- mudah memar dan berdarah.
Perlu diingat bahwa gejala hepatitis C yang telah disebutkan bukanlah gejala khas sehingga bisa mirip dengan gejala hepatitis lain bahkan penyakit hati lainnya.
Oleh karena itu, hendaknya Anda tidak berasumsi atau melakukan diagnosis mandiri bahwa Anda terkena hepatitis C. Akan sangat berbahaya jika Anda sampai mengonsumsi obat-obatan untuk hepatitis C di luar pengawasan dokter.
Pilihan Obat dan Penanganan yang Efektif Menyembuhkan Hepatitis C
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar