Apabila Anda belum menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan padahal waktunya sudah tiba, dokter mungkin akan melakukan induksi persalinan. Meskipun induksi persalinan bisa dilakukan dengan berbagai cara, metode pemberian obat oksitosin Pitogin melalui infus merupakan yang paling populer.
Golongan obat: Oksitosin
Kandungan obat: Hormon oksitosin sintesis (synthetic oxytocin)
Apa itu Pitogin?
Pitogin adalah obat cair yang mengandung hormon oksitosin sintetis atau buatan.
Oksitosin sendiri merupakan hormon yang diproduksi tubuh secara alami untuk memicu rahim berkontraksi.
Fungsi obat Pitogin adalah untuk menginduksi persalinan dan mengendalikan perdarahan setelah melahirkan.
Sebagai obat induksi persalinan, obat ini sering dokter gunakan bila kontraksi rahim masih terlalu lemah atau proses melahirkan tidak berkembang secara normal.
Tidak hanya itu, kegunaan obat Pitogin lainnya adalah untuk merangsang kontraksi rahim pada wanita yang terancam keguguran atau sudah keguguran.
Selain alasan-alasan di atas, induksi persalinan dengan obat ini mungkin dokter lakukan pada kehamilan dengan kondisi tertentu.
Berikut adalah beberapa kondisi yang dimaksud.
- Usia kehamilan sudah mendekati 42 minggu, tetapi belum terjadi kontraksi.
- Kantung ketuban sudah pecah, tetapi Anda tidak mengalami kontraksi.
- Anda memiliki kondisi medis yang berisiko bagi Anda dan bayi, seperti preeklampsia dan diabetes gestasional.
Pada kondisi-kondisi di atas, manfaat obat Pitogin adalah untuk mempercepat dan mempermudah proses melahirkan.
Adapun terkait perdarahan setelah melahirkan, dokter menggunakan obat ini untuk mengontrol perdarahannya.
Sediaan dan dosis obat Pitogin
Obat Pitogin tersedia dalam bentuk cairan injeksi yang dikemas berbentuk ampul. Setiap ampul berisi 1 mililiter (mL) yang didalamnya terkandung 10 UI/mL oksitosin.
Obat ini bisa dokter atau perawat suntikkan ke dalam otot atau melalui infus ke pembuluh darah.
Selama pemberian obat, perawat akan memantau kontraksi rahim, tanda-tanda vital, serta detak jantung janin.
Hal ini membantu dokter menentukan berapa lama Anda perlu mendapat obat injeksi ini.
Adapun dosis obat ini bisa berbeda tergantung pada kegunaannya.
Berikut adalah dosis obat Pitogin sesuai kegunaannya, serta dengan aturan pakainya.
Induksi persalinan
Untuk induksi persalinan, satu ampul obat berisi 10 IU oksitosin dicampur dengan 1.000 mL natrium klorida 0,9 persen.
Botol berisi pencampuran larutan ini harus dibalik setidaknya sekali sebelum digunakan agar tercampur dengan baik.
Dosis awal obat ini tidak boleh lebih dari 1-4 miliunit/menit atau 2-8 tetes/menit.
Dosis dapat ditingkatkan tetapi tidak lebih dari 1-2 miliunit/menit atau 2-4 tetes/menit, hingga pola kontraksi yang sesuai dengan persalinan normal terjadi.
Pada kondisi ini, kecepatan infus bisa disesuaikan atau dikurangi sesuai kebutuhan. Adapun dosis maksimalnya sebesar 20 miliunit/menit atau 40 tetes/menit.
Infus obat ini harus segera dihentikan jika terjadi kontraksi rahim yang berlebihan atau kondisi gawat janin.
Jika kontraksi yang teratur tidak terbentuk setelah infus 500 mL (5 unit), pemberian obat juga harus dihentikan.
Namun, dosis yang sama dapat diulang kembali pada keesokan harinya.
Perdarahan postpartum
Untuk mengontrol perdarahan setelah melahirkan, pencampuran Pitogin dan natrium klorida seperti di atas diberikan sebesar 5-10 unit dengan kecepatan injeksi intravena lambat atau injeksi intramuskular.