Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Navigation

Mood Disorder (Gangguan Suasana Hati)

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 01/12/2021

Mood Disorder (Gangguan Suasana Hati)

Definisi mood disorder

Apa itu mood disorder?

Mood disorder atau gangguan suasana hati adalah gangguan kesehatan mental yang memengaruhi keadaan emosi seseorang. Gangguan ini menyebabkan seseorang mengalami kebahagiaan yang ekstrem, kesedihan yang ekstrem, atau keduanya secara bergantian, dalam waktu yang lama.

Seperti Anda ketahui, perubahan mood (mood swings) memang normal terjadi pada setiap orang. Seseorang bisa merasakan sedih, marah, dan bahagia dari waktu ke waktu, tergantung keadaan saat itu.

Namun, penderita mood disorder cenderung memiliki suasana hati yang tidak sesuai dengan keadaannya. Kondisi ini dapat mengganggu kemampuan Anda dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, seperti bekerja, sekolah, atau melakukan kegiatan sosial.

Dalam kondisi yang parah, seseorang dengan gangguan mood dapat memiliki kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain, hingga keinginan untuk bunuh diri. Tidak hanya itu, gangguan mental ini juga bisa meningkatkan risiko seseorang terkena berbagai penyakit terkait fisiknya, seperti penyakit jantung atau diabetes.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Mood disorder termasuk gangguan kesehatan mental yang umum terjadi. Dilansir dari MedlinePlus, gangguan ini memengaruhi satu dari sepuluh orang yang berusia 18 tahun ke atas.

Meski demikian, siapapun, baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa, bisa mengalami kondisi ini. Sementara itu, wanita disebut lebih sering mengalami gangguan mood dibandingkan dengan pria.

Mood disorder adalah gangguan mental yang masih bisa diatasi. Bahkan, penderitanya masih dapat menjalankan aktivitas normal dengan pengobatan yang diberikan oleh dokter atau psikiater. Konsultasikan kepada ahlinya untuk mendapat diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Jenis-jenis mood disorder

Berikut adalah jenis-jenis mood disorder atau gangguan suasana hati yang mungkin terjadi:

  • Depresi mayor

Depresi mayor (major depressive disorder/MDD) adalah gangguan mood yang umum terjadi, tetapi merupakan suatu kondisi yang serius. Gangguan ini ditandai dengan periode kesedihan ekstrem yang berkepanjangan dan terus menerus. Penderitanya pun kerap tidak dapat menjalani dan menikmati aktivitas yang biasa dilakukan.

  • Bipolar disorder

Bipolar disorder atau gangguan bipolar adalah penyakit mental yang ditandai dengan perubahan mood parah dari fase mania ke depresi. Fase mania digambarkan sebagai periode kegembiraan yang ekstrem, sedangkan depresi dapat menyebabkan kesedihan atau keputusasaan yang parah.

  • Dysthymia

Persistent depressive disorder (dysthymia) adalah bentuk atau jenis depresi jangka panjang (kronis). Kondisi ini ditandai dengan suasana hati yang buruk, termasuk mudah tersinggung, berlangsung setidaknya selama dua tahun.

  • Siklotimia

Siklotimia sering didefinisikan sebagai jenis gangguan bipolar yang lebih ringan. Seseorang dengan gangguan siklotimia mengalami perubahan mood yang tidak teratur dan terus menerus untuk waktu yang lama, meski dalam skala ringan dibanding tipe gangguan bipolar lainnya.

  • Seasonal affective disorder (SAD)

Seasonal affective disorder (SAD) adalah bentuk depresi yang terjadi selama musim tertentu. Gangguan mental ini biasanya terjadi di awal musim dingin atau hujan, dan mulai membaik pada musim panas.

  • Premenstrual dysphoric disorder

Jenis gangguan mood ini umumnya terjadi tujuh hingga sepuluh hari sebelum wanita menstruasi dan hilang dalam beberapa hari setelah masa tersebut dimulai. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus menstruasi. Adapun gejala yang paling khas dari jenis ini adalah marah, mudah tersinggung, berkurangnya minat pada aktivitas sehari-hari, hingga masalah tidur.

  • Disruptive mood dysregulation

Jenis ini merupakan gangguan mood yang terjadi pada anak-anak. Kondisi ini biasanya ditandai dengan ledakan emosi, seperti marah dan mudah tersinggung, yang intens dan tidak sesuai dengan perkembangan di usianya.

  • Gangguan mood terkait penyakit lain

Suasana hati yang tidak normal dan terus menerus juga bisa terjadi karena efek dari kondisi medis atau penyakit tertentu. Beberapa kondisi medis yang umum menyebabkan gangguan mood ini, yaitu kanker, cedera, infeksi, atau penyakit kronis lain.

  • Gangguan mood yang terkait penggunaan zat

Kondisi ini umumnya disebabkan oleh penggunaan zat, seperti alkohol, obat-obatan terlarang, paparan racun, atau bentuk pengobatan tertentu.

Tanda & gejala mood disorder

Apa saja tanda-tanda dan gejala mood disorder?

Gejala yang timbul pada penderita kondisi ini bisa berbeda-beda. Hal ini tergantung pada jenis gangguan mood serta usia masing-masing penderitanya. Secara umum, berikut adalah tanda-tanda, ciri-ciri, atau gejala mood disorder yang sering terjadi:

  • Perasaan sedih, cemas, atau hampa yang terus menerus terjadi.
  • Merasa putus asa atau tidak berharga.
  • Kurang energi atau merasa lesu.
  • Rasa bersalah yang berlebihan.
  • Kehilangan nafsu makan atau makan berlebihan.
  • Perubahan berat badan, seperti berat badan berkurang atau bertambah.
  • Terlalu sering tidur atau tidak butuh tidur.
  • Kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya disenangi.
  • Kesulitan berkonsentrasi.
  • Mudah marah, bahkan hingga terjadi permusuhan.
  • Sering memikirkan kematian, cenderung menyakit diri sendiri, hingga keinginan untuk bunuh diri.

Selain tanda-tanda tersebut, gejala gangguan bipolar juga biasanya disertai dengan fase mania di mana penderitanya merasakan kebahagiaan ekstrem. Gejala pada fase mania bisa berupa energi yang berlebihan, bicara dengan sangat cepat, membuat keputusan yang buruk atau berisiko, atau melakukan banyak hal sekaligus.

Tak jarang pula, gangguan mood bisa menimbulkan gejala fisik, seperti sakit kepala, sakit perut, atau kelelahan. Gejala fisik yang terkait dengan masalah mood ini biasanya tidak membaik meski sudah diberikan pengobatan.

Kapan harus periksa ke dokter?

Jika Anda merasakan satu atau lebih gejala di atas, terutama jika sudah mengganggu aktivitas Anda, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater. Anda pun perlu segera mencari bantuan medis darurat bila memiliki kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain, atau bahkan bunuh diri.

Perlu diketahui pula, gejala gangguan suasana hati di atas mungkin mirip dengan kondisi medis atau penyakit mental lainnya. Selalu konsultasikan dengan dokter atau psikiater untuk mengetahui diagnosis yang tepat.

Penyebab & faktor risiko mood disorder

Apa penyebab mood disorder?

Gangguan suasana hati umumnya disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah faktor-faktor yang mungkin menjadi penyebab dari gangguan mood:

  • Faktor genetik. Gangguan mood cenderung menurun dalam keluarga.
  • Faktor biologis. Ini umumnya terkait dengan ketidakseimbangan bahan kimia di otak.
  • Faktor lingkungan. Pengalaman hidup atau peristiwa tertentu dalam kehidupan yang bisa menyebabkan stres atau trauma.

Apa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena mood disorder?

Siapapun bisa mengalami perubahan suasana hati yang tidak normal. Namun, ada beberapa faktor yang mungkin bisa meningkatkan risiko seseorang terkena gangguan mood. Faktor-faktor tersebut adalah:

  • Berjenis kelamin wanita. Wanita disebut dua kali lebih berisiko mengalami mood disorder dibandingkan pria.
  • Riwayat keluarga. Terutama jika ada saudara kandung atau orangtua, dengan gangguan mood, seperti bipolar disorder. Faktor keturunan sebagai penyebab bipolar disorder memang seringkali dikaitkan.
  • Pernah didiagnosis mood disorder sebelumnya.
  • Ada masalah pada hidup yang rentan menyebabkan stres, seperti kehilangan pekerjaan atau pengangguran, perceraian, kematian orang terdekat, atau masalah finansial.
  • Penyakit kronis, seperti diabetes, kanker, penyakit jantung, atau penyakit Parkinson, atau mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Diagnosis & pengobatan mood disorder

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Bagaimana mood disorder didiagnosis?

Gejala perubahan suasana hati yang tak normal bisa disebabkan oleh kondisi medis lain. Oleh karena itu, dokter biasanya melakukan serangkaian tes untuk memastikan apakah gejala yang Anda rasakan terkait dengan mood disorder atau kondisi medis lainnya.

Sebelum melakukan tes, dokter akan terlebih dahulu menanyakan riwayat medis yang Anda dan keluarga miliki, atau obat-obatan yang mungkin sedang Anda konsumsi. Setelah itu, beberapa tes yang akan dilakukan dokter atau psikiater untuk membuat diagnosis gangguan mood diantaranya adalah:

  • Pemeriksaan fisik. Tes ini dilakukan untuk mengenyampingkan kondisi medis lain yang mungkin menjadi penyebab gejala, seperti masalah tiroid, kekurangan vitamin tertentu, atau lainnya.
  • Tes psikologis. Pada tes ini, psikolog atau psikiater akan menanyakan atau meminta Anda mengisi kuisioner mengenai pikiran, perasaan, perilaku, atau kebiasaan sehari-hari Anda, termasuk pola tidur dan makan.

Tes-tes lainnya pun mungkin dilakukan untuk memperkuat diagnosis. Konsultasikan dengan ahlinya mengenai jenis tes yang tepat sesuai kondisi Anda.

Bagaimana cara mengatasi mood disorder?

Sebagian besar kasus gangguan mood berhasil diatasi dengan berbagai jenis pengobatan. Melalui pengobatan ini, penderitanya dapat menjalankan aktivitas secara produktif serta menikmati hidup yang stabil dan sehat.

Tergantung pada jenis dan tingkat keparahan yang dialami, berikut adalah beberapa cara atau prosedur pengobatan yang umum dilakukan untuk mengobati mood disorder:

  • Obat-obatan

Dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk membantu mengurangi dan mengelola gejala perubahan mood yang terjadi. Beberapa obat yang umum diberikan, yaitu:

  1. Antidepresan. Obat antidepresan seperti, fluoxetine atau duloxetine, diberikan untuk mengatasi depresi, atau fase depresi pada penderita bipolar disorder.
  2. Penstabil mood. Untuk mengatasi mood swing, obat penstabil mood, seperti carbamazepine, sering diresepkan.
  3. Antipsikotik. Salah satu jenis obat yang diberikan adalah aripiprazole, biasa digunakan untuk untuk penderita bipolar disorder yang mengalami fase mania atau episode campuran (mania dan depresi secara bersamaan).
  • Psikoterapi

Pasien dengan mood disorder mungkin perlu menjalani psikoterapi (terapi bicara) atau konseling guna mengatasi kondisinya. Beberapa bentuk psikoterapi yang umum dilakukan, yaitu cognitive-behavioral therapy (CBT), terapi interpersonal, atau lainnya.

Pada terapi mood disorder ini, psikiater akan membantu mengubah pandangan Anda yang menyimpang mengenai diri Anda atau lingkungan sekitar Anda. Terapi ini juga membantu meningkatkan hubungan interpersonal serta mengidentifikasi dan menghindari berbagai pemicu stres.

  • Terapi stimulasi otak

Brain stimulation therapy atau terapi stimulasi otak dapat membantu mengatasi perubahan bahan kimia di otak yang kerap menjadi penyebab gejala depresi dan gangguan bipolar. Bentuk terapi stimulasi otak ini bisa berupa electroconvulsive therapy (ECT), transcranial stimulation, atau yang lainnya.

Selain obat-obatan dan bentuk terapi di atas, dokter atau psikiater juga mungkin memberikan prosedur pengobatan lainnya. Anda pun mungkin perlu menjalani program rawat inap khusus di rumah sakit, terutama jika kondisi Anda parah. Konsultasikan selalu dengan dokter untuk jenis perawatan yang tepat.

Pengobatan di rumah untuk mood disorder

Berikut adalah beberapa perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang mungkin bisa membantu mengatasi mood disorder:

  • Konsumsi obat dan menjalankan terapi secara teratur seperti yang disarankan dokter atau psikiater. Hindari berhenti atau mengganti konsumsi obat tanpa sepengetahuan dokter.
  • Tidur atau istirahat yang cukup untuk mencegah mood swing.
  • Terapkan pola makan sehat dan bergizi seimbang. Bila perlu konsumsi makanan untuk mengatasi depresi dan perubahan mood yang mungkin bisa membantu.
  • Tetap aktif, seperti rutin olahraga. Olahraga bisa meningkatkan mood, sehingga cocok dilakukan penderita gangguan ini.
  • Lakukan cara mengelola stres yang cocok untuk Anda, seperti menjalankan hobi, meditasi, pijat, yoga, atau hal lainnya.
  • Hindari konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang.
  • Jaga hubungan baik dan tetap terhubung dengan teman atau saudara.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 01/12/2021

Iklan

Apakah artikel ini membantu?

Iklan
Iklan