backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Kenali Waktu Tepat Memberikan Pisang untuk Bayi dan Manfaatnya

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 08/12/2023

Kenali Waktu Tepat Memberikan Pisang untuk Bayi dan Manfaatnya

Saat memasuki usia 6 bulan, bayi umumnya sudah dapat diberikan makanan pendamping ASI (MPASI). Namun, jenis makanan yang bisa dikonsumsi bayi tentunya belum sebanyak orang dewasa dan harus disesuaikan dengan kemampuan bayi. Pisang merupakan jenis buah yang sering digunakan sebagai MPASI. Namun, benarkah pisang boleh diberikan untuk MPASI bayi dan apa manfaatnya?

Bolehkah memberikan pisang untuk bayi?

Buah pisang kerap menjadi salah satu jenis makanan padat untuk bayi yang pertama kali diperkenalkan.

Mungkin Anda juga sudah pernah melihat ada orangtua di sekitar Anda yang memberikan buah pisang kepada anaknya.

Namun pertanyaannya apakah buah pisang boleh diberikan kepada bayi? Jawabannya, ya, buah pisang boleh dijadikan sebagai makanan bayi.

Tekstur buah pisang yang sudah matang cukup lembut karena mengandung hampir 75% air, sehingga mudah bagi bayi untuk memakan dan mencernanya.

Pisang juga memiliki rasa yang manis dan disukai banyak anak.

Meski begitu, perlu diperhatikan bahwa buah pisang dan makanan lainnya baru boleh diberikan kepada bayi setelah memasuki usia yang sesuai.

Ini karena memberikan pisang saat anak belum mampu mencernanya justru bisa menimbulkan bahaya, hingga bahkan berakibat fatal.

Anda juga harus pastikan bayi Anda tidak memiliki alergi terhadap buah ini.

Gejala alergi pisang pada bayi umumnya sama dengan gejala alergi makanan lainnya, yang dapat meliputi ruam dan pembengkakan kulit serta mengi beberapa saat setelah makan pisang.

Berapa bulan bayi bisa makan pisang?

Menu mpasi 4 bintang

Pemberian pisang untuk bayi disarankan saat usia 6 bulan atau tepat saat bayi mulai makan makanan padat.

Pisang bisa digunakan untuk menjadi menu makanan pendamping ASI (MPASI).

Sebagian besar jenis buah pisang termasuk makanan segar yang bagus untuk diberikan kepada si Kecil secara langsung tanpa harus dimasak terlebih dahulu.

Namun, ada juga jenis pisang yang harus dimasak sebelum dimakan sehingga tidak boleh langsung diberikan untuk si Kecil

Pastikan buah pisang yang digunakan untuk MPASI sudah matang dan berwarna kuning. Cukup berikan satu buah pisang kecil kepada bayi dalam sehari.

Perlu Anda Ketahui

Meski memiliki manfaat yang baik, memberikan buah pisang terlalu banyak kepada bayi malah bisa berakibat buruk. Ya, ia berisiko mengalami sembelit akibat tubuh mendapat terlalu banyak asupan serat pektin dari buah pisang.

Terlalu banyak makan pisang juga bisa membuat si Kecil kekenyangan dan tidak mau makan atau minum yang lain.

Jadi, pastikan asupan harian bayi tetap sesuai guna memenuhi kebutuhan nutrisinya. Berikut ini panduan selengkapnya ketika memberikan pisang untuk MPASI bayi.

1. Untuk bayi usia 6—7 bulan

Usia bayi 6 bulan merupakan waktu yang paling tepat untuk memperkenalkan bayi pada makan dan minuman selain ASI.

Melansir dari American Academy of Pediatrics, Anda bisa awali dengan memberikan pisang yang sudah dihaluskan atau ditumbuk menjadi bubur (puree).

Anda bisa menambahkan ASI atau susu formula ke dalam bubur pisang agar lebih mudah dicerna oleh bayi.

Untuk membuat bubur pisang, kupas pisang dan potong menjadi beberapa bagian, kemudian hancurkan dengan garpu hingga halus.

2. Untuk bayi usia 8—9 bulan

Saat memasuki usia 8 atau 9 bulan, bayi mulai mampu mencerna makanan yang lebih padat.

Jika anak sudah bisa makan makanan yang lebih padat, Anda bisa mencoba memberi pisang dalam bentuk potongan-potongan kecil (finger food).

3. Untuk bayi usia 10—12 bulan

Bayi usia 1 tahun sudah bisa diajarkan untuk makan sendiri dengan makanan yang lebih padat.

Pada usia ini, Anda cukup mengupas sebagian buah pisang dan langsung memberikannya kepada anak Anda. Cara tersebut bisa membantu bayi untuk mulai belajar memegang makanannya tanpa terlepas.

Namun, pastikan Anda telah menggunting kulit pisang yang telah dikupas terlebih dahulu sebelum memberikannya untuk si Kecil.

Anda juga bisa memotong pisang menjadi berbentuk lingkaran dan meminta si Kecil untuk memakannya menggunakan garpu.

Apa manfaat buah pisang untuk bayi?

camilan sehat untuk anak

Ada banyak vitamin dan nutrisi dalam buah pisang yang memiliki banyak manfaat untuk tubuh bayi.

Berikut ini beberapa manfaat buah pisang untuk bayi.

1. Menambah berat badan dan energi

Pisang yang sudah matang kaya kandungan  karbohidrat. Ini bisa membantu menambah berat badan bayi karena kandungan kalori yang cukup untuk tubuh si Kecil. 

2. Melancarkan pencernaan

Pisang memiliki kandungan serat tinggi yang bisa membuat si Kecil merasa kenyang untuk waktu yang lama.

Serat juga mampu membantu membersihkan usus bayi karena bisa melancarkan pencernaan.

Selain itu, menurut Harvard T.H. Chan School of Public Health, pisang bisa meningkatkan kadar kalium yang hilang saat si Kecil mengalami diare atau muntah serta membantu penyembuhan usus.

3. Menguatkan tulang

Kalium, fosfor, dan kalsium dalam pisang bisa membantu menguatkan tulang tubuh buah hati Anda selama masa perkembangan dan pertumbuhan.

4. Meningkatkan kekuatan otak

Folat dalam pisang bisa membantu mengembangkan otak dan meningkatkan daya ingat. Zat ini juga dapat membantu mencegah kerusakan otak. Ini termasuk salah satu manfaat buah pisang untuk bayi.

5. Meningkatkan Penglihatan

Vitamin A di dalam buah hati membantu meningkatkan penglihatan karena dapat melindungi kornea dan meningkatkan kemampuan penglihatan bayi.

6. Mencegah anemia

Pisang juga mengandung zat besi yang bisa membantu mencegah anemia pada bayi, yaitu kondisi saat tubuh bayi kekurangan zat besi.

7. Meningkatkan daya tahan tubuh

Ada kandungan vitamin C dan zat bioaktif, seperti kartenoid, di dalam pisang. Vitamin dan zat tersebut diketahui bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

Selain itu, ada juga protein di dalam pisang yang disebut dengan lektin. Protein ini berperan sebagai imunodulator yang juga bisa membantu menjaga daya tahan tubuh.

 8. Membantu bayi tidur lebih nyenyak

Berdasarkan the American Sleep Association, kandungan pisang seperti kalium, magnesium, dan triptofan bisa membantu meningkatkan kualitas tidur. Akan tetapi, hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

Apa jenis pisang yang bisa diberikan untuk bayi?

makan pisang saat perut kosong sebelum

Buah pisang terdiri dari beberapa jenis dengan ukuran dan warna yang berbeda-beda. Berikut beberapa di antara jenis pisang yang aman dan cocok untuk bayi.

1. Pisang susu

Pisang susu memiliki rasa yang manis dan disukai banyak si Kecil.

Jenis pisang ini juga memiliki tekstur yang lembut sehingga mudah dicerna dan cocok untuk melatih si Kecil mengunyah makanan sejak belum memiliki gigi.

Ukuran pisang yang kecil juga membuat pisang jenis ini mudah digenggam oleh tangan kecilnya.

2. Pisang kepok

Meski agak keras saat dipegang, pisang kepok termasuk jenis pisang yang boleh dikonsumsi oleh si Kecil.

Namun, jenis ini harus dihaluskan atau direbus terlebih dahulu sebelum diberikan kepada bayi.

3. Pisang mas

Pisang mas berukuran sangat kecil dan memiliki rasa yang sangat manis.

Teksturnya juga lembut sehingga memudahkan bayi untuk mengunyah dan mencernanya.

4. Pisang ambon

Pisang ambon memiliki tekstur yang lembut. Anda bisa memberikan pisang ini kepada si Kecil dengan mengerok daging buahnya.

5. Pisang cavendish

Pisang canvendish atau yang sering disebut pisang impor juga merupakan salah satu jenis pisang yang bisa diberikan untuk si Kecil di bawah usia 1 tahun.

Jenis pisang ini dapat dikenali dari kulit yang terlihat mulus dan cerah. Rasanya yang manis membuatnya cocok sebagai makanan bayi.

Itu adalah beberapa jenis pisang yang aman dan umum diberikan untuk si Kecil. Pastikan untuk memilih jenis pisang yang aman dan hindari jenis pisang yang tidak boleh untuk bayi. 

Dengan begitu, bayi bisa mendapat manfaat dari makan pisang untuk MPASI dengan lebih baik.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 08/12/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan