- Bayi dapat duduk dengan posisi leher tegak serta mengangkat kepalanya sendiri tanpa dibantu.
- Bayi memperlihatkan ketertarikan dengan makanan, seperti berusaha meraih makanan yang ada di depannya.
- Bayi menunjukkan kemampuan motorik yang baik, seperti mampu menggenggam dan memasukkan makanan atau mainan ke arah mulut.
- Bayi condong ke depan dan membuka mulut jika tertarik pada makanan, serta ke belakang dan menutup mulut jika tidak tertarik pada makanan atau tidak lapar.
- Bayi terlihat lebih lapar dan tetap menunjukkan tanda masih lapar walaupun sudah diberikan ASI.
Ketika si Kecil sudah menunjukkan tanda-tanda ini ibu bisa mulai memberinya MPASI.
Pemberian MPASI yang baik sesuai usia bayi

Pemberian makanan padat di setiap rentang usia bayi tidak selalu sama.
Agar lebih mudah dalam mengolah dan menyajikan menu MPASI bagi si Kecil, berikut aturan yang perlu ibu pahami menurut WHO.
1. MPASI usia 6 bulan
Berikut panduan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) 6 bulan.
Frekuensi dan porsi makan
Anda mungkin hanya perlu memberikan makanan 2—3 kali dalam sehari dengan porsi sekitar 2—3 sendok setiap kali makan.
Selain makanan utama tersebut, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga menganjurkan pemberian selingan sekitar 1—2 kali sehari.
Tekstur makanan
Di masa awal perkenalan dari ASI eksklusif ke makanan pendamping ASI (MPASI), sangat dianjurkan untuk memberikan bayi tekstur makanan yang lunak dan lembut.
Tekstur makanan yang bisa diberikan di usia bayi 6 yaitu dimulai dengan makanan yang ditumbuk (puree).
2. MPASI usia 7 bulan
Berikut panduan pemberian MPASI usia 7 bulan.
Frekuensi dan porsi makan
Anda bisa memberikan makanan sebanyak 2—3 kali per hari dengan tetap rutin memberikan ASI.
Bahkan, sah-sah saja untuk menawarkan camilan untuk bayi sebanyak 1—2 kali sehari di sela-sela waktu makan MPASI utama bayi 7 bulan.
Jika sebelumnya bayi hanya diberikan sekitar 2—3 sendok makan MPASI per hari, kini Anda bisa menambahkan secara bertahap.
Siapkan porsi MPASI sekitar ½ mangkuk atau ½ gelas air mineral ukuran 250 mililiter (ml) untuk usia 7 bulan.
Tekstur makanan
Anda bisa mengolah makanan dengan tekstur halus tapi lebih kental ketimbang sebelumnya. Perubahan tekstur ini juga akan membantu melatih keterampilan bayi 7 bulan untuk mengunyah makanan.
Tekstur makanan pendamping ASI yang kental tapi cukup halus akan tetap memudahkan bayi usia 7 bulan saat mengunyah dan melumatnya di dalam mulut.
Penting untuk diingat
Menu MPASI bayi terbagi menjadi 2, yakni menu MPASI campuran dan menu MPASI tunggal.
Menu MPASI tunggal adalah menu makanan padat pendamping ASI yang hanya terdiri dari satu jenis makanan, misalnya hanya bubur beras.
Sementara menu campuran adalah MPASI yang terdiri atas berbagai macam sumber, contohnya daging, telur, sayuran, dan lainnya. Penting untuk diketahui bahwa WHO sangat menyarankan menu MPASI bayi sejak 6 bulan terdiri atas beraneka ragam sumber makanan.
Ini dikarenakan satu jenis makanan saja sebenarnya tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan zat gizi harian bayi. Dalam hal ini, menu MPASI tunggal bukannya memperkaya asupan makanan bayi, tetapi malah membatasi pilihan makanan dan zat gizinya.
3. MPASI usia 8 bulan
Berikut panduan pemberian MPASI usia 8 bulan.
Frekuensi dan porsi makan
Frekuensi pemberian makanan pendamping ASI di usia 8 bulan yakni sekitar 2—3 kali per hari.
Sementara untuk porsi setiap kali makan MPASI, bayi biasanya mampu melahap sekitar 2—3 sendok makan hingga ½ mangkuk ukuran 250 mililiter (ml).
Anda bisa tetap memberikan camilan sebanyak 1—2 kali makanan selingan setiap hari di antara waktu makan utamanya.
Tekstur makanan
Bayi biasanya sudah terbiasa makan MPASI tekstur lembut di usia ini. Anda bisa melanjutkan dengan memberikan makanan lumat yang memiliki tekstur agak tebal (mashed food).
4. MPASI usia 9 bulan
Berikut panduan pemberian MPASI usia 9 bulan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar