Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Cysticerocosis atau sistiserkosis adalah infeksi langka yang disebabkan oleh cacing pita bernama Taena solioum (T. solium) dari babi.
Penyakit infeksi ini dapat ditularkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi, atau telur cacing pita dari daging babi yang terinfeksi.
Dalam banyak kasus, cacing pita masuk ke dalam tubuh semenjak masih berbentuk telur.
Dikutip dari Centers for Disease Control (CDC), Sistiserkosis dapat memengaruhi area tubuh termasuk mata, sumsum tulang belakang, kulit, jantung, dan otak.
Sistiserkosis adalah infeksi umum karena jenis cacing pita ini ada di seluruh dunia.
Namun, infeksi ini seringnya terjadi di negara-negara berkembang dan daerah pedesaan dengan sanitasi buruk.
Pada daerah-daerah tersebut, babi biasanya berkeliaran secara bebas dan memakan kotoran manusia.
Kondisi ini termasuk jarang teradi pada daerah yang tidak banyak babi berkeliaran atau babi yang makan kotoran manusia.
Meskipun termasuk jarang terjadi, sistiserkosis tetap perlu Anda waspadai.
Pasalnya, ketika sampai ke otak, penyakit menjadi parah terlepas dari apakah pasien adalah orang dewasa atau anak-anak.
Telur cacing pita di perut masuk ke dalam usus. Sementara di usus, cacing akan menimbulkan rasa mual, kehilangan nafsu makan, sakit perut, dan diare.
Pasien juga akan kehilangan berat badan karena tidak sepenuhnya menyerap asupan nutrisi.
Ketika cacing pindah ke bagian lain melalui pembuluh darah, cacing dapat berkembang menjadi kista kecil di otot, otak, dan mata.
Gejala-gejala sistiserkosis ini dapat terjadi dalam kurun waktu bulanan sampai tahunan setelah terinfeksi.
Ketika pindah ke bagian lain dari tubuh, tanda-tanda pertama dari penyakit tergantung pada di mana kista ditemukan.
Kemungkinan terdapat gejala dan tanda lain yang tidak disebutkan di atas. Apabila Anda memiliki kekhawatiran mengenai gejala penyakit ini, silakan konsultasikan dengan dokter Anda.
Jika Anda melihat tanda-tanda atau gejala seperti yang disebutkan di atas, hubungi dokter. Anda pun perlu menghubungi dokter jika terdapat anggota keluarga yang memiliki kista.
Anda harus segera diperiksa setelah dideteksi bahwa muncul gejala.
Dikutip dari U.S. National Library of Medicine, beberapa hal di bawah ini dapat menjadi penyebab terjadinya infeksi sistiserkosis.
Babi sering terinfeksi dengan memakan makanan yang terkontaminasi telur cacing dalam tinjanya.
Saat orang makan daging babi mentah atau setengah matang yang terinfeksi, telur cacing pita dapat ikut termakan.
Sanitasi yang buruk dapat membuat telur menyebar ke makanan, air, atau barang-benda lainnya.
Sebenarnya, setiap orang bisa memiliki cacing pita di dalam tubuhnya.
Cacing dewasa tinggal di usus, sedangkan cacing pita tahap muda (larva kista) tinggal di otot, hati, paru-paru, otak, atau jaringan lain.
Beberapa hal di bawah ini dapat meningkatkan risiko terkena infeksi sistiserkosis.
Infeksi cacing pita bisa sulit untuk didiagnosis, sehingga dokter mungkin akan meminta sampel tinja dalam beberapa hari untuk diteliti tanda-tanda kehadiran cacing pita.
Selain itu, beberapa tes yang umum dilakukan dokter untuk memastikan diagnosis infeksi sistiserkosis adalah:
Sistiserkosis dapat diobati dengan obat anti-parasit atau obat cacing. Ini cukup efektif untuk memberantas cacing pita.
Dokter Anda akan memberikan obat yang tepat untuk menghancurkan cacing (jika Anda terinfeksi lebih dari satu jenis cacing) dan juga akan tergantung pada tingkat kedewasaan cacing.
Untuk menyembuhkan kista, dokter akan memberikan obat antiradang atau melakukan operasi laparoskopi untuk mengangkat kista.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Beberapa hal di bawah ini dapat Anda lakukan untuk mencegah infeksi sistiserkosis.
Lakukan medical check up secara rutin guna mengontrol perkembangan gejala serta kondisi kesehatan Anda.
Ikuti saran dokter, tidak sembarangan menggunakan obat tanpa resep atau dengan sengaja meninggalkan resep yang ditujukan untuk Anda.
Hindari makan daging babi mentah atau kurang matang. Hal ini berlaku juga untuk daging hewan lain. Pastikan dagingnya dimasak hingga matang.
Cuci tangan dengan air dan sabun setelah menggunakan toilet dan sebelum mengambil makanan, terutama ketika bepergian ke negara-negara berkembang.
Selain itu, cuci dan kupas sayuran segar serta buahan sebelum dimakan, hindari makanan yang terkontaminasi kotoran.
Minumlah hanya air kemasan atau air yang direbus untuk mencegah sistiserkosis. Jangan minum air mineral dengan es batu atau mengunyah es batu yang tidak terjamin kebersihannya.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar