4. Beri jeda istirahat setelah belajar
Bukan hanya belajar, waktu yang cukup untuk istirahat juga penting bagi anak.
Setelah berhasil fokus untuk waktu yang lama, anak perlu berdiri, bergerak, dan melakukan hal lain agar ia bisa memulihkan tenaga.
Ini berlaku saat anak belajar di sekolah atapun di rumah untuk mengerjakan pekerjaan rumah (PR).
Sementara untuk anak yang lebih kecil, Anda bisa memberinya camilan atau waktu untuk bermain.
5. Latih pernapasan
Pernapasan diafragma yang stabil bisa membantu memperlambat detak jantung dan menenangkan pikiran, sehingga bisa lebih mudah untuk konsentrasi.
Ini juga berlaku pada anak-anak. Maka itu, penting bagi anak untuk bisa mengatur pernapasan agar ia bisa lebih tenang, termasuk saat sedang belajar dan mengerjakan tugas.
Tugas dan materi belajar yang sulit bisa membuat anak merasa cemas. Jika anak tidak bisa membuat dirinya lebih tenang, ia mungkin akan kehilangan fokus dan tidak mau belajar atau mengerjakan tugas.
6. Latih konsentrasi
Untuk meningkatkan fokus anak, Anda juga bisa melatih kemampuannya dalam berkonsentrasi.
Caranya, Anda bisa mengajak anak bermain dengan memerhatikan suatu objek selama beberapa waktu dan kemudian memintanya untuk menjelaskan apa yang ia lihat.
Aatau, Anda dan anak juga bisa melakukan yoga bersama dan meresapi apa yang dirasakan oleh tubuh.
Susah fokus tidak hanya anak-anak rasakan, tetapi juga orang dewasa. Oleh karena itu, saat anak terlihat kesulitan untuk fokus, coba pahami kalau Anda menjadi dirinya.
Jika ayah dan ibu melihat ada tanda gangguan belajar pada anak, segera konsultasikan ke dokter anak atau psikolog.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar