Infeksi bakteri biasanya membutuhkan antibiotik untuk menghentikan penyebaran infeksi Ofloxacin atau ofloksasin adalah antibiotik yang digunakan mengatasi infeksi saluran kemih, gangguan kulit, dan penyakit akibat infeksi bakteri lainnya.
Bagaimana penggunaan, dosis, dan efek samping ofloxacin? Ini penjelasan selengkapnya.
Golongan obat: antibiotik quinolone
Merek dagang ofloxacin: Generik, Akilen, Ostrid, Zelavel, Zyflox, Floxan, Danoflox, Qipro, Pharplox, Loxinter, Tariflox, Ethiflox, Tevox, Tarivid, C Floxa, Akilen Ear Drop, Tarivid Eye Drop, C Floxa Eye Drop, Tarivid Tetes Telinga 0,3%.
Apa itu obat ofloxacin?
Obat ofloxacin digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri. Ofloxacin sendiri tergolong sebagai antibiotik quinolone.
Obat ini bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri. Antibiotik ofloxacin umumnya digunakan untuk mengobati infeksi bakteri pada kulit, paru-paru, prostat, atau infeksi saluran kemih (kandung kemih dan ginjal).
Ofloksasin juga digunakan untuk mengobati penyakit radang panggul, Chlamydia, dan gonore (penyakit kelamin menular).
Antibiotik ofloxacin hanya mengatasi infeksi bakteri. Obat ini tidak akan bekerja untuk mengatasi infeksi virus, seperti flu atau pilek.
Dosis dan sediaan ofloxacin
Data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menunjukkan ofloxacin di Indonesia tersedia dalam 200 – 400 mg (tablet salut selaput), obat tetes telinga, dan 5 ml (obat tetes mata).
Dosis selalu diberikan berdasarkan kondisi kesehatan Anda dan bagaimana Anda merespons terapi. Berikut dosis ofloxacin berdasarkan jenis penyakitnya.
Penyakit radang panggul
- Dewasa – oral: 400 mg tablet setiap 12 jam selama 10 – 14 hari.
Bronkitis dan pneumonia
- Dewasa – oral: 400 mg tablet setiap 12 jam selama 10 hari.
Prostatitis (peradangan kelenjar prostat)
- Dewasa – oral: 200 mg tablet dapat ditingkatkan menjadi 400 mg tablet. Durasi pengobatan 2 – 4 minggu untuk prostatitis akut dan 4 – 8 minggu untuk prostatitis kronis.
Infeksi kulit
- Dewasa – oral: 400 mg dua kali sehari.
Infeksi saluran kemih
- Dewasa – oral: 200 mg tablet ofloxacin setiap 12 jam selama 10 hari. Alternatifnya, 200 mg tablet dapat ditingkatkan menjadi 400 mg tablet sesuai tingkat keparahan selama 7 – 21 hari.
Chlamydia trachomatis (penyakit menular seksual)
- Dewasa – oral: 400 mg tablet sekali sehari atau dalam dosis terbagi. Alternatifnya, 300 mg tablet setiap 12 jam. Durasi pengobatan 7 hari.
Gonore tanpa komplikasi
- Dewasa – oral: 400 mg table ofloxacin sekali sehari.
Konjungtivitis (radang mata)
- Dewasa: teteskan 1-2 tetes ke mata yang sakit setiap 2 – 4 jam selama hari 1 dan 2, kemudian teteskan 1 – 2 tetes 4 kali sehari selama hari 3 – 7. Durasi perawatan maksimal selama 10 hari.
- Anak (usia 1 tahun): sama seperti dosis dewasa.
Ulkus kornea (luka terbuka pada kornea)
- Dewasa: teteskan 1 – 2 tetes ke mata yang sakit setiap 30 menit saat siang hari dan setiap 4 – 6 jam di malam hari pada hari 1 dan 2. Teteskan 1 – 2 tetes setiap jam saat siang hari selama hari 3 – 6. Setelah itu, 1 – 2 tetes 4 kali sehari sampai sembuh.
- Anak (usia 1 tahun): sama seperti dosis dewasa.
Otitis media (infeksi saluran telinga tengah)
- Dewasa: teteskan 10 tetes (1,5 mg) sekali sehari ke dalam liang telinga yang sakit selama 14 hari.
- Anak (usia >12 tahun): sama seperti dosis dewasa.
Otitis Eksterna (infeksi saluran telinga luar)
- Dewasa: teteskan 10 tetes (1,5 mg) sekali sehari ke dalam liang telinga yang sakit selama 7 hari.
- Anak (usia 6 bulan): teteskan 5 tetes (0,75 mg) sekali sehari ke dalam liang telinga yang sakit selama 7 hari.
- Anak (usia >13 tahun): sama seperti dosis dewasa.
Aturan pakai ofloxacin
Ofloksasin tablet biasanya diminum sebelum atau setelah makan dua kali sehari selama 3 hari hingga 6 minggu. Lama pengobatan tergantung pada jenis infeksi yang diobati.
Ikuti aturan minum obat pada label resep dan mintalah dokter atau apoteker untuk menjelaskan bagian aturan pakai yang tidak Anda mengerti.
Jika gejala tidak membaik atau memburuk, hubungi kembali dokter.
Apabila berhenti minum ofloxacin terlalu cepat atau melewatkan satu dosis, infeksi Anda mungkin tidak sepenuhnya diobati dan bakteri bisa menjadi resisten terhadap antibiotik.
Efek samping ofloksasin
Seperti obat lainnya, ofloxacin bisa menimbulkan efek samping obat pada beberapa orang.
Setiap orang dapat mengalami efek samping yang berbeda-beda. Ini bergantung dengan respons tubuh terhadap ofloksasin.
Ada pula beberapa orang yang merasakan efek samping yang tidak disebutkan di bawah ini.
Efek samping ringan
- Mual dan sembelit.
- Diare.
- Pusing.
- Sakit kepala.
Efek samping serius
- Sakit perut yang parah, diare yang berair atau berdarah.
- Detak jantung cepat atau berdebar, sesak napas, dan pusing mendadak (seperti akan pingsan).
- Ruam kulit.
- Masalah pernapasan.
- Buang air kecil sedikit atau tidak keluar sama sekali.
- Kejang (konvulsi).
- Sakit kepala parah, telinga berdenging, masalah penglihatan, dan nyeri di belakang mata.
- Kehilangan nafsu makan.
- Urine berwarna gelap.
- Feses berwarna tanah liat.
- Penyakit kuning (kulit atau mata menguning).
Pada beberapa kasus, ofloksasin dapat menyebabkan kerusakan pada aorta jantung atau pembuluh darah arteri utama tubuh.
Hal ini dapat menyebabkan pendarahan yang berbahaya bahkan kematian. Jika Anda mengalami nyeri yang parah dan terus-menerus di dada, perut, atau punggung, segera hubungi bantuan medis.
Peringatan dan perhatian saat pakai obat ofloxacin
Beritahu dokter dan apoteker jika Anda alergi atau memiliki reaksi alergi berat pada antibiotik quinolone atau fluoroquinolone lain.
Selain itu, beritahu apabila Anda atau anggota keluarga Anda pernah menderita gangguan jantung yang dapat menyebabkan denyut jantung tidak teratur, pingsan, atau mati mendadak.
Beritahu dokter jika Anda hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui. Jika Anda tengah hamil dan sedang mengonsumsi ofloksasin, hubungi dokter Anda.
Ofloxacin dapat menyebabkan masalah dengan tulang, persendian, dan jaringan di sekitar persendian pada anak-anak.
Ofloxacin tidak boleh diberikan kepada anak-anak di bawah usia 18 tahun.
Anda sebaiknya menghindari paparan sinar matahari yang tidak perlu atau lama dan gunakan baju pelindung, kacamata hitam, dan tabir surya.
Ofloxacin dapat membuat kulit Anda sensitif terhadap sinar matahari atau sinar ultraviolet. Jika kulit Anda menjadi memerah, bengkak, atau melepuh, hubungi dokter Anda.
Minum ofloksasin dua jam sebelum atau dua jam setelah Anda mengonsumsi antasida (obat asam lambung) yang mengandung aluminium, kalsium, serta magnesium dan obat-obatan seperti larutan didanosine, sukralfat, zat besi, atau seng.
Ofloxacin adalah salah obat yang harus disimpan pada suhu ruangan baik tablet, obat tetes mata, dan obat tetes telinga. Jauhkan obat dari paparan sinar matahari langsung dan tempat yang lembap.
Apakah obat ofloksasin aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Jangan konsumsi ofloxacin jika Anda sedang hamil atau menyusui serta berencana untuk hamil. Jika Anda hamil saat mengonsumsi obat ini, hentikan penggunaannya dan segera hubungi dokter.
Penelitian American family physician (2005) yang dilakukan pada hewan (in vivo) mengungkap penggunaan ofloksasin dosis tinggi bisa memengaruhi kesehatan janin.
Obat ini juga diketahui dapat tercampur dalam ASI dalam kadar rendah.
Untuk itu, Ibu menyusui perlu menghindari obat ofloxacin karena adanya kekhawatiran efek buruk pada perkembangan sendi bayi.
Interaksi obat ofloxacin dengan obat lain
Interaksi dengan obat lain dapat memengaruhi cara kerja obat dan meningkatkan risiko efek samping yang berbahaya. Hindari obat-obatan ini selama Anda mengonsumsi ofloksasin.
- Antiaritmia, cisapride, diuretik, obat-obatan yang dapat memengaruhi detak jantung, atau antidepresan karena bisa menimbulkan denyut jantung tidak teratur dan masalah jantung lainnya.
- Obat kortikosteroid akan meningkatkan risiko masalah tendon.
- Obat antiradang nonsteroid seperti ibuprofen karena akan meningkatkan risiko kejang.
- Insulin atau obat-obatan lainnya untuk diabetes karena akan meningkatkan risiko gula darah yang rendah.
- Antikoagulan, procainamide, atau teofilin karena risiko efek samping dapat meningkat jika diminum bersama ofloksasin.
- Vaksin tifoid jika digunakan bersama ofloxacin mengakibatkan berkurangnya keampuhan obat.
Beberapa infeksi bakteri bisa diobati memakai antibiotik seperti ofloxacin, tetapi Anda tetap perlu berkonsultasi dengan dokter atau apoteker.
Pemberian dosis obat akan disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit juga bagaimana Anda merespons penggunaan obat ini.
[embed-health-tool-bmi]