Sebagaimana obat lainnya, mengonsumsi obat cacing tentu tak boleh sembarang. Ini termasuk untuk obat praziquantel (prazikuantel) yang merupakan obat golongan antelmintik. Agar aman, sebaiknya baca tentang kegunaan, dosis, aturan pakai, efek samping, dan info lainnya mengenai obat ini.
Golongan obat: Antelmintik
Merek dagang di Indonesia: –
Apa itu obat praziquantel?
Praziquantel atau prazikuantel adalah obat golongan antelmintik atau anticacing.
Kegunaan obat praziquantel adalah untuk mengobati schistosomiasis atau infeksi akibat cacing Schistosoma, yaitu jenis cacing yang hidup di dalam aliran darah sekitar saluran kemih, organ genital, dan organ pencernaan.
Selain itu, obat ini dapat mengobati infeksi cacing hati, yaitu jenis cacing yang hidup di dalam atau dekat hati.
Infeksi cacing hati yang dimaksud bisa berupa clonorchiasis, yaitu infeksi akibat cacing Clonorchis sinensis (cacing hati Cina) atau opisthorchiasis, yaitu infeksi akibat cacing hati Asia Tenggara (Opisthorchis viverrini).
Obat ini pun sering dokter berikan untuk mengobati infeksi cacing usus dan infeksi cacing paru-paru.
Adapun fungsi obat praziquantel, yaitu untuk menyembuhkan infeksi cacing dengan membunuh cacing di dalam tubuh.
Cacing yang sudah mati kemudian akan dikeluarkan melalui feses atau benar-benar hancur di dalam perut.
Selain kegunaan tersebut, prazikuantel mungkin dapat dokter berikan untuk tujuan lain. Konsultasikan dengan dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.
Dosis obat praziquantel
Obat prazikuantel tersedia dalam bentuk tablet 600 mg yang digunakan secara oral. Adapun dosisnya menyesuaikan dengan kegunaan obat ini.
Melansir Mims.com, berikut adalah gambaran dosis obat praziquantel sesuai dengan kegunaannya.
Clonorchiasis, Opisthorchiasis, infeksi cacing usus, dan infeksi cacing paru-paru
- Dewasa: 25 mg/kg tiga kali sehari dengan jarak 4-6 jam selama 1-2 hari atau 40 mg/kg sebagai dosis tunggal.
- Anak: ≥4 tahun sama dengan dosis orang dewasa.
Schistosomiasis
- Dewasa: 20 mg/kg setiap 4-6 jam untuk 3 dosis atau 40-60 mg/kg sebagai dosis tunggal.
- Anak: ≥4 tahun sama dengan dosis orang dewasa.
Aturan pakai obat praziquantel
Obat prazikuantel bisa Anda konsumsi dengan air atau bersama makanan. Biasanya, Anda perlu mengonsumsi obat ini tiga kali sehari dalam rentang waktu 4-6 jam atau tergantung instruksi dokter Anda.
Jangan pernah melebihkan dosis obat atau menguranginya tanpa sepengetahuan dokter. Pastikan Anda selalu merujuk pada saran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada label.
Untuk mengonsumsinya, sebaiknya Anda menelan tablet secara cepat dengan segelas penuh air (sekitar 240 mililiter).
Jangan mengunyah atau menghisap tablet karena praziquantel memiliki rasa pahit dan dapat menyebabkan tersedak atau muntah.
Untuk anak, Anda bisa memberinya tablet utuh atau menghancurkan tablet lalu mencampurnya dengan makanan cair atau semi padat.
Hal yang penting, anak harus menelan campuran tersebut tanpa mengunyahnya.
Selain itu, perlu Anda pahami bahwa dosis yang dokter berikan tergantung pada kondisi medis, berat badan, dan respons terhadap pengobatan.
Anda mungkin perlu memotong tablet untuk mendapatkan dosis yang tepat. Jika ini terjadi, Anda tak perlu bingung, sebab tablet prazikuantel memiliki tiga takik sehingga mudah dibelah.
Namun, Anda juga bisa menanyakan kepada apoteker untuk mengetahui cara memotong tablet yang tepat.
Efek samping obat praziquantel
Cari bantuan medis segera jika Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi berikut ini:
- gatal-gatal,
- kesulitan bernapas,
- pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
Beri tahu pula pada dokter jika Anda mengalami efek samping praziquantel di bawah ini.
- Kelelahan.
- Demam, menggigil, atau merasa tidak enak badan.
- Sakit tenggorokan.
- Sakit kepala.
- Pusing.
- Sakit perut, perut kembung, diare, mual, atau sembelit.
- Ruam kulit.
- Kejang.
- Sulit berkonsentrasi.
Tidak semua orang mengalami efek samping berikut ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.
Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker.
Peringatan dan perhatian saat pakai obat praziquantel
Sebelum menggunakan obat prazikuantel, beritahu pada dokter mengenai kondisi medis yang Anda miliki.
Pasalnya, obat ini tidak boleh digunakan bila Anda memiliki alergi terhadap obat ini atau mengalami infeksi cacing pita yang membentuk kista di mata (ocular cysticercosis).
Selain itu, bila tahu pula pada dokter jika Anda memiliki kondisi-kondisi berikut.
- Pernah mengalami kejang atau epilepsi.
- Penyakit hati.
- Penyakit jantung.
- Benjolan tepat di bawah kulit (cysticercosis nodules).
- Penyakit ginjal.
- Sedang hamil atau berpikir Anda hamil atau menyusui.
Pada kondisi-kondisi tersebut, pemberian obat harus mempertimbangkan manfaat dan risikonya untuk Anda. Oleh karena itu, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui manfaat dan risikonya.
Adapun terkait penyimpanan obat, obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan serta jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap, seperti kamar mandi.
Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak, hewan peliharaan, dan orang-orang yang tidak boleh mengonsumsinya.
Selanjutnya, jangan membuang obat ini ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan.
Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi.
Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang obat Anda.
Apakah obat praziquantel aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori B menurut US Food and Drugs Administration (FDA).
Artinya, obat ini tidak berisiko membahayakan ibu hamil dan janin pada beberapa penelitian.
Meski demikian, penggunaan obat ini selama kehamilan tetap perlu mempertimbangkan potensi manfaat dan risikonya.
Oleh karena itu, Anda harus selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
Obat ini pun diketahui dapat mengalir dalam jumlah kecil ke dalam ASI pada ibu menyusui.
Jadi, penggunaan obat ini pada ibu menyusui pun perlu mempertimbangkan potensi manfaat dan risikonya sesuai saran dokter.
Interaksi obat praziquantel dengan obat lain
Mengonsumsi obat ini dengan obat-obatan berikut tidak direkomendasikan.
Dokter Anda mungkin tak akan meresepkan obat ini kepada Anda atau akan mengganti beberapa obat yang sudah Anda konsumsi.
- Rifampicin.
- Carbamazepine.
- Dexamethasone.
- Phenobarbital.
- Phenytoin.
- Cimetidine.
- Erythromycin.
- Itraconazole.
- Ketoconazole.
Oleh karena itu, Anda perlu memberi tahu dokter mengenai obat-obatan, suplemen, atau obat herbal yang sedang Anda konsumsi.
Selain obat di atas, mungkin ada beberapa obat lainnya yang juga dapat berinteraksi dengan praziquantel. Tanyakan pada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.
[embed-health-tool-bmi]