Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Glaukoma atau glukoma adalah kerusakan saraf mata yang menyebabkan gangguan penglihatan dan kebutaan. Biasanya kondisi ini disebabkan oleh tekanan bola mata yang tinggi.
Saraf mata adalah sekumpulan serat saraf yang menghubungkan retina ke otak. Saat saraf mata rusak, sinyal yang menyampaikan apa yang Anda lihat ke otak akan terganggu. Secara perlahan, hal ini menyebabkan komplikasi glaukoma berupa hilangnya penglihatan atau kebutaan.
Terdapat beberapa jenis glaukoma, yaitu glaukoma sudut terbuka, sudut tertutup, tekanan normal, kongenital, dan sekunder. Di antara itu, glaukoma sudut terbuka adalah yang paling sering terjadi.
Glaukoma merupakan penyakit mata yang umum terjadi. Kondisi tekanan pada bola mata dapat terjadi di semua usia namun lebih sering terjadi pada usia lebih dari 60 tahun. Penyakit ini merupakan salah satu penyebab kebutaan.
Gejala dan tanda Anda tergantung dari jenis glaukoma yang Anda alami, meski hampir semuanya memiliki gejala serupa. Berikut adalah tanda-tanda dan gejala glaukoma yang umum:
Pada glaukoma jenis sudut terbuka, awalnya pasien tidak merasakan gejala. Namun, Anda mungkin melihat blind spot yang berupa area kecil pada penglihatan tepi atau pusat Anda.
Keluhan lain yang muncul adalah tunnel vision, yang berupa penglihatan mengerucut ke depan seperti terowongan atau melihat titik kehitaman yang melayang mengikuti gerakan bola mata.
Dalam kebanyakan kasus, gejala baru muncul beberapa tahun setelah pasien mengidap penyakit ini, sehingga terkadang sulit dideteksi sejak awal. Namun, pada kasus akut yang terjadi secara mendadak, gejala-gejala di atas bisa muncul secara tiba-tiba.
Anda harus menghubungi dokter bila mengalami gejala-gejala di atas. Glaukoma yang tidak ditangani dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan kebutaan. Orang berusia lebih dari 40 tahun disarankan untuk melakukan skrining untuk melihat apakah Anda memiliki kondisi tertentu pada bola mata yang dapat berujung pada kebutaan.
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.
Penyebab utama glaukoma adalah tingginya tekanan bola mata yang menyebabkan kerusakan saraf mata. Tekanan bola mata yang meningkat dapat disebabkan oleh menumpuknya cairan yang terdapat di dalam mata.
Normalnya, cairan mengalir melalui saluran pada mata yang disebut dengan trabecular meshwork. Cairan yang menumpuk ini terjadi karena produksinya berlebihan atau tidak dapat dialirkan keluar dengan lancar.
Penyebab glaukoma tergantung dari jenisnya. Berikut ini adalah beberapa penyebab berdasarkan jenis glaukoma:
Pada kondisi jenis ini, penyumbatan terjadi akibat sudut drainase yang tertutup atau iris menonjol dan menyumbat drainase cairan. Biasanya kondisi tekanan pada mata jenis ini terjadi perlahan tapi bisa mendadak pula (akut).
Penyebabnya bukan tekanan bola mata, tetapi belum diketahui secara pasti. Kerusakan saraf mata biasanya disebabkan aliran darah yang buruk atau hipersensitivitas. Aliran darah yang buruk dapat diakibatkan adanya penumpukan lemak, yang disebut juga aterosklerosis.
Ada banyak faktor risiko yang bisa memengaruhi mata Anda mengalami kondisi ini, yaitu:
Orang diabetes 40 persen lebih berisiko kena glaukoma dibandingkan orang tanpa diabetes. Selain itu, jika Anda memiliki retinopati diabetes, Anda juga memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap kondisi tekanan pada bola mata Anda.
Hipertensi akan merusak pembuluh darah di retina, bagian belakang pada mata yang berfungsi sebagai penangkap atau reseptor cahaya penglihatan Anda. Kerusakan mata ini dapat berlanjut menjadi kebutaan apabila hipertensi Anda tidak dikontrol.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Dalam proses diagnosis, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan Anda terlebih dahulu, serta melakukan pemeriksaan mata secara menyeluruh.
Berdasarkan informasi dari Mayo Clinic, berikut adalah beberapa jenis tes yang dilakukan untuk mendeteksi glaukoma:
Jika dari sejumlah pemeriksaan sudah menunjukkan tanda-tanda perkembangan kondisi ini, Anda perlu melakukan pengobatan dengan segera. Dengan menjalani pengobatan, risiko perkembangan glaukoma bisa berkurang hingga 50 persen.
Ada empat pilihan metode pengobatan glaukoma yang umum digunakan dokter untuk menghindari risiko kebutaan. Berikut uraiannya:
Obat tetes mata untuk mengobati glaukoma tentu bukanlah obat tetes yang bisa Anda dapatkan dengan bebas di warung atau apotek. Obat tetes untuk kondisi ini harus didapatkan melalui resep dokter, karena jenis dan dosisnya akan ditentukan oleh dokter berdasarkan tingkat keparahan kondisi Anda.
Obat tetes mata untuk glaukoma yang paling sering diresepkan dokter adalah:
Obat-obatan ini dapat digunakan secara terpisah, ataupun sebagai kombinasi.
Ada dua pilihan obat minum, yaitu:
Akan tetapi, risiko efek samping obat minum lebih tinggi daripada obat tetes mata. Maka, obat minum kurang direkomendasikan sebagai pengobatan dari kondisi ini.
Ada dua jenis laser yang dapat dilakukan untuk membantu menguras kelebihan cairan dari bola mata, yaitu:
Operasi umumnya dilakukan pada kasus-kasus yang sudah tidak lagi dapat membaik dengan obat-obatan. Operasi biasanya berlangsung selama 45-75 menit.
Tindakan pembedahan yang umum untuk mengobati kondisi ini, termasuk:
Diskusikan lebih lanjut dengan dokter untuk mengetahui metode pengobatan seperti apa yang paling cocok untuk Anda.
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda:
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar