Kabar baiknya, sebenarnya produksi ASI yang rendah ini bisa diatasi asalkan ibu tahu kapan bayi ingin menyusu.
Semakin sering bayi menyusu, semakin cepat ASI di payudara kosong sehingga masalah menyusui pada ibu dan bayi ini bisa diatasi.
Tips mengatasi produksi ASI terlalu sedikit
Berikut cara mengatasi masalah produksi ASI sedikit saat menyusui agar memudahkan ibu dan bayi:
- Periksa perlekatan mulut bayi pada puting payudara dengan mengusahakan agar bayi mengisap seluruh bagian puting beserta areola.
- Jika perlekatan sudah benar tapi bayi tidak bisa menyusu dengan baik, coba periksakan kondisi bayi.
- Beberapa bayi dapat mengalami kesulitan menyusu jika mengalami beberapa kondisi misalnya tongue-tie.
- Bayi sebaiknya bisa menyusui di kedua payudara. Pastikan si kecil selalu aktif mengisap dan tidak tertidur selama menyusui.
- Berikan ASI pada bayi sesering mungkin atau sesuai permintaan bayi.
- Hindari stress dan mengonsumsi banyak makanan yang bisa meningkatkan produksi ASI.
- Gunakan pompa ASI untuk mengeluarkan ASI yang masih tersisa di payudara untuk membantu meningkatkan persediaan ASI.
- Usahakan Anda beristirahat, makan, dan minum yang cukup.
- Hindari memberikan bayi susu formula, air putih, sereal, maupun makanan dan minuman lainnya yang bisa menggagalkan pemberian ASI eksklusif dalam usia 6 bulan pertama.
Pastikan Anda juga rutin memberikan ASI sesuai jadwal menyusui bayi dan menerapkan cara menyimpan ASI yang tepat setelah dipompa.
Jika solusi tersebut dirasa kurang membantu, Anda bisa mengonsultasikan dengan dokter untuk mencari tahu kemungkinan adanya masalah kesehatan.
7. Produksi ASI terlalu banyak

Kebalikan dari produksi ASI rendah, jumlah ASI yang terlalu berlebihan juga bisa menyulitkan proses menyusui.
Kondisi ini dapat menjadi tantangan dan masalah menyusui tersendiri bagi ibu dan bayi.
Pasalnya, produksi ASI yang terlalu banyak bisa berakibat pada tersumbatnya saluran payudara, pembengkakan payudara, hingga mastitis.
Selain itu, masalah menyusui yang satu ini juga bisa menyulitkan ibu dan bayi karena menimbulkan tekanan pada payudara.
Akibatnya, let down reflex selama menyusui bisa tidak terkontrol yang menyebabkan aliran ASI dengan sangat mudahnya keluar dari payudara.
Bagi bayi, kondisi ini dapat membuatnya mengalami kelebihan gas di perut, rewel, gumoh, hingga muntah setelah menyusui.
Tips mengatasi produksi ASI terlalu banyak
Berikut cara mengatasi masalah produksi ASI terlalu banyak saat menyusui agar memudahkan ibu dan bayi:
- Coba tawarkan salah satu sisi payudara saja pada bayi setiap kali menyusu kemudian berikan lagi sisi payudara yang lain selang beberapa menit kemudian.
- Coba posisi menyusui sembari berbaring atau bersandar di kursi. Posisi yang melawan gravitasi ini setidaknya bisa membantu memperlambat aliran ASI.
- Pompalah payudara untuk mengurangi jumlah ASI.
- Usahakan untuk menyusui bayi sebelum ia benar-benar lapar guna mencegahnya agar tidak mengisap terlalu berlebihan.
8. Payudara sakit saat menyusui

Payudara sakit yang terasa sakit saat menyusui sebenarnya kondisi yang wajar terjadi di awal.
Ini mungkin karena Anda belum paham sepenuhnya cara menyusui, posisi menyusui, hingga teknik perlekatan mulut bayi dengan puting payudara (latch on) yang benar.
Kesalahan dalam menerapkan teknik untuk menyusui inilah yang kemudian menimbulkan nyeri di payudara saat masa ini.
Hanya saja, keluhan tersebut biasanya akan berangsur-angsur hilang setelah Anda mulai terbiasa melakukannya.
Namun, jika keluhan ini tidak kunjung hilang, tandanya memang ada masalah. Penyebab payudara saat sakit saat menyusui bisa karena perlekatan bayi yang kurang tepat maupun bayi mengalami tongue tie.
Selain itu, luka akibat penggunaan pompa ASI, adanya lepuhan di payudara, serta infeksi jamur juga jadi penyebab payudara sakit saat menyusui.
Tips mengatasi payudara sakit saat menyusui
Berikut cara mengatasi masalah payudara sakit saat ibu menyusui:
- Pastikan bayi menyusui dengan benar
- Jaga payudara tetap kering
- Hindari menunda-nunda waktu menyusui
- Hindari menyabuni area payudara terlebih dahulu
- Pakai kompres dingin
- Pakai bra dengan ukuran yang pas
9. Masalah saluran ASI tersumbat pada ibu menyusui

Seperti yang sudah sempat disinggung sebelumnya, saluran ASI yang tersumbat pada ibu menyusui bisa menimbulkan berbagai masalah.
Ketika pemberian ASI tidak tuntas, ASI bisa menumpuk di dalam saluran payudara sehingga tidak keluar dengan lancar.
Jadi, salah satu kunci agar saluran ASI tidak tersumbat yakni dengan menyusui secara bergantian di kedua sisi payudara sampai benar-benar selesai.
Sebagai pilihan lain, Anda bisa menggunakan pompa ASI bila si kecil tidak mampu untuk menyusui sampai selesai.
Tips mengatasi saluran ASI tersumbat saat menyusui
Berikut cara mengatasi masalah saluran ASI pada payudara ibu menyusui tersumbat:
- Memakai kompres hangat selama kurang lebih 20 menit di bagian payudara yang tersumbat.
- Mengubah posisi menyusui dengan mengarahkan dagu dan mulut bayi ke sisi payudara yang mengalami sumbatan agar bisa menyusui sampai tuntas.
- Menyusui bayi dengan posisi Anda berada di atas si kecil. Posisi payudara yang mengarah ke bawah akan membantu memperlancar keluarnya ASI.
- Beri pijatan pada payuda sembari Anda menyusui bayi.
- Tempelkan kompres hangat beberapa menit sebelum hendak menyusui bayi, guna mempermudah keluarnya ASI.
10. Bayi sulit menyusui karena ukuran payudara ibu

Jika ukuran payudara Anda besar, maka ukuran puting susu juga lebih besar. Hal ini mungkin akan menyulitkan bayi ketika melakukan perlekatan (latching on).
Ukuran payudara yang besar juga akan membuat Anda kesulitan untuk menahannya.
Tips mengatasi bayi susah menyusu karena ukuran payudara ibu
Anda bisa menggunakan isapan pompa payudara untuk membuat puting susu Anda lebih panjang dan lebih tipis sebelum bayi menyusui.
Seiring dengan pertumbuhan bayi Anda, ukuran payudara dan puting Anda yang lebih besar tidak akan menjadi masalah lagi ketika Anda menyusui.
Bila berbagai masalah menyusui yang ibu alami menghambat pemberian ASI, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter.
Dokter akan mencari tahu penyebab dan memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisinya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar