Anda yakin mau keluar?
Sejak awal dilahirkan, Anda bisa mulai bisa menyusui bayi dengan proses inisiasi menyusui dini (IMD). IMD adalah mendekatkan bayi ke tubuh Anda terlebih dahulu sebelum mulai menyusui. Agar bisa melakukan IMD secara optimal, penting untuk memahami prosedur ini lebih lanjut.
Inisiasi menyusui dini adalah proses untuk memberikan ASI segera setelah bayi dilahirkan yang biasanya dilakukan dalam kurun waktu 30 menit sampai 1 jam pasca persalinan.
IMD atau inisiasi menyusui dini adalah awal yang tepat bagi Anda dan bayi untuk memulai ASI eksklusif atau sebelum memulai proses menyusui yang sesungguhnya.
Pemberian ASI sangat penting bagi bayi dan ibu karena ada banyak manfaat ASI yang bisa diperoleh.
Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), di Indonesia angka inisiasi menyusui dini mengalami peningkatan yang cukup baik.
Berawal dari 29,3% di tahun 2010 kemudian meningkat menjadi 34,5% pada tahun 2013. Menurut riset ini pula, sebagian besar proses inisiasi menyusui dini ini terjadi dalam rentang waktu 1-6 jam setelah proses kelahiran.
Inisiasi menyusui dini tidak hanya memudahkan proses menyusui ASI, tapi juga menjadi momen ‘perkenalan’ yang dapat memperkuat ikatan antara Anda dan bayi.
Ini karena saat melakukan proses tersebut, ada sentuhan langsung antara Anda dan bayi alias skin to skin contact.
Proses inisiasi menyusui dini membantu bayi yang baru lahir bisa langsung merasakan sentuhan dan aroma yang nyaman dari tubuh Anda.
IMD adalah sebuah proses penting untuk membantu melatih kemampuan indra pada tubuh bayi.
Prosedur inisiasi menyusui dini atau IMD sebenarnya adalah proses yang sederhana. Setelah tubuh bayi dibersihkan dan diperiksa kondisi kesehatannya, dokter atau tim medis akan langsung meletakkan bayi ke atas dada Anda.
Tubuh Anda dan bayi sama-sama dalam kondisi telanjang sehingga bisa terjadi interaksi langsung antara kulit ke kulit (skin to skin contact).
Prosedur IMD adalah proses dengan lama waktu yang tidak sebentar, terutama selama menunggu bayi bergerak mencari puting payudara ibu.
Ketika proses ini berlangsung, Anda tidak disarankan untuk membantu bayi atau sengaja mendorong bayi agar lebih cepat mendekat ke puting.
Sebaliknya, yang sebaiknya Anda lakukan selama proses IMD adalah sabar menunggu dan biarkan bayi yang aktif bergerak mencari puting payudara Anda.
Biarkan keseluruhan proses interaksi antara ibu dan bayi yang baru lahir selama inisiasi menyusui dini berjalan secara alami.
Proses IMD adalah sebuah tahapan yang dimulai ketika bayi diletakkan di perut atau dada ibu dan selesai ketika bayi melepaskan isapan dari puting ibu.
Secara lebih lengkapnya, menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), cara melakukan inisiasi menyusui dini atau IMD adalah sebagai berikut:
Tahapan inisiasi menyusui dini atau IMD adalah sebagai berikut:
Vernix caseosa adalah lapisan lembut berupa substansi lemak berwarna putih yang berasal dari kelenjar minyak serta kulit yang telah mengelupas.
Vernix caseosa tidak perlu dibersihkan karena dapat berfungsi untuk menahan panas pada tubuh bayi saat baru dilahirkan.
Tahap lanjutan dalam melakukan inisiasi menyusui dini atau IMD adalah sebagai berikut:
Sementara bagi bayi yang lahir prematur, interaksi dari kulit ke kulit atau skin to skin contact dengan bisa mulai dilakukan ketika tubuhnya sudah cukup kuat.
Selain memperkuat ikatan ibu dan bayi, metode kangguru sebagai bentuk IMD adalah proses yang bertujuan untuk membantu mendukung perkembangan bayi prematur yang baru lahir.
Setelah memahami bagaimana proses inisiasi menyusui dini, Anda mungkin bertanya-tanya mengenai apa yang dirasakan bayi selama diletakkan di atas perut ibu.
Ketika proses ini berlangsung, sebenarnya naluri alami dari tubuh bayi akan mendorongnya untuk mencari dan menghampiri puting payudara ibu.
Jika dibiarkan terjadi dengan sendirinya proses inisiasi menyusui dini akan membantu bayi untuk belajar mandiri dan terbiasa mengenali puting payudara Anda.
Secara tidak langsung, hal ini dapat menurunkan risiko munculnya masalah ibu menyusui yang mungkin butuh pemberian obat untuk ibu menyusui.
Berbagai tindakan dan pergerakan bayi selama proses inisiasi menyusui dini atau IMD adalah sebagai berikut:
Mungkin diperlukan sedikit bantuan untuk mengubah posisi ibu atau bayi agar proses menyusui yang pertama dalam inisiasi menyusui dini ini bisa lebih mudah dan nyaman.
Jika bayi merasa sudah cukup menyusu selama proses inisiasi menyusui dini biasanya ia akan berhenti dan tertidur dengan sendirinya.
IMD adalah proses yang bukan hanya sekadar memudahkan masa awal menyusui. Di sisi lain, ada berbagai manfaat baik yang akan didapatkan oleh Anda dan bayi selama melakukan inisiasi menyusui dini.
Beragam manfaat inisiasi menyusui dini atau IMD adalah sebagai berikut:
Selama sembilan bulan kehamilan, bayi berada di dalam rahim Anda yang notabene tertutup dan tidak terkena lingkungan luar secara langsung.
Atas dasar itulah, masa awal setelah lahir biasanya bayi akan beradaptasi terlebih dahulu dengan mengenali dunia luar.
Melansir dari UNICEF, inisiasi menyusui dini yang diawali dengan skin to skin contact sebelumnya akan memudahkan bayi untuk lebih cepat terbiasa dengan kondisi barunya di luar rahim ibu.
Ini karena aroma serta sentuhan yang dirasakan bayi saat melakukan skin to skin contact selama proses inisiasi menyusui dini membuatnya merasa lebih tenang dan nyaman.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bayi tentunya membutuhkan waktu untuk beradaptasi dari perut ibu ke dunia luar sewaktu dilahirkan.
Nah, perlakuan dan tindakan yang diberikan pada bayi saat baru lahir ternyata dapat memberikan dampak baik bagi dirinya, entah untuk jangka waktu singkat maupun panjang.
Itulah mengapa interaksi antara kulit ibu dan bayi selama IMD adalah hal penting yang sebaiknya diberikan kepada bayi.
Salah satunya yakni untuk membuatnya tidak terlalu merasa cemas dan lebih mudah terbiasa dengan dunia luar berkat proses inisiasi menyusui dini.
Sebaliknya, bayi yang dipisahkan oleh ibu segera setelah melahirkan alias tidak melakukan inisasi menyusui dini dan ditempatkan di ruang khusus bayi biasanya memiliki sedikit kesulitan dalam beradaptasi.
Bayi mungkin akan sering sekali menangis karena merasa cemas dan stres melihat perubahan lingkungan yang ada di sekitarnya secara tiba-tiba karena tidak menjalani inisiasi menyusui dini.
Proses melahirkan tentunya bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Bukan tidak mungkin, rasa sakit yang muncul selama proses kontraksi hingga melahirkan bisa menimbulkan trauma tersendiri bagi ibu.
Selama proses melahirkan berlangsung, tubuh ibu secara otomatis akan memproduksi banyak hormon. Hormon tersebut meliputi hormon endorfin dan oksitosin.
Hal ini otomatis membuat ibu ingin segera memegang dan menimang buah hatinya. Adanya proses inisiasi menyusui dini setelah melahirkan dapat membuat kontak antara ibu dan bayi bisa terjadi lebih cepat.
Maka itu, secara tidak langsung IMD adalah sebuah proses yang dapat mengurangi rasa sakit dan kemungkinan trauma yang Anda alami pasca persalinan.
Berkat pengaruh hormon endorfin dan oksitosin juga Anda akan merasa ingin segera memberikan kasih sayang pada bayi.
Setelah melahirkan, menyusui termasuk dengan IMD adalah salah satu fase penting selanjutnya bagi ibu dan bayi.
Namun sayangnya, tak jarang Anda mungkin merasa cemas, gugup, maupun khawatir terkait jumlah produksi ASI yang nantinya keluar selama IMD.
Ambil contohnya, banyak ibu yang takut jumlah ASI yang keluar sedikit sehingga menyulitkan bayi saat menyusui.
Akibatnya, kekhawatiran ini bisa menimbulkan stres bagi ibu yang kemudian malah akan memengaruhi produksi ASI-nya.
Kabar baiknya, IMD serta kontak antara kulit ibu dan bayi yang baru lahir bisa meningkatkan rasa percaya diri ibu untuk mulai menyusui.
Rangsangan yang diberikan bayi selama proses inisiasi menyusui dini juga dapat memicu produksi ASI menjadi lebih lancar.
Tanpa sadar, IMD adalah proses untuk membuat Anda merasakan hubungan yang dekat dan penuh kasih sayang pada si kecil.
Proses inisiasi menyusui dini atau IMD adalah masa untuk memberikan peluang yang lebih besar bagi ibu dan bayi agar bisa menjalani ASI eksklusif dalam jangka waktu yang lebih lama.
Bayi yang baru dilahirkan memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih sangat lemah. Ini karena selama berada di dalam kandungan bayi hanya menerima imunitas yang berasal dari tubuh ibu.
Namun setelah lahir, ASI merupakan sumber makanan dan minuman yang sangat penting bagi bayi. Pasalnya, di samping membantu memenuhi kebutuhan zat gizi harian bayi, ASI juga bertugas untuk memperkuat sistem imun tubuhnya.
Hal ini berkat kandungan antibodi di dalam ASI khususnya pada cairan ASI yang pertama atau kolostrum. Kolostrum merupakan cairan ASI kaya akan sejumlah zat gizi penting, salah satunya termasuk antibodi.
Bakteri baik yang ada di dalam kulit ibu juga ternyata juga turut berperan untuk membantu fungsi sistem imun bayi bekerja secara optimal.
Nah, inisiasi menyusui dini atau IMD adalah proses yang dilakukan dengan menempelkan kulit dan mulut bayi secara langsung pada kulit ibu sehingga akan membuatnya menelan bakteri baik tersebut.
Bakteri baik dari kulit ibu tersebut kemudian akan membentuk koloni di kulit dan usus bayi sebagai perlindungan diri.
Selanjutnya, koloni atau kumpulan bakteri baik ini yang akan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi.
Pemberian ASI bisa terus Anda lanjutkan secara eksklusif hingga bayi berusia enam bulan. Tak lupa, perhatikan dan pahami jadwal menyusui bayi dan cara menyimpan ASI guna mengoptimalkan pemberiannya.
Setelah nantinya berusia di atas enam bulan, pemberian ASI bisa digantikan dengan susu formula bila tidak memungkinkan lagi.
Namun, ada baiknya untuk tidak memberikan ASI campur susu formula dalam botol yang sama. Ketika memang sudah masuk saatnya untuk disapih, Anda bisa menerapkan cara menyapih bayi yang tepat.
Ada berbagai mitos ibu menyusui dan pantangan ibu menyusui yang mungkin kerap Anda dengar. Jika tidak yakin dengan kebenarannya, Anda bisa bertanya dengan dokter, tak terkecuali mengonsultasikan kondisi bila Anda menyusui saat hamil.
Gunakan pengingat jadwal ini untuk mempelajari imunisasi apa yang dibutuhkan oleh anak Anda dan kapan waktu tepatnya.
Apa jenis kelamin anak Anda?
Laki-laki
Wanita
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Bonding after birth. Retrieved 5 June 2020, from https://www.babycentre.co.uk/a658/bonding-after-birth
The Importance of Skin to Skin Contact. Retrieved 5 June 2020, from http://www.nbci.ca/index.php?option=com_content&id=82:the-importance-of-skin-to-skin-contact-&Itemid=17
Inisiasi Menyusu Dini. (2013). Retrieved 5 June 2020, from http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/inisiasi-menyusu-dini
Skin-to-skin contact – Baby Friendly Initiative. Retrieved 5 June 2020, from https://www.unicef.org.uk/babyfriendly/baby-friendly-resources/implementing-standards-resources/skin-to-skin-contact/
Komentar
Sampaikan komentar Anda
Ayo jadi yang pertama komentar!
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar