Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

10 Buah dan Sayur yang Baik untuk Bayi Usia 6-12 bulan

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 06/03/2023

    10 Buah dan Sayur yang Baik untuk Bayi Usia 6-12 bulan

    Saat bayi sudah masuk usia 6 bulan, ia sudah bisa mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI). Selain karbohidrat, protein, dan lemak, orangtua juga bisa mengenalkan sayur dan buah untuk bayi sejak usia ini sebagai sumber vitamin dan serat. Berikut manfaat dan jenis sayur dan buah yang baik untuk bayi usia 6—12 bulan.

    Manfaat sayur dan buah untuk bayi

    makanan bayi 6 bulan agar tidak sembelit

    Ada banyak kandungan gizi dan nutrisi dalam buah dan sayur yang penting untuk perkembangan si Kecil.

    Berikut manfaat sayur dan buah untuk bayi usia 6—12 bulan.

    Sayur dan buah kaya akan ragam vitamin, mineral, serat, serta nutrisi penting lainnya untuk mencukupi kebutuhan gizi bayi atau anak.

    Ambil contoh, buah stroberi yang kaya vitamin C untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Wortel kaya vitamin A untuk menjaga kesehatan matanya dan bayam yang tinggi zat besi untuk mencegah anemia.

    Meski buah dan sayur memiliki banyak manfaat untuk bayi, tetap porsinya harus ibu sesuaikan dengan komposisi makanan.

    Mengutip dari situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), buah dan sayur mengandung banyak serat yang bisa menghambat penyerapan gizi penting bayi.

    Penting untuk ibu menerapkan pola makan gizi seimbang untuk bayi yang mencakup:

    • karbohidrat,
    • protein hewani,
    • lemak (minyak goreng, santan, minyak ayam, dll), dan
    • serat (buah maupun sayur)

    Ibu bisa memberikan buah-buahan sebanyak ½ potong atau ¼ buah segar dan tambahkan susu sebagai camilan.

    Ibu juga perlu waspada saat memberikan buah yang biasanya terpapar pestisida tinggi, seperti apel, kecuali sudah mencuci dengan benar.

    Agar lebih mudah, ibu bisa pilih buah organik yang risiko kandungan pestisidanya lebih rendah.

    Jenis sayur dan buah yang baik untuk bayi usia 6—12 bulan

    menu makanan bayi 10 bulan

    Mengutip dari WHO, menu MPASI yang bervariasi perlu Anda berikan untuk memastikan agar si Kecil mendapatkan gizi serta nutrisi yang dibutuhkan.

    Begitu juga dengan variasi buah dan sayur untuk MPASI pertama bayi. Berikan jenis sayuran dan buah berbeda setiap harinya atau selang-seling untuk memaksimalkan gizi dan nutrisi.

    Perlu Anda ketahui bahwa semakin gelap, cerah, dan memperlihatkan warna, semakin tinggi kandungan nutrisi di dalam sayuran dan buah tersebut.

    Berikut macam-macam sayur dan buah yang bagus untuk MPASI bayi usia 6—12 bulan atau kurang dari 1 tahun.

    1. Brokoli

    Sebagai salah satu sayur untuk MPASI yang dapat bayi konsumsi, brokoli tergolong rendah kalori, dan kaya nutrisi.

    Tidak hanya itu saja, brokoli juga mempunyai kandungan seng, magnesium, vitamin C, vitamin B, vitamin K, serat, serta kalium.

    Kandungan dalam brokoli bermanfaat sebagai antioksidan, membentuk jaringan tubuh dan tulang, menyehatkan pencernaan, dan memaksimalkan kandungan protein dalam makanan.

    Anda bisa memberikan bayi sayur brokoli secara utuh atau mencampurkan dengan buah seperti pisang dan jeruk untuk dijadikan smoothies.

    Namun sebelum itu, pastikan brokoli dalam keadaan matang dengan mengukus atau merebusnya terlebih dahulu.

    2. Bayam

    Kandungan serat dalam bayam baik untuk pencernaan anak sehingga mencegah sembelit pada bayi.

    Tidak hanya itu saja, pada bayam juga terdapat kandungan vitamin A, vitamin C, asam folat, kalsium, serta zat besi yang juga bayi butuhkan

    Kandungan tersebut bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata, melancarkan sirkulasi oksigen, serta menjaga kesehatan tulang.

    Sama seperti brokoli, ibu bisa menyajikan sayur bayam menjadi smoothies atau puree dengan tambahan buah alpukat atau pisang untuk bayi.

    3. Wortel

    Selain dapat menambah warna pada makanan, wortel juga dapat menjadi pilihan sayur untuk MPASI bayi.

    Mengutip dari Eminence Kids Foundation, dalam wortel terdapat nutrisi yang bayi butuhkan seperti beta karoten, vitamin A, serat, vitamin K1, serta kalium.

    Kandungan di dalam wortel tersebut bermanfaat untuk tubuh anak, di antaranya adalah:

    • antioksidan untuk mengatasi racun,
    • menjaga daya tahan tubuh,
    • merawat kesehatan kulit,
    • menjaga saluran pencernaan dan saluran kemih,
    • merangsang pertumbuhan serta kesehatan gigi serta gusi, dan
    • meningkatkan kesehatan mata.

    Sayur jenis ini juga bisa ibu olah menjadi jus atau puree dengan menambahkan buah pisang dan stroberi untuk bayi agar lebih segar.

    Tips memberikan buah untuk bayi

    Memakan buah segar tetap lebih baik ketimbang buah yang sudah dijus. Pasalnya, serat dalam buah umumnya hilang ketika dijus dan jus itu sendiri kadang bisa ditambahkan gula sebagai pemanis. Sementara buah-buahan kering seperti aprikot, keripik apel, atau keripik bayam memang masih akan vitamin, mineral, dan serat. Namun, buah kering juga mengandung banyak gula yang berisiko merusak gigi anak.

    4. Ubi

    Ubi juga menjadi salah satu varian sayur yang bisa ibu manfaatkan untuk jadi menu makan si Kecil. Selain serat, sayuran ini juga bagus untuk bayi karena mempunyai kandungan karbohidrat.

    Beberapa kandungan lainnya adalah vitamin A, vitamin C, vitamin B6, serta kalium.

    Maka dari itu, ubi juga bermanfaat untuk menambah imun, meningkatkan memori, serta mencegah gangguan pencernaan pada anak.

    Ibu bisa mencampurkan sayur ubi dengan buah-buahan segar seperti stroberi untuk menu makanan selingan bayi.

    5. Labu

    Sama seperti wortel, labu juga termasuk buah berwarna yang dapat memberikan tambahan warna pada makanan bayi.

    Salah satu buah yang bisa dijadikan makanan untuk MPASI ini mempunyai kandungan kalsium, magnesium, fosfor, vitamin C, vitamin E, vitamin A, vitamin B6, zinc, serta folat.

    Selain dapat menjaga imun di dalam tubuh, labu juga bermanfaat untuk membunuh kuman di dalam usus sehingga pencernaan pun lancar.

    Lalu, manfaat labu untuk bayi adalah menjaga kesehatan mata, memperkuat fungsi tulang, sekaligus memberi stimulasi perkembangan otak.

    8. Buncis

    Sayuran berwarna hijau ini juga bisa dijadikan alternatif lain untuk dijadikan sebagai bahan MPASI bayi.

    Hal ini karena buncis mempunyai kandungan serat, sodium, vitamin A, Vitamin C, Vitamin K, juga zat besi.

    Tidak hanya untuk orang dewasa, ada beberapa manfaat untuk bayi, seperti meningkatkan perkembangan kognitif, meningkatkan fungsi tulang, sekaligus melancarkan saluran pencernaan.

    9. Alpukat

    Bayi tidak hanya perlu makan sayur, tetapi juga buah untuk membantu perkembangan tubuhnya.

    Bayi membutuhkan lemak untuk membantu perkembangan otak dan otot bayi. Selain dengan daging-dagingan, lemak juga bisa ibu dapatkan dari buah alpukat.

    Alpukat termasuk buah yang baik untuk si Kecil, bahkan komposisi lemak pada alpukat juga mirip dengan komposisi lemak di dalam ASI.

    Teksturnya juga lembut dan mudah bayi kunyah. Oleh karena itu selain sayur, buah yang satu ini juga bisa ibu gunakan sebagai camilan untuk bayi.

    10. Pisang

    Tekstur pisang hampir mirip dengan alpukat, yaitu padat tetapi dagingnya tetap lembut dan halus. Pisang memiliki rasa manis alami yang bayi sukai, sehingga ibu tidak perlu menambahkan gula.

    Buah yang satu ini juga bisa menjadi obat untuk meredakan diare pada bayi karena membuat tekstur feses lebih padat.

    Harga yang murah dan mudah ibu dapatkan di pasar tradisional, membuat pisang disukai oleh semua kalangan.

    Kesimpulan

    Apa pun jenis sayur, buah, dan makanan lainnya untuk bayi, jangan lupa untuk selalu konsultasikan dengan dokter. Selalu sesuaikan porsi, dan tekstur sesuai usia bayi. Pemberian sayuran dan buah untuk bayi dalam MPASI sifatnya pengenalan. Dengan begitu, porsinya tidak perlu terlalu banyak dan tetap dikombinasikan dengan zat gizi lain seperti karbohidrat, lemak, dan protein.

    Disclaimer

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 06/03/2023

    Iklan

    Apakah artikel ini membantu?

    Iklan
    Iklan