Topiramat merupakan salah satu obat yang mungkin diresepkan dokter untuk mengatasi kejang pada penderita epilepsi serta mengatasi migrain. Obat ini mungkin diberikan secara tunggal atau dikombinasikan dengan obat lain. Ketahui dosis, aturan pakai, dan efek samping topiramate di artikel berikut.
Golongan obat: antiepileptik, antikonvulsan.
Merek dagang: Topamax, Epilep, Migratop
Apa itu topiramat?
Topiramat adalah obat anti-kejang, atau disebut juga antikonvulsan yang digunakan untuk mengatasi jenis kejang seperti kejang tonik klonik dan kejang onset parsial.
Obat ini biasanya digunakan untuk penderita epilepsi dan pengidap sindrom Lennox-Gastaut (kelainan yang menyebabkan kejang dan hambatan pertumbuhan).
Obat ini bisa digunakan pada orang dewasa dan anak-anak yang berusia minimal 2 tahun.
Namun, merek tertentu mungkin hanya untuk orang dewasa dan anak-anak yang berusia minimal 6 tahun.
Beberapa merek topiramate juga digunakan sebagai obat sakit kepala sebelah (migrain) pada orang dewasa dan remaja yang berusia minimal 12 tahun.
Obat-obatan ini hanya akan mencegah migrain atau mengurangi jumlah serangannya, tetapi tidak untuk meredakannya bila Anda sementara mengalami migrain.
Selain kegunaan di atas, topiramate juga dapat digunakan untuk tujuan lainnya sesuai saran dari dokter.
Dosis topiramat
Topiramate tersedia dalam bentuk tablet, kapsul taburan (kapsul yang berisi butiran kecil obat yang dapat ditaburkan pada makanan), kapsul lepas lambat, dan cairan untuk diminum.
Namun di Indonesia, sediaan yang tersedia hanya berupa kapsul tabur (sprinkle caps) dan tablet salut selaput dengan kadar 15 mg, 25 mg, 50 mg, dan 100 mg.
Dokter akan meresepkan obat ini dengan dosis yang sesuai tujuan pengobatan dan usia penderita.
Ia mungkin digunakan sebagai terapi tunggal atau dikombinasikan dengan obat anti-kejang lainnya.
Melansir situs Mims Indonesia, berikut dosis topiramat yang biasanya diberikan.
1. Pengobatan epilepsi
Untuk mengobati epilepsi, tablet minum dapat diberikan untuk dewasa dan anak-anak sesuai dosis berikut.
Dewasa:
- Dosis awal: 25 mg sekali sehari di malam hari selama 1 minggu.
- Kemudian ditingkatkan dengan penambahan 25 atau 50 mg selama 1 – 2 minggu hingga mencapai dosis efektif.
- Bila mencapai lebih dari 25 mg per hari, dosisnya harus dibagi menjadi 2 kali minum.
- Dosis rutin: total 100 mg per hari, maksimal 500 mg per hari.
Anak usia 6 tahun ke atas:
- Dosis awal: 0,5 – 1 mg/ kg berat badan sekali sehari di malam hari selama 1 minggu.
- Kemudian ditingkatkan dengan penambahan 0,5 – 1 mg/ kg berat badan selama 1 – 2 minggu hingga mencapai dosis yang ditargetkan.
- Dosis target awal: 100 mg (yaitu sekitar 2 mg/kg berat badan) setiap hari dalam 2 dosis terbagi.
2. Profilaksis migrain
Untuk mencegah dan mengurangi serangan migrain, topiramat tablet minum akan diberikan menurut dosis berikut.
Dewasa:
- Dosis awal: 25 mg sekali sehari di malam hari selama 1 minggu.
- Kemudian ditingkatkan dengan penambahan 25 mg pada interval mingguan.
- Dosis rutin: 50-100 mg sehari dalam 2 dosis terbagi. Maksimal 200 mg setiap hari.
3. Terapi tambahan epilepsi dan sindrom Lennox-Gastaut
Topiramate dapat digunakan sebagai terapi tambahan pada pengobatan epilepsi dan untuk mengatasi kejang yang berhubungan dengan Lennox-Gastaut syndrome.
Berikut dosisnya sesuai usia.
Dewasa:
- Dosis awal: 25 – 50 mg sekali sehari di malam hari selama 1 minggu.
- Kemudian ditingkatkan dengan penambahan 25 atau 50 mg selama 1 – 2 minggu hingga mencapai dosis efektif.
- Bila mencapai lebih dari 25 mg per hari, dosisnya harus dibagi menjadi 2 kali minum.
- Dosis rutin: 200 – 400 mg per hari.
Anak-anak usia 2 tahun ke atas:
- Dosis awal: 25 mg sekali sehari pada malam hari selama 1 minggu.
- Dosis kemudian ditingkatkan dengan penambahan 1-3 mg/kg pada interval 1-2 minggu sampai dosis efektif tercapai.
- Bila mencapai 25 mg, harus diberikan dalam 2 dosis terbagi.
- Dosis rutin: sekitar 5-9 mg/kg setiap hari.
Penyesuaian dosis untuk penderita gangguan ginjal
Untuk pasien gangguan ginjal yang menjalani hemodialisis (cuci darah), dosis topiramat perlu disesuaikan sesuai pertimbangan dokter.
Penambahan dosis perlu dikurangi sekitar 50% dari dosis harian dan diberikan dalam dosis terbagi, yaitu saat memulai hemodialisis dan setelah selesai.
Bila hasil tes creatinine clearance 70 ml/menit ke atas, dosis topiramate rutin perlu dikurangi sebesar 50% dan dititrasi lebih lambat.
Aturan pakai topiramat
Baca aturan pakai pada panduan dan brosur yang tersedia dalam kemasan obat. Topiramate bisa diminum dengan atau tanpa makanan.
Telan tablet secara keseluruhan dengan segelas air putih. Mengunyah tablet ini tidak dianjurkan karena rasanya yang pahit.
Perbanyak minum air selama mengonsumsi obat ini agar tidak terjadi penumpukan batu ginjal atau ketidakseimbangan elektrolit tubuh, kecuali bila dokter menyarankan yang lain.
Gunakan obat ini secara teratur untuk mendapatkan manfaatnya. Sebaiknya menggunakan jam yang sama setiap hari.
Anda bisa pakai alarm untuk membantu mengingat jadwal minum obat. Jangan berhenti minum obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter Anda.
Beberapa kondisi bisa menjadi lebih buruk ketika penggunaan obat ini tiba-tiba dihentikan.
Sebelum berhenti minum topiramat, dokter biasanya akan menurunkan dosis Anda secara bertahap.
Sampaikan kepada dokter Anda jika kondisi Anda tidak membaik atau jika semakin memburuk selama mengonsumsi obat ini
Ikuti aturan yang diberikan oleh dokter atau apoteker sebelum memulai pengobatan. Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Apa yang sebaiknya Anda lakukan bila lupa minum obat?
Topiramat perlu diminum secara rutin sesuai jadwal setiap hari. Bila Anda melewatkan jadwal minum obat, minumlah segera begitu Anda ingat.
Namun, bila kurang dari 8 jam lagi menuju jadwal minum berikutnya, lebih baik Anda mengabaikan dosis yang terlewat dan minum 1 dosis obat di jadwal berikutnya.
Jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis obat yang terlewat.
Bila Anda mengonsumsi topiramat melebihi dosis yang dianjurkan, Anda dapat mengalami gejala overdosis yang serius. Segeralah mencari pertolongan medis terdekat.
Efek samping topiramat
Seperti halnya obat-obatan lain, topiramate juga bisa menimbulkan efek samping, mulai dari yang ringan sampai yang serius.
Setiap orang mungkin mengalami efek yang berbeda-beda. Namun, beberapa orang juga bisa saja tidak mengalami efek samping apapun.
Mengutip situs National Health Service, berikut efek samping yang perlu Anda perhatikan.
Efek samping umum
Efek berikut umum terjadi dan mungkin dialami pada 1 dari 100 pengguna topiramate atau lebih. Efek ini biasanya ringan dan dapat berhenti dengan sendirinya, meliputi:
- merasa mabuk (mual),
- merasa mengantuk, pusing atau lelah,
- diare,
- merasa depresi, dan
- kehilangan nafsu makan atau berat badan turun.
Tetap minum obat ini bila mengalami efek samping di atas.
Namun, bicarakan dengan apoteker atau dokter Anda jika hal ini mengganggu aktivitas atau tidak hilang.
Efek samping serius
Efek samping yang serius jarang terjadi dan hanya menimpa pada kurang dari 1 dari 10.000 pengguna topiramat.
Segeralah hubungi dokter bila Anda mengalami kondisi-kondisi berikut ini.
- Mengalami tanda-tanda glaukoma seperti: penglihatan kabur, sulit melihat, dan nyeri pada mata. Gejala-gejala ini biasanya terjadi selama bulan pertama konsumsi obat ini.
- Mengalami tanda-tanda batu ginjal seperti: sakit di punggung, perut atau samping, sensasi terbakar saat buang air kecil, kencing nampak keruh, atau berbau menyengat.
- Mengalami tanda-tanda asidosis metabolik seperti: merasa mengantuk, kehilangan nafsu makan, detak jantung tidak teratur, dan pingsan.
- Anda melihat gejala tertentu pada anak saat mengonsumsi obat ini, yaitu nampak tidak berkeringat meskipun cuaca panas dan suhu tubuhnya meningkat.
Sejumlah kecil yang mengonsumsi obat ini mungkin mengalami gangguan pada mental, seperti:
- depresi,
- pikiran atau percobaan bunuh diri/usaha,
- keinginan atau usaha menyakiti diri, serta
- masalah mental dan suasana hati lainnya.
Sampaikan kepada dokter segera jika Anda. keluarga, atau pengasuh melihat ada perubahan perilaku yang tidak biasa.
Reaksi alergi
Dalam kasus yang langka, beberapa orang yang mengonsumsi topiramat mungkin mengalami reaksi alergi yang serius (anafilaksis) atau reaksi kulit yang parah.
Segeralah mencari pertolongan medis terdekat bila Anda mengalami kondisi-kondisi seperti:
- gatal-gatal di sekujur tubuh,
- sulit bernapas,
- bengkak di wajah atau tenggorokan.
- demam,
- sakit tenggorokan,
- sensasi terbakar di mata,
- nyeri pada permukaan kulit, dan
- ruam kulit merah atau ungu disertai melepuh dan mengelupas.
Peringatan dan perhatian saat mengonsumsi topiramat
Sebelum mengonsumsi obat ini, bicarakan dengan dokter mengenai manfaat dan risiko dari penggunaannya.
Dokter perlu mengecek riwayat medis Anda terlebih dahulu.
Sampaikan kepada dokter bila Anda mengalami hal-hal berikut ini.
- Alergi terhadap obat topiramat, salah satu kandungannya, atau terhadap obat-obatan lainnya.
- Sedang menderita asidosis metabolik (gangguan pada keseimbangan asam-basa tubuh yang menyebabkan keasaman darah yang berlebihan) dan sedang mengonsumsi metformin.
- Memiliki riwayat kondisi asidosis metabolik.
- Sedang mengonsumsi atau berencana untuk mengonsumsi obat-obatan lainnya, baik yang diresepkan atau tidak diresepkan dokter, termasuk vitamin, suplemen makanan, dan produk herbal.
- Anda atau anggota keluarga Anda sedang menderita atau pernah menderita batu ginjal,
- Pernah berpikir untuk bunuh diri atau mencoba melakukannya.
- Memiliki riwayat penyakit osteopenia, osteomalacia, atau osteoporosis (kondisi di mana tulang lunak atau rapuh dan mudah patah)
- Sedang mengalami atau pernah mengalami diabetes.
- Memiliki riwayat penyakit glaukoma (sejenis penyakit pada mata).
- Memiiki riwayat penyakit apa pun yang memengaruhi pernapasan seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
- Memiliki riwayat depresi atau suasana hati yang tidak normal.
- Mengalami masalah pertumbuhan.
- Memiliki riwayat penyakit hati atau ginjal.
- Sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui.
- Mengonsumsi minuman beralkohol.
Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan hal-hal berikut ini.
- Bila sedang merencanakan operasi, termasuk operasi gigi, sampaikan pada dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi topiramat.
- Obat ini dapat membuat Anda mengantuk, pusing, linglung, atau sulit berkonsentrasi. Hindari berkendara atau mengoperasikan mesin sampai Anda mengenali efeknya pada tubuh Anda.
- Topiramat dapat mengurangi produksi keringat sehingga menyulitkan Anda mendinginkan tubuh. Maka dari itu, hindari berada di tempat yang panas dan minum air putih sebanyak mungkin.
- Jika mengalami penurunan berat badan selama mengonsumsi obat ini, tanyakan pada dokter pola makan yang dapat membantu Anda.
Apakah topiramat aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Jika Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil, dokter mungkin akan meresepkan obat lain sebagai pengganti topiramat karena obat ini dapat membahayakan janin.
Namun, jika Anda tidak berencana untuk hamil, Anda harus menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan selama menjalani perawatan dengan obat ini.
Bicaralah dengan dokter tentang jenis kontrasepsi apa yang harus Anda gunakan karena mengonsumsi topiramate dapat menurunkan efektivitas beberapa jenis kontrasepsi.
Jika Anda hamil pada saat mengomsumsi topiramat, hubungi dokter segera. Jangan berhenti meminumnya sebelum berbicara dengan dokter Anda.
Bila Anda sedang menyusui dan bayi dalam keadaan sehat, topiramat boleh dikonsumsi. Meskipun obat ini dapat masuk ke dalam ASI, ia tidak menimbulkan efek tertentu pada bayi.
Menurut National Health Service, sangat sedikit bayi yang sedang menyusu yang mengalami efek samping saat minum ASI yang mengandung obat ini.
Namun demikian, sebaiknya bicarakan dengan dokter atau apoteker bila Anda merasa bayi Anda tidak menyusu sebaik biasanya, tampak mengantuk luar biasa, atau ada kekhawatiran lainnya.
Interaksi topiramat dengan obat lain
Topiramate dapat berinteraksi dengan obat lainnya bila digunakan bersama-sama.
Interaksi yang dapat terjadi yaitu sebagai berikut.
- Menurunkan kadar serum bila digunakan bersama obat antiepilepsi lain (misalnya karbamazepin, fenitoin).
- Dapat meningkatkan efek depresan susunan saraf pusat.
- Dapat mengurangi kemanjuran dan meningkatkan risiko perdarahan pada kontrasepsi oral.
- Dapat meningkatkan asidosis metabolik dari metformin dan obat-obatan penghambat karbonik anhidrase lainnya (misalnya asetazolamid).
- Dapat meningkatkan kadar serum lithium.
[embed-health-tool-bmi]