2. Kolik
Kolik sering diartikan sebagai tangisan yang mendadak serta berkepanjangan atau berlebihan pada bayi yang sehat.
Meski tak diketahui penyebab pastinya, kolik sering dikaitkan dengan gangguan saluran cerna pada bayi, terutama perut kram atau bergas akibat intoleransi laktosa atau alergi susu sapi.
Namun, pada dasarnya, sulit untuk mengetahui apakah tangisan bayi yang berkepanjangan ini disebabkan oleh perut yang sakit. Pasalnya, bayi belum bisa mengatakan apa yang dialaminya.
Oleh karena itu, bila gejala masih terus terjadi tanpa tahu penyebab yang pasti, sebaiknya konsultasikan si Kecil ke dokter.
Anda juga bisa mengatasi si Kecil yang kolik dengan menggendong dan mendekapnya serta buat ia nyaman dengan memperdengarkan alunan musik yang lembut.
3. Diare

Diare pada bayi sering terjadi akibat infeksi bakteri atau virus (umumnya rotavirus). Biasanya, ciri-ciri bayi yang mengalami gangguan pencernaan ini disertai dengan demam dan diawali dengan muntah.
Pada kondisi ini, pastikan si Kecil tidak dehidrasi dengan memberikan cairan rehidrasi oral (CRO). Anda juga tetap bisa memberikan ASI eksklusif, terutama jika bayi masih usia 6 bulan ke bawah.
Bila bayi sudah berusia 6 bulan ke atas, memberikan MPASI berupa sup ayam hangat atau minuman tidak manis juga bisa membantu mengatasinya.
Di sisi lain, diare pada bayi juga bisa terjadi karena penyebab lain, seperti penggunaan obat antibiotik hingga masalah yang serius seperti infeksi Shigella.
Oleh karena itu, sebaiknya segera bawa bayi ke dokter jika diare ditandai dengan feses bayi yang berdarah, demam tinggi, muntah berlebihan, berat badan menurun, hingga tanda dehidrasi.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar