Beberapa makanan yang termasuk karbohidrat kompleks yaitu:
- Kelompok umbi-umbian (kentang dan ubi)
- Roti
- Pasta
- Jagung
- Gandum
- Singkong
Selain mengandung karbohidrat yang bisa melengkapi kebutuhan nutrisi balita, makanan di atas juga mengandung vitamin, mineral, dan serat yang membantu pencernaan.
Selain itu, jenis karbohidrat kompleks juga membuat anak lebih cepat kenyang. Ada dua kelompok karbohidrat kompleks, yaitu:
Pati
Semua makanan pokok mengandung jenis karbohidrat kompleks yang mengandung pati. Makanan yang mengandung pati cenderung lebih lama dicerna tubuh karena memiliki struktur yang rumit dibanding karbohidrat sederhana.
Serat
Jenis makanan yang termasuk karbohidrat kompleks dan mengandung serat adalah sayur dan buah. Jenis karbohidrat ini juga bisa Anda temukan di makanan pokok lain, seperti nasi merah atau roti gandum.
Mengingat kadar seratnya yang tinggi, makanan yang mengandung karbohidrat komplek satu ini tidak berdampak buruk pada kesehatan gula darah.
Karbohidrat mengandung serat tinggi cocok untuk balita yang memiliki kebutuhan khusus dalam masalah gula darah dan obesitas.
Bagaimana tubuh mengolah karbohidrat?
Ketika anak Anda mengonsumsi karbohidrat, tubuh akan memecahnya menjadi gula sederhana dan diserap ke dalam aliran darah.
Ketika kadar gula naik, pankreas melepas hormon bernama insulin yang berperan untuk memindahkan gula dari darah ke dalam sel. Gula di sini berguna sebagai sumber energi.
Proses ini berjalan cepat dan membuat si kecil lebih mudah lapar. Bila Anda memberikan karbohidrat tinggi serat seperti gandum dan kentang untuk balita usia 2-5 tahun, energi anak lebih lama bertahan di dalam tubuh.
Perlukah balita membatasi konsumsi karbohidrat?
Bagi orang dewasa, diet karbohidrat cukup familiar untuk mengurangi kadar gula dalam darah. Namun, perlukah balita melakukan hal yang sama? Sebenarnya tidak perlu.
Prinsip diet ini membuat asupan karbohidrat balita tidak boleh melebihi 30 persen dari kebutuhan harian. Padahal, anak masih butuh 50-60 persen dari kebutuhan kalori setiap harinya.
Bila Anda menerapkan diet rendah karbohidrat pada balita, bisa menurunkan berat badan anak dengan cepat. Bila salah langkah dalam penerapan diet ini, justru bisa membuat pertumbuhan dan perkembangan balita terganggu.
Hal ini mengingat, balita usia 2-5 tahun masih dalam masa pertumbuhan. Beberapa efek yang ditimbulkan bila balita diet karbohidrat yaitu:
Penurunan kemampuan otak
Disadari atau tidak, balita yang kekurangan kebutuhan karbohidrat mengalami penurunan kemampuan berpikir. Karbohidrat berperan untuk meningkatkan kinerja otak sehingga ketika kandungan ini berkurang, kinerja otak bisa menurun.
Penurunan berat badan
Orang dewasa mungkin senang ketika berat badannya turun, tapi bagi balita, ini kondisi yang kurang baik. Penurunan berat badan secara drastis bisa membuat anak kekurangan gizi dan kemungkinan buruknya yaitu terjadi malnutrisi.
Kalau memang anak kegemukan atau obesitas dan ingin melakukan diet, konsultasikan dulu ke dokter anak. Ceritakan seputar kondisi si kecil mulai dari kebiasaan makan dan apa yang harus diubah.
Lebih cepat lelah
Balita usia 2-5 tahun merupakan masa anak sedang sangat aktif dan karbohidrat berperan sebagai sumber energi utama.
Ketika Anda mengurangi porsinya, tubuh anak kesulitan mendapatkan energi dan membuatnya lesu, tidak aktif, dan lebih cepat lelah.
Porsi kebutuhan karbohidrat yang sesuai dengan usia balita
Meski karbohidrat untuk anak tidak boleh dihilangkan, Anda tetap harus memilih jenis dan menyesuaikan dengan porsi makan anak.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, rata-rata kebutuhan karbohidrat balita, yaitu:
- 1-3 tahun: 155 gram
- 4-6 tahun: 220 gram
Pada rentang usia balita 2-5 tahun, kebutuhan karbohidrat menyesuaikan dengan poin di atas.
Anda bisa memilih karbohidrat yang tidak hanya mengandung kalori, tetapi juga menyediakan vitamin, mineral dan serat.
Agar kebutuhan karbohidrat balita tetap terjaga dengan baik, pilihsumber karbohidrat kaya nutrisi misalnya, roti gandum, seream, kentang, dan kacang-kacangan.
Bagaimana dengan susu rendah lemak? Eat Right menjelaskan bahwa susu rendah lemak mengandung karbohidrat alami yang disebut laktosa. Jadi, Anda tetap bisa memberikan susu rendah lemak tanpa pemanis untuk si kecil.
Bagaimana menghadapi anak picky eater agar mau mengonsumsi karbohidrat?
Ketika si kecil seorang picky eater, tentu ada kesulitan sendiri dan harus mengakali agar ia mau makan karbohidrat. Berikut berbagai tips yang bisa dicoba agar anak mau makan karbohidrat:
- Tidak terburu-buru dalam mengubah kebiasaan makan anak
- Membuat waktu makan jadi menyenangkan misalnya dengan melibatkannya saat memasak
- Kreasikan karbohidrat yang sehat menjadi lebih menarik untuk anak
- Membuat makanan kaya warna sehingga anak semangat makan
Pastikan Anda melakukan langkah di atas dalam pengawasan dokter agak kesehatan si kecil tidak terganggu. Jika si kecil tetap tidak mau makan karbohidrat, segera konsultasikan ke dokter untuk tahu solusi terbaiknya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar