Mungkin sebagian besar orang menganggap bahwa bayi yang baru lahir hanya membutuhkan sosok ibunya. Padahal, dalam perkembangan dan pertumbuhan anak, tidak hanya peran ibu yang diperlukan. Faktanya, peran ayah dalam pengasuhan anak juga sangat memengaruhi perkembangan dan kondisi mental anak.
Sejak kapan peran ayah diperlukan dalam pengasuhan anak? Lalu, apa saja perannya? Ketahui selengkapnya tentang peran ayah dalam pengasuhan anak di bawah ini.
Pentingnya peran ayah dalam pengasuhan anak
Bukan hanya sosok ibu, kehadiran seorang ayah dalam kehidupan setiap anak sangatlah penting. Ini karena ayah akan turut memengaruhi tumbuh kembang anak sejak ia kecil hingga dewasa.
Maka dari itu, perlu diingat bahwa peran ayah tidak terbatas mencari nafkah untuk keluarga, tetapi juga memiliki peran aktif dalam pengasuhan anak.
Jika dibandingkan dengan ibu, cara ayah berinteraksi dengan anak cenderung melalui pertanyaan yang umumnya berdasarkan pada 5W+1H.
Pertanyaan tersebut meliputi what (apa), who (siapa), when (kapan), where (di mana), why (kenapa), dan how (bagaimana).
Pola pertanyaan seperti di atas dapat membuat anak memiliki cara komunikasi yang lebih bertanggung jawab saat berinteraksi dengan orang lain. Ini akan mendorong anak untuk:
- lebih sering berbicara,
- menggunakan lebih banyak kosakata, dan
- menghasilkan kalimat yang lebih panjang.
Bisa disimpulkan bahwa kemampuan anak akan lebih terasah melalui interaksi yang ia lakukan bersama sang ayah.
Bahkan, diketahui bahwa anak yang sering berinteraksi dengan ayahnya bisa memperoleh manfaat berikut ini.
- Kemampuan kognitif anak yang lebih baik pada usia 6 bulan.
- Kemampuan kognitif terus berkembang sehingga bisa memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik pada usia 1 tahun.
- Nilai IQ yang lebih tinggi dari anak seusianya pada usia 3 tahun.
Oleh karena itu, peran ayah dalam pengasuhan anak sangat dibutuhkan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak agar bisa tercapai secara maksimal.
Perkembangan anak dipengaruhi oleh peran ayah sejak dini
Agar anak bisa tumbuh dan berkembang dengan maksimal, peran ayah dalam pengasuhan dan mendidik anak sebaiknya dimulai sedini mungkin.
Dilansir dari jurnal PLos One, sebuah penelitian dilakukan dengan melibatkan kelompok anak-anak yang lahir pada tahun 2000 hingga 2001.
Tujuannya untuk meneliti peran ayah terkait perkembangan perilaku serta kognitif anak.
Waktu pengambilan data dibagi menjadi tiga waktu, yaitu ketika anak berusia 9 bulan hingga 3 tahun, 3 tahun hingga 5 tahun, dan saat anak beranjak 5 tahun hingga 7 tahun.
Para peneliti menggunakan beberapa tes untuk melihat perilaku serta kesehatan psikologis anak, yang kemudian dianalisis berdasarkan kelompok usia anak yang diteliti.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa anak yang dekat dengan ayahnya sejak usia 9 bulan cenderung lebih aktif dan kreatif ketika mereka berusia 5 tahun.
Kedekatan tersebut dapat melalui perilaku sederhana, misal menggendong, memeluk, dan mengajak main anak. Hal ini dibuktikan dengan nilai tes SDQ, yaitu tes yang mengukur kesehatan psikologis anak.
Selain itu, jika ayah ikut merawat, memberikan perhatian, serta membantu mengasuh anak sejak anak berusia 9 bulan, anak akan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengontrol emosi yang dialami.
Penelitian lain menyatakan bahwa peran asuh ayah terhadap anak membentuk ikatan batin antara ayah dengan anak. Ini turut membentuk perilaku serta kondisi psikologis anak hingga ia dewasa.
Sementara itu, anak yang tidak merasakan peran ayahnya sejak dini, cenderung memiliki emosi yang tidak stabil dan banyak masalah dalam pergaulan ketika remaja.
Sementara, anak yang baru mendapat perhatian dari ayahnya saat berusia 5 tahun cenderung memiliki masalah perilaku yang lebih banyak dibandingkan dengan anak yang telah mendapatkannya sejak usia 9 bulan.
Kemampuan sosial
Peran ayah dalam pengasuhan anak sejak dini juga terbukti dapat membantu anak memiliki kemampuan sosial, empati terhadap lingkungan, serta lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.
Sementara, anak yang tumbuh tanpa peran dan perhatian ayahnya berisiko memiliki masalah perilaku ketika ia berada di sekolah.
Misalnya, sulit fokus, merasa terkucil dan berbeda dengan anak yang lain, serta lebih sering tidak masuk sekolah.
Beberapa teori menyebutkan bahwa anak laki-laki yang tidak mendapatkan perhatian dari sang ayah rata-rata mengalami kesedihan, depresi, dan murung, hingga hiperaktif.
Sementara, anak perempuan yang sama sekali tidak diasuh oleh ayahnya akan cenderung memiliki sifat terlalu mandiri dan individualis.
Bahkan, sebuah penelitian menemukan fakta bahwa rasa kehilangan akan sosok ayah atau merasa kurang diperhatikan oleh ayah akan membuat anak lebih emosional.
Selain itu, anak juga berisiko memiliki gangguan perilaku ketika memasuki usia remaja.
Apa saja peran penting ayah dalam pengasuhan anak?
Berdasarkan Child Crisis Arizona, ada lima peran penting yang dimiliki oleh ayah dalam pengasuhan setiap anak-anaknya, baik laki-laki maupun perempuan, yaitu sebagai berikut.
1. Meningkatkan kecerdasan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ayah yang berperan aktif dalam berinteraksi dengan anaknya bisa meningkatkan kecerdasan anak.
Kecerdasan tersebut meliputi kecerdasan emosional dan kemampuan kognitif, sehingga mampu menyelesaikan masalah dengan lebih baik.
Anak juga berisiko lebih rendah melakukan tindak kriminal di bawah umur.
2. Meningkatkan kepercayaan diri
Dukungan emosional dari ayah kepada anak bisa meningkatkan kepercayaan dirinya.
Anak juga akan lebih baik dalam mengatasi stres atau tekanan serta memiliki sedikit rasa takut atau ragu dalam menghadapi berbagai situasi.
3. Memberi contoh laki-laki teladan
Ayah harus bisa menjadi contoh laki-laki yang baik bagi setiap anaknya. Ini akan membentuk perilaku dan kontrol diri yang baik pada anak, sehingga anak terhindar dari gangguan perilaku.
Anak juga akan memiliki konsentrasi dan kemampuan bersosialisasi yang lebih baik.
Selain itu, anak-anak juga diyakini bisa menjadi seseorang yang tulus dan baik hati serta berempati dengan orang lain.
4. Memberi sudut pandang berbeda
Wajar jika anak memiliki rasa penasaran yang besar. Hal ini dapat didukung oleh pendapat yang berbeda dari ibu dan ayah.
Perbedaan pendapat yang mungkin terjadi antara ibu dan ayah bisa membantu anak memiliki cara berpikir yang luas.
Hal ini juga bisa memberi anak pelajaran hidup yang banyak, sehingga anak bisa menyelesaikan masalah dengan lebih baik.
5. Memberi kasih sayang
Peran orangtua dan keterlibatan ayah dalam pengasuhan juga penting dalam hal memberikan kasih sayang.
Ya, mampu memberi kasih sayang juga merupakan salah satu peran ayah yang perlu dilakukan.
Mendapat kasih sayang dan dukungan yang cukup bisa membuat anak tumbuh dan berkembang dengan gembira dan sehat. Gangguan tumbuh kembang pada anak juga bisa terhindarkan.
Kesimpulan
[embed-health-tool-vaccination-tool]