Banyak ibu mencampur ASI dengan susu formula (sufor) untuk bayinya dengan berbagai alasan pada masa menyusui. Pemberian ASI campur susu formula (sufor) ini artinya dilakukan secara bergantian dan berselang alias sendiri-sendiri.
Namun, ada juga ibu yang mencoba campur ASI dan susu formula dalam satu botol untuk bayi minum. Alasannya, dengan cara ini ibu bisa memaksimalkan asupan nutrisi bagi bayi selain hanya dengan menyusui ASI.
Sebenarnya, bagaimana seharusnya memberikan ASI vs susu formula yang tepat?
Amankah memberikan ASI campur sufor untuk bayi?
Pada dasarnya, pemberian ASI campur susu formula (sufor) untuk bayi terbilang aman. Aman di sini artinya, pemberian ASI dan susu formula dilakukan secara bergantian.
Dengan catatan, ini dilakukan saat usia bayi sudah 1 tahun.
Anda bisa memberikan ASI untuk bayi selama beberapa kali dalam sehari dan tetap menyelinginya dengan susu formula.
Di sisi lain, Ibu juga bisa benar-benar beralih ke susu formula saja dari ASI.
Namun, perlu ditekankan, pemberian susu formula untuk bayi baru bisa dilakukan saat usianya sudah 1 tahun.
Selama 1 tahun, bayi sebaiknya tetap minum ASI. Bila memang diperlukan susu formula karena alasan tertentu, perlu konsultasi terlebih dahulu ke dokter anak.
Di samping itu, perlu Anda pahami, sebelum memberikan ASI campur susu formula (sufor) untuk bayi, sebaiknya ketahui dulu cara yang tepat.
Apa penyebab atau alasan pemberian ASI campur sufor?
Pemberian ASI campur susu formula (sufor) untuk bayi diperlukan dalam kondisi tertentu.
Memang, pemberian ASI eksklusif selama enam bulan merupakan awal yang baik bagi tumbuh kembang bayi.
Namun, ada berbagai penyebab yang mendasari mengapa ASI vs susu formula bisa diberikan secara bergantian.
1. Ibu mengalami masalah saat menyusui
Ada beberapa masalah ibu menyusui yang bisa menghambat pemberian ASI. Melansir dari Pregnancy Birth and Baby, masalah saat menyusui mencakup sebagai berikut.
- Puting sakit, pecah-pecah, hingga berdarah sehingga menimbulkan tongue tie dan lip tie.
- Saluran susu pada payudara tersumbat.
- Mengalami mastitis atau peradangan payudara.
- Pembuluh darah di puting susu mengencang sehingga menghambat aliran darah normal.
- Puting susu ibu datar maupun masuk ke dalam sehingga kadang menyulitkan bayi saat menyusu.
- Perlekatan bayi kurang tepat pada payudara, entah karena teknik yang salah, lidah bayi tidak pada posisi menyusui yang benar, mengalami bibir sumbing, dan lainnya.
- Bayi menolak menyusu.
Jika masalah ini dialami Ibu saat usia bayi masih kurang dari 6 bulan, solusinya bisa dengan memerah ASI menggunakan pompa ASI dan memberikannya melalui cup feeder atau sendok.
Bila usia bayi masih kurang dari 6 bulan, sebaiknya tidak pakai dot.
Jangan lupa, jika Anda memompa ASI tetapi tidak langsung diberikan kepada bayi, pastikan cara menyimpan ASI yang Anda lakukan sudah tepat.
Namun, bila hal ini terjadi di usia bayi yang sudah lebih dari 1 tahun, pemberian ASI campur susu formula (sufor) bisa menjadi solusi lain.
Perhatian!
2. Produksi ASI ibu kurang
Pemberian ASI campur susu formula (sufor) juga bisa dilakukan ketika produksi ASI Ibu tidak terlalu banyak.
Jika ASI Ibu kurang, otomatis asupan harian bayi juga bisa kurang.
Bila usia bayi masih kurang dari enam bulan, produksi ASI Ibu yang kurang ini dapat diakali dengan pemberian susu formula guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Sementara bila usia bayi sudah di atas enam bulan, Anda bisa memberikan susu formula secara bergantian dengan ASI disertai dengan makanan pendamping ASI (MPASI).
Sebaiknya perhatikan ketika produksi ASI Ibu rendah atau tampak berkurang dibandingkan dengan sebelumnya.
Sebab terkadang, pasokan ASI yang rendah bisa saja hanya berlangsung sementara dan nantinya akan kembali seperti semula.
Di sisi lain, produksi ASI yang rendah bisa dikarenakan tidak cukupnya jaringan payudara untuk menghasilkan ASI.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh pernah menjalani operasi payudara sebelumnya maupun mengalami kondisi medis lainnya.
Jika produksi ASI masih keluar meski dalam jumlah yang tidak terlalu banyak, ASI campur susu formula (sufor) tetap bisa dilakukan untuk membantu memenuhi kebutuhan bayi.
3. Berat badan bayi rendah
Terkadang, pemberian ASI saja tidak mampu meningkatkan berat badan bayi sehingga dibutuhkan bantuan dari susu formula.
Setiap bayi pada dasarnya tumbuh dengan cara yang berbeda-beda, termasuk dalam hal peningkatan berat badan.
Berat badan masing-masing bayi biasanya akan berubah pada waktu yang tidak sama. Dalam waktu tertentu, berat badan bayi bisa menurun sementara karena susah makan.
Berat badan bayi nantinya akan kembali naik dalam waktu singkat setelah bisa kembali makan seperti semula.
Namun di sisi lain, berat badan bayi juga dapat susah mengalami peningkatan karena mengalami kondisi medis tertentu.
Itu sebabnya, dalam hal ini bayi membutuhkan ASI campur susu formula yang diberikan secara bergantian guna membantu mencukupi kebutuhan gizi hariannya.
4. Sedang tidak berada di rumah
Penyebab pemberian ASI campur susu formula (sufor) lainnya yakni karena tidak nyaman menyusui di tempat umum atau di luar rumah.
Sebenarnya, produksi ASI Ibu masih mencukupi kebutuhan bayi, hanya saja Ibu mungkin belum sempat memompa atau memang lebih menyukai pemberian ASI di rumah.
Jadi saat sedang berada di luar rumah, Anda lebih memilih untuk memberikan susu formula saat bayi lapar.
Beberapa hal mungkin juga bisa menjadi tanda bahwa bayi membutuhkan asupan tambahan dari susu formula, selain dari ASI, seperti berikut ini.
- Payudara Anda tidak terasa ringan atau kosong setelah menyusui. Ini bisa menjadi tanda bahwa bayi tidak cukup banyak mendapatkan ASI.
- Bayi yang berusia lebih dari 5 hari hanya buang air kecil kurang dari 6 kali per hari. Bayi juga rewel dan terlihat lesu sepanjang hari.
Beberapa alasan pemberian ASI campur susu formula (sufor) secara bergantian seperti di atas dapat dipertimbangkan sesuai kondisi Anda dan bayi.
ASI vs susu formula, mana yang lebih baik?
Dari beragam mitos ibu menyusui dan tantangan ibu menyusui, ASI tentu lebih baik daripada susu formula.
Pemberian ASI penting khususnya untuk bayi yang masih berusia di bawah 6 bulan, terlebih bila sejak lahir diterapkan inisiasi menyusui dini.
Ini karena ada banyak manfaat ASI untuk ibu dan bayi dari nutrisi yang terkandung di dalamnya.
Menariknya lagi, kandungan ASI tidak berisiko membuat gigi berlubang, sedangkan sufor punya kemungkinan lebih besar dalam menimbulkan lubang pada gigi.
Ini karena susu formula memiliki kandungan gula yang tinggi. Ketika susu menempel di gusi dan gigi, bakteri punya ruang untuk berkembang biak sehingga kemudian menimbulkan gigi berlubang.
Itulah mengapa Ibu dianjurkan untuk rajin membersihkan gigi bayi sehabis menyusu ASI maupun susu formula guna mencegah gigi berlubang.
Perlu diingat bahwa semakin lama Anda memberikan ASI untuk bayi maka akan semakin baik.
Tidak masalah jika Anda memberikan ASI sebanyak satu atau dua kali dalam sehari dan dilakukan secara bergantian dengan susu formula.
Jadi, jika Anda ingin memberikan susu formula pada bayi karena alasan tertentu, sebaiknya tetap kombinasikan dengan ASI bila memungkinkan.