backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

6

Tanya Dokter
Simpan

Kenali 6 Jenis Gangguan Psikologis yang Bisa Dialami Remaja

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 16 jam lalu

    Kenali 6 Jenis Gangguan Psikologis yang Bisa Dialami Remaja

    Gangguan psikologis pada remaja merupakan hal yang perlu Anda waspadai. Pasalnya, di usia ini anak mengalami banyak gejolak emosi. Mulai dari perubahan mood, pengaruh pubertas, beban pelajaran sekolah, serta pergaulan dengan teman. Semua itu bisa menjadi pemicu masalah psikologi remaja. Simak artikel berikut untuk cari tahu lebih lanjut.

    Penyebab dan faktor risiko gangguan psikologis pada remaja

    Ada sejumlah faktor yang dapat memengaruhi kesehatan mental. Semakin banyak faktor risiko yang anak alami, semakin besar pula kemungkinan ia mengalami masalah mental.

    Melansir WHO, faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko masalah psikologis pada remaja, meliputi hal-hal berikut.

  • Tekanan untuk menyesuaikan diri dengan teman sebaya.
  • Kesulitan mencari jati diri dan krisis identitas.
  • Persepsi keliru yang diperoleh dari media.
  • Tekanan masyarakat terhadap perbedaan gender.
  • Keluarga yang tidak harmonis.
  • Hubungan buruk dengan teman sebaya.
  • Kekerasan seksual dan intimidasi.
  • Pengasuhan yang keras dan otoriter.
  • Masalah sosial ekonomi yang parah.
  • Selain itu, beberapa remaja mungkin lebih berisiko mengalami masalah psikologis karena mengalami kondisi-kondisi seperti:

    • menderita penyakit kronis,
    • mengidap gangguan spektrum autisme,
    • disabilitas intelektual atau kondisi neurologis lainnya,
    • menyandang cacat atau kelainan fisik lainnya,
    • hamil di usia remaja,
    • menjadi orang tua di usia remaja,
    • melakukan pernikahan dini atau pernikahan paksa,
    • anak yatim,
    • remaja dari suku atau etnis yang minoritas, serta
    • remaja dari kelompok terdiskriminasi lainnya.

    Macam-macam gangguan mental pada remaja

    stres menyebabkan hipertensi

    Dilansir dari situs WHO dan Mental Health Literacy, berikut ini beberapa jenis gangguan mental dan masalah psikologis pada remaja yang cukup sering terjadi.

    1. Gangguan emosional

    Di antara masalah mental yang remaja alami, gangguan emosional merupakan kondisi yang paling sering terjadi.

    Gangguan emosional meliputi kondisi berikut ini.

    • Gangguan kecemasan yang ditandai dengan panik dan khawatir secara berlebihan.
    • Fobia spesifik, yaitu takut secara berlebihan pada hal-hal tertentu.
    • Depresi yaitu kondisi stres yang berlebihan pada anak.

    Depresi dan gangguan kecemasan memiliki beberapa gejala yang mirip seperti perubahan suasana hati secara tiba-tiba.

    Masalah psikologi pada remaja ini dapat memengaruhi pelajaran di sekolah dan menarik diri dari pergaulan.

    Bahkan, dalam kasus depresi yang parah, anak berisiko melakukan bunuh diri.

    2. Gangguan perkembangan perilaku

    Belakangan ini, gangguan psikologis pada remaja yang memengaruhi perilaku semakin banyak terjadi pada remaja, meliputi kondisi berikut.

    Umumnya, hal ini terjadi karena anak mengalami masalah dalam perkembangan otaknya sejak usia dini.

    Gangguan perilaku pada remaja dapat memengaruhi pendidikan anak serta berisiko membuat ia terlibat dalam kenakalan remaja dan tindak kriminal.

    3. Gangguan makan

    Gangguan psikologis pada remaja juga bisa berupa gangguan makan (eating disorder). Tidak hanya pada usia remaja, kondisi ini juga bisa muncul pada dewasa muda.

    Gejalanya ditandai dengan perilaku makan yang abnormal, misalnya menolak makan (anoreksia nervosa), keasyikan makan lalu memuntahkan (bulimia nervosa), atau makan terus menerus (binge-eating disorder).

    Pada anoreksia dan bulimia, remaja merasa khawatir mengalami kenaikan berat badan sehingga mereka memaksa diri seperti memuntahkan makanannya.

    Sementara pada binge-eating, anak justru tidak merasa khawatir akan berat badannya sehingga mereka mengalami obesitas.

    4. Psikosis

    Psikosis adalah kondisi di mana seseorang kehilangan kontak dengan realita. Remaja yang menderita psikosis mungkin mendengar atau melihat hal-hal yang tidak ada. 

    Melansir situs Child Mind Institute, gejala kondisi ini dapat berupa halusinasi atau delusi. Pada kasus tertentu, gejala psikosis dapat berkembang menjadi skizofrenia.

    Gangguan psikologis pada remaja ini dapat memengaruhi aktivitas anak sehari-hari, termasuk dalam bergaul bersama teman dan berinteraksi dengan anggota keluarga.

    5. Bunuh diri dan menyakiti diri

    Mengutip WHO, bunuh diri merupakan penyebab kematian keempat pada remaja usia 15 sampai 19 tahun.

    Faktor risiko gangguan psikologis ini pada remaja meliputi konsumsi alkohol, pelecehan di masa kanak-kanak, kesulitan mencari bantuan psikologis, serta tersedianya akses terhadap sarana bunuh diri.

    Di samping itu, media juga berperan penting dalam mendorong atau menghalangi tindakan bunuh diri.

    Hal ini meliputi semua bentuk media, termasuk buku bacaan, majalah, televisi, dan media digital.

    6. Perilaku berbahaya dan berisiko tinggi

    Berani berbuat hal-hal yang berbahaya dan berisiko tinggi merupakan masalah psikologis pada remaja yang dapat memengaruhi kesehatan mereka.

    Hal ini meliputi penyalahgunaan narkoba, seks bebas di usia remaja, merokok, menggunakan ganja, minum alkohol, dan sebagainya.

    Biasanya, tindakan ini dianggap sebagai pelarian anak atas masalah emosional yang mereka alami. Namun, pada kenyataannya, hal ini malah justru merusak mental dan kesehatan remaja.

    Bukan hanya itu, dampak lain yang bisa terjadi seperti prestasi akademik yang buruk, cedera, perkelahian, terlibat kejahatan, bahkan kematian.

    Di usia berapa anak berisiko mengalami gangguan psikologis?

    Menurut data dari badan kesehatan dunia WHO, diperkirakan sekitar 1 dari 7 anak usia 10 sampai 19 tahun mengalami masalah psikologis.

    Sayangnya, kebanyakan dari gangguan ini tidak disadari dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat.

    Remaja dengan masalah kesehatan mental sangat rentan dikucilkan di lingkungan pergaulannya, tidak dihargai, serta dicap buruk oleh teman dan masyarakat sekitar.

    Perlakuan buruk ini sering kali membuat mereka kesulitan memperoleh pendidikan yang layak, mempertahankan diri, dan memperoleh hak-haknya.

    Pentingnya menjaga kesehatan mental remaja

    hormon stres

    Menjaga kesehatan mental remaja sangat penting, mengingat periode remaja merupakan fase penting yang penuh dengan perubahan fisik, emosional, dan sosial yang signifikan.

    Kesehatan mental yang baik pada remaja dapat mendukung perkembangan mereka menjadi dewasa yang sehat, bahagia, dan produktif.

    Berikut beberapa alasan mengapa penting untuk memerhatikan kesehatan mental remaja.

    1. Mendukung perkembangan otak

    Remaja mengalami perkembangan otak yang cepat dan signifikan.

    Kesehatan mental yang baik mendukung perkembangan kognitif dan emosional yang sehat, termasuk pembentukan kemampuan mengambil keputusan dan pemecahan masalah.

    2. Mendukung pendidikan

    Masalah kesehatan mental dapat memengaruhi kinerja akademik anak di sekolah.

    Depresi, kecemasan, dan gangguan lain dapat mengurangi kemampuan konsentrasi, motivasi, dan partisipasi dalam kegiatan sekolah.

    3. Mengembangkan hubungan sosial

    Remaja dengan kesehatan mental yang baik lebih mampu mengembangkan dan memelihara hubungan yang sehat dengan orang lain.

    Kemampuan untuk berinteraksi sosial yang baik sangat penting untuk pengembangan pribadi dan profesional di masa depan.

    4. Mencegah masalah jangka panjang

    Mengidentifikasi dan mengatasi masalah kesehatan mental pada remaja dapat mencegah pengembangan masalah yang lebih serius di kemudian hari.

    Gangguan seperti depresi dan kecemasan, jika tidak ditangani, bisa berkembang menjadi lebih parah.

    5. Menjaga kesehatan dan kesejahteraan

    Kesehatan mental yang baik memungkinkan remaja untuk menikmati kehidupan, menghadapi tekanan dengan lebih efektif, dan berpartisipasi penuh dalam aktivitas sehari-hari.

    Maka itu, kesehatan dan kesejahteraan anak secara umum juga bisa lebih terjaga.

    Kesehatan mental yang baik bukan hanya tentang mengurangi penyakit, tetapi juga tentang membangun kekuatan, ketahanan, dan kebahagiaan.

    Dengan meningkatkan kesadaran terkait ciri-ciri gangguan mental pada remaja dan menyediakan sumber daya untuk kesehatan mental anak, orangtua bisa lebih baik dalam menyiapkan remaja untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada di masa depan.

    Kesimpulan

    • Gangguan psikologis diketahui menjadi salah satu masalah kesehatan yang rentan dialami oleh remaja.
    • Ada sejumlah faktor yang dapat menjadi pemicu gangguan psikologis pada remaja, sehingga perlu diwaspadai. Beberapa kondisi yang dialami oleh remaja juga bisa meningkatkan risiko kondisi kesehatan ini.
    • Gangguan psikologis pada remaja terbagi dalam beberapa jenis, sesuai dengan perilaku penyimpangan yang dimiliki.
    • Maka itu, penting untuk menjaga kesehatan mental remaja guna menghindari risiko gangguan psikologis, sekaligus memelihara kesehatan remaja secara keseluruhan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 16 jam lalu

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan