backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Glaukoma

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 09/11/2021

Glaukoma

Definisi

Apa itu glaukoma?

Glaukoma atau glukoma adalah kerusakan saraf mata yang menyebabkan gangguan penglihatan dan kebutaan. Biasanya kondisi ini disebabkan oleh tekanan bola mata yang tinggi.

Saraf mata adalah sekumpulan serat saraf yang menghubungkan retina ke otak. Saat saraf mata rusak, sinyal yang menyampaikan apa yang Anda lihat ke otak akan terganggu. Secara perlahan, hal ini menyebabkan komplikasi glaukoma berupa hilangnya penglihatan atau kebutaan.

Terdapat beberapa jenis glaukoma, yaitu glaukoma sudut terbuka, sudut tertutup, tekanan normal, kongenital, dan sekunder. Di antara itu, glaukoma sudut terbuka adalah yang paling sering terjadi.

Seberapa umumkah penyakit ini terjadi?

Glaukoma merupakan penyakit mata yang umum terjadi. Kondisi tekanan pada bola mata dapat terjadi di semua usia namun lebih sering terjadi pada usia lebih dari 60 tahun. Penyakit ini merupakan salah satu penyebab kebutaan.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala glaukoma?

Gejala dan tanda Anda tergantung dari jenis glaukoma yang Anda alami, meski hampir semuanya memiliki gejala serupa. Berikut adalah tanda-tanda dan gejala glaukoma yang umum:

  • sakit kepala berat
  • nyeri mata
  • mual dan muntah
  • penglihatan kabur
  • melihat lingkaran pelangi di sekitar cahaya
  • mata merah

Pada glaukoma jenis sudut terbuka, awalnya pasien tidak merasakan gejala. Namun, Anda mungkin melihat blind spot yang berupa area kecil pada penglihatan tepi atau pusat Anda.

Keluhan lain yang muncul adalah tunnel vision, yang berupa penglihatan mengerucut ke depan seperti terowongan atau melihat titik kehitaman yang melayang mengikuti gerakan bola mata.

Dalam kebanyakan kasus, gejala baru muncul beberapa tahun setelah pasien mengidap penyakit ini, sehingga terkadang sulit dideteksi sejak awal. Namun, pada kasus akut yang terjadi secara mendadak, gejala-gejala di atas bisa muncul secara tiba-tiba.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Anda harus menghubungi dokter bila mengalami gejala-gejala di atas. Glaukoma yang tidak ditangani dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan kebutaan. Orang berusia lebih dari 40 tahun disarankan untuk melakukan skrining untuk melihat apakah Anda memiliki kondisi tertentu pada bola mata yang dapat berujung pada kebutaan.

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Penyebab

Apa penyebab glaukoma?

Penyebab utama glaukoma adalah tingginya tekanan bola mata yang menyebabkan kerusakan saraf mata. Tekanan bola mata yang meningkat dapat disebabkan oleh menumpuknya cairan yang terdapat di dalam mata.

Normalnya, cairan mengalir melalui saluran pada mata yang disebut dengan trabecular meshwork. Cairan yang menumpuk ini terjadi karena produksinya berlebihan atau tidak dapat dialirkan keluar dengan lancar.

Penyebab glaukoma tergantung dari jenisnya. Berikut ini adalah beberapa penyebab berdasarkan jenis glaukoma:

  • Glaukoma sudut terbuka Pada jenis ini, sudut drainase yang dibentuk oleh kornea dan iris dalam keadaan terbuka. Penyebab glaukoma tipe ini adalah penyumbatan parsial di trabecular meshwork.
  • Glaukoma sudut tertutup

    Pada kondisi jenis ini, penyumbatan terjadi akibat sudut drainase yang tertutup atau iris menonjol dan menyumbat drainase cairan. Biasanya kondisi tekanan pada mata jenis ini terjadi perlahan tapi bisa mendadak pula (akut).

  • Glaukoma tekanan normal

    Penyebabnya bukan tekanan bola mata, tetapi belum diketahui secara pasti. Kerusakan saraf mata biasanya disebabkan aliran darah yang buruk atau hipersensitivitas. Aliran darah yang buruk dapat diakibatkan adanya penumpukan lemak, yang disebut juga aterosklerosis.

  • Glaukoma sekunder Tekanan pada bola mata jenis ini disebabkan karena kondisi kesehatan lain atau akibat obat-obatan. Kondisi tersebut dapat berupa komplikasi diabetes yang tidak terkontrol atau tekanan darah tinggi. Beberapa obat yang berisiko menyebabkan penyakit ini yaitu obat golongan kortikosteroid.
  • Glaukoma kongenital Tekanan pada bola mata jenis ini disebabkan adanya kelainan pada saat bayi baru lahir.
  • Faktor-faktor risiko

    Apa yang meningkatkan risiko saya terkena penyakit ini?

    Ada banyak faktor risiko yang bisa memengaruhi mata Anda mengalami kondisi ini, yaitu:

    • Usia lebih dari 60 tahun.
    • Memiliki riwayat keluarga dengan pemyakit ini (orangtua atau saudara kandung).
    • Menggunakan obat-obatan tertentu dalam jangka waktu yang lama, misalnya obat tetes mata kortikosteroid.
    • Memiliki penyakit lain, seperti diabetes, penyakit jantung, hipertensi, dan penyakit anemia sel sabit.

    Orang dengan diabetes juga berisiko terkena kondisi ini

    Orang diabetes 40 persen lebih berisiko kena glaukoma dibandingkan orang tanpa diabetes. Selain itu, jika Anda memiliki retinopati diabetes, Anda juga memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap kondisi tekanan pada bola mata Anda.

    Orang dengan hipertensi yang terkena glaukoma lebih berisiko mengalami kebutaan

    Hipertensi akan merusak pembuluh darah di retina, bagian belakang pada mata yang berfungsi sebagai penangkap atau reseptor cahaya penglihatan Anda. Kerusakan mata ini dapat berlanjut menjadi kebutaan apabila hipertensi Anda tidak dikontrol.

    Diagnosis dan pengobatan

    Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

    Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk glaukoma?

    Dalam proses diagnosis, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan Anda terlebih dahulu, serta melakukan pemeriksaan mata secara menyeluruh.

    Berdasarkan informasi dari Mayo Clinic, berikut adalah beberapa jenis tes yang dilakukan untuk mendeteksi glaukoma:

    • tonometri, untuk mengukur tekanan bola mata
    • gonioskopi, untuk mengecek sudut pembuangan cairan pada mata
    • pemeriksaan lapang pandang untuk mencari tahu seberapa luas penglihatan Anda
    • pachymetry, untuk mengukur ketebalan kornea
    • tes untuk memeriksa adanya kerusakan pada saraf optik

    Jika dari sejumlah pemeriksaan sudah menunjukkan tanda-tanda perkembangan kondisi ini, Anda perlu melakukan pengobatan dengan segera. Dengan menjalani pengobatan, risiko perkembangan glaukoma bisa berkurang hingga 50 persen.

    Apa saja pilihan pengobatan saya untuk glaukoma?

    Ada empat pilihan metode pengobatan glaukoma yang umum digunakan dokter untuk menghindari risiko kebutaan. Berikut uraiannya:

    1. Pakai obat tetes mata

    Obat tetes mata untuk mengobati glaukoma tentu bukanlah obat tetes yang bisa Anda dapatkan dengan bebas di warung atau apotek. Obat tetes untuk kondisi ini  harus didapatkan melalui resep dokter, karena jenis dan dosisnya akan ditentukan oleh dokter berdasarkan tingkat keparahan kondisi Anda.

    Obat tetes mata untuk glaukoma yang paling sering diresepkan dokter adalah:

    • golongan analog prostaglandin (latanaprost, travoprost, tafluprost, dan bimatoprost)
    • antagonis adrenergik (timolol dan betaxolol)
    • penghambat karbonik anhidrase (dorzolamide dan brinzolamide)
    • parasimpatomimetik (pilokarpin)

    Obat-obatan ini dapat digunakan secara terpisah, ataupun sebagai kombinasi.

    2. Obat minum

    Ada dua pilihan obat minum, yaitu:

    • Golongan inhibitor karbonik anhidrase, seperti acetazolamide. Obat ini umumnya hanya digunakan untuk terapi singkat serangan glaukoma akut. Namun, pada beberapa kasus, obat ini dapat diberikan dalam jangka waktu panjang pada pasien yang tidak dapat menjalani operasi tapi obat tetes mata tidak lagi manjur.
    • Golongan hiperosmotik, seperti gliserol. Obat ini bekerja dengan menarik cairan dari bola mata ke dalam pembuluh darah. Pemberian hanya dilakukan pada kasus-kasus akut dan dalam jangka waktu singkat (hitungan jam).

    Akan tetapi, risiko efek samping obat minum lebih tinggi daripada obat tetes mata. Maka, obat minum kurang direkomendasikan sebagai pengobatan dari kondisi ini.

    3. Laser

    Ada dua jenis laser yang dapat dilakukan untuk membantu menguras kelebihan cairan dari bola mata, yaitu:

    • Trabekuloplasti. Tindakan ini biasa dilakukan untuk orang yang memiliki glaukoma sudut terbuka. Laser membantu agar sudut yang menjadi tempat drainase dapat bekerja secara lebih maksimal.
    • Iridotomi. Tindakan ini dilakukan untuk kasus glaukoma sudut tertutup. Iris Anda akan dilubangi dengan menggunakan sinar laser agar cairan dapat mengalir lebih baik.

    4. Operasi

    Operasi umumnya dilakukan pada kasus-kasus yang sudah tidak lagi dapat membaik dengan obat-obatan. Operasi biasanya berlangsung selama 45-75 menit.

    Tindakan pembedahan yang umum untuk mengobati kondisi ini, termasuk:

    • Trabekulektomi, dilakukan dengan membuat sayatan kecil di bagian putih mata dan juga pembuatan kantong di daerah konjungtiva (bleb). Dengan demikian, kelebihan cairan dapat mengalir melalui sayatan tersebut menuju kantong bleb dan kemudian diserap oleh tubuh.
    • Alat drainase atau implan glaukoma. Tindakan ini berupa pemasangan implan serupa pipa untuk membantu mengalirkan ekstra cairan dalam bola mata.

    Diskusikan lebih lanjut dengan dokter untuk mengetahui metode pengobatan seperti apa yang paling cocok untuk Anda.

    Pengobatan di rumah

    Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan untuk mengatasi glaukoma?

    Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda:

    • Lakukan pemeriksaan rutin dan ikuti arahan dan saran dari dokter untuk mencegah glaukoma semakin parah.
    • Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.
    • Beri tahu dokter jika Anda memiliki penyakit lain (asma, tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung) atau alergi dengan obat yang diberikan.
    • Selalu gunakan kaca mata pelindung jika Anda melakukan olahraga berat untuk menghindari trauma pada mata.
    • Hubungi dokter Anda jika gejala Anda semakin parah.

    Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 09/11/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan