3. Sering merengek (tantrum)
Untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan, anak akan merengek atau melepas tantrum guna mengubah pikiran orangtua. Bagi orangtua, kuncinya adalah konsisten. Jika memang kesepakatan awalnya tidak, tetaplah pada pendirian. Jika anak melihat orangtuanya mudah untuk dibujuk dengan rengekan, anak akan semakin sering merengek untuk meminta hal-hal lain yang diinginkannya.
4. Masalah makan
Ada anak yang pilih-pilih makan, ada juga yang merasa selalu lapar dan ingin makan. Untuk mencegah terjadinya kekurangan atau kelebihan makan karena perilaku anak ini, orangtua punya peran penting dalam memberikan pengertian kepada anak mengenai pola makan.
Selain itu, penting bagi orangtua untuk selalu menyajikan makanan sehat dengan porsi dan gizi yang seimbang. Bila anak hobi pilih-pilih makan, jangan terbiasa untuk menuruti keinginannya. Anda memang harus sabar, tapi pelan-pelan perilaku anak bisa diubah.
Begitu juga dengan anak yang hobi makan, jangan gunakan makanan sebagai senjata supaya anak patuh atau tidak merengek lagi. Tegaskan pada anak bahwa ia sudah cukup makan.
5. Bersikap kasar
Ketika anak sudah mulai besar, ia akan mulai menunjukkan caranya meluapkan emosi. Hati-hati bila si kecil sering bersikap kasar. Misalnya memukul kakak dan adiknya, membanting dan melempar barang, atau bicara dengan ketus.
Bila anak menunjukkan perilaku yang kasar, langsung beri tahu bahwa perilakunya tidak bisa diterima dan berikan konsekuensi yang setimpal. Contohnya kalau anak memukul kakaknya, langsung beri tahu pada anak (tapi jangan sambil membentak-bentak) bahwa kekerasan dan sikap kasar itu dilarang.
Kemudian, Anda bisa memberikan konsekuensi, misalnya menyita mainan favoritnya untuk sementara waktu.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar