Orangtua juga sering kali membandingkan anak dengan anak lainnya.
Meski tujuan Anda untuk memotivasi anak agar mengubah sikapnya, tindakan ini sebenarnya bisa menghancurkan rasa percaya diri anak.
Memuji anak lain ketimbang anak Anda sendiri juga menumbuhkan rasa cemburu yang bisa mendorongnya melakukan perbuatan tercela. Misalnya, mencontek karena ingin nilainya lebih bagus dari temannya.
Jadi, jangan membandingkan ia dengan teman sebayanya. Sebaliknya, beri ia pujian atas kerja kerasnya dan motivasi agar ia berubah.
4. Berekspektasi terlalu tinggi dan menuntut
Anak selalu senang jika ia dibanggakan oleh kedua orangtuanya. Sebaliknya, ia akan sangat sedih dan frustrasi ketika dirinya tidak sesuai dengan harapan Anda dan pasangan.
Ini umumnya terjadi pada orangtua dengan ekspektasi yang tinggi atas kemampuan anak.
Misalnya, mengharapkan anak bisa makan dengan benar saat usia 3 tahun, menuntutnya menjadi juara kelas, atau memenangkan sebuah perlombaan.
Supaya Anda menghindari kesalahan mendidik anak ini, janganlah bersikap egois. Anda perlu tahu batas kemampuan anak dan tidak membuatnya tertekan.
5. Tidak konsisten dan tidak ada batasan

Anda terkadang menjadi sosok strict parents yang sangat patuh dengan peraturan, tapi di lain waktu bersikap tidak peduli sama sekali dengan berbagai hal yang dilakukan anak.
Inilah cara mendidik anak yang salah lainnya. Cara mendidik yang tidak konsisten ini dapat membingungkan dan menyulitkan anak untuk bersikap.
Apalagi jika Anda tidak menetapkan batasan dan membiarkan anak melakukan apa pun yang ia suka. Sikap ini tentu akan membuat anak tidak mau diatur dan cenderung egois.
Meski sulit, cobalah untuk menerapkan aturan dan batasan saat bermain, nonton tv, atau makan camilan. Dengan begitu, ia pun menjadi lebih menghargai waktu.
6. Adu mulut dengan anak
Jangan sampai Anda menjadi orangtua yang gagal mendidik anak. Jadi, hindari cara mendidik anak yang salah, seperti beradu mulut dengan anak.
Saat diomeli, anak mungkin akan membalas ucapan Anda atau sekedar membantahnya. Dalam kondisi ini, Anda pun dapat terpancing dan tersulut amarah menanggapi ucapan anak.
Alih-alih membuat anak diam, hal ini malah membuat suasana makin keruh dan berakhir dengan adu mulut dengan anak.
Dibanding menanggapi perkataan, lebih baik ucapkan kata yang lebih tegas. Lalu, terapkan cara mendisiplinkan anak yang lebih efektif, misalnya menerapkan metode time out.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar