Tak hanya ikan, krill atau zooplankton juga bisa dimanfaatkan minyaknya. Minyak krill (krill oil) merupakan generasi terbarukan dari omega 3 yang kini mulai banyak dilirik. Memangnya apa manfaatnya bagi kesehatan dan adakah efek samping yang mungkin terjadi jika minyak ini dikonsumsi?
Kandungan zat gizi krill oil
Sekarang ini, minyak krill tidak kalah populer dengan minyak ikan. Minyak ini berasal dari zooplankton yang mirip dengan udang kecil yang disebut krill.
Krill hanya ditemukan di perairan Antartika dan Samudera Pasifik bagian utara, termasuk lepas pantai Jepang dan Kanada.
Pada rantai makanan, krill berada di bagian paling bawah, yaitu menjadi makanan bagi fitoplankton, alga laut kecil, penguin, dan ikan paus.
Berdasarkan situs The Medical Biochemistry Page, krill terdiri dari sekitar 1 – 4% total lemak dan 12 – 16% total protein per unit berat basahnya. Sementara untuk berat kering, kandungan lemak total meningkat, yakni sekitar 12 – 50 persen.
Lemak yang terkandung pada krill di antaranya asam lemak esensial linolenat (ALA),asam lemak tak jenuh ganda omega-3 (PUFA), dan linoleat (LA).
Nah, jenis minyak yang banyak ditemukan pada PUFA adalah asam eicosapentaenoic (EPA) dan asam docosahexaenoic (DHA). Selain itu, krill juga mengandung antioksidan yang disebut astaxanthin, pigmen yang memberi warna merah pada krill.
Krill oil yang dikemas dalam pil ukuran 500 mg seperti suplemen minyak ikan dengan merek dagang BioRed Krill Oil, mengandung bahan aktif sebagai berikut.
- Fosfolipid: 200 mg.
- Fosfatidil kolina: 150 mg.
- Kolin: 25 mg.
- EPA: 60 mg.
- DHA: 27,5 mg.
- Total omega 3: 110 mg.
- Astaxanthin: 50 mcg.
Manfaat krill oil untuk kesehatan tubuh
Bila dilihat dari kandungan zat gizinya, minyak krill memberikan berbagai potensi untuk kesehatan tubuh seperti berikut.
1. Berpotensi menyehatkan jantung
Studi yang diterbitkan pada jurnal Nutrition reviews menyebutkan bahwa minyak krill efektif dalam mengurangi kolesterol total dan trigliserida.
Hal ini juga dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) karena mengandung zat gizi berupa asam lemak omega 3.
Perlu Anda ketahui bahwa tingginya kadar kolesterol jahat bisa menyebabkan penyakit jantung.
Pasalnya, kolesterol yang tinggi dapat menumpuk dan membentuk plak. Kemudian plak bisa menyumbat pembuluh darah di jantung sehingga mengganggu aliran darah.
Nah, kondisi inilah yang nantinya bisa menyebabkan serangan jantung. Dengan menjaga kadar kolesterol dengan baik, kesehatan jantung pun ikut terjaga.
2. Mungkin bisa mengurangi peradangan
Mengonsumsi krill oil diyakini dapat mengurangi peradangan pada tubuh. Ini karena adanya kandungan antioksidan yang disebut dengan astaxanthin.
Jadi, antioksidan dapat mencegah dan memperbaiki kerusakan sel-sel di dalam tubuh, khususnya yang disebabkan oleh paparan radikal bebas.
Paparan radikal bebas, seperti polusi, hasil metabolisme, dan zat-zat lainnya dalam jumlah banyak dapat merusak sel, melalui proses stres oksidatif, yang akhirnya bisa menyebabkan peradangan pada otak dan sistem saraf.
Dengan meningkatkan asupan antioksidan dalam tubuh, kemungkinan efeknya bisa mengurangi peradangan.
Apakah Anda butuh krill oil?
Jika kebutuhan asam lemak omega 3 tidak mencukupi lewat makanan, seperti salmon, sarden, dan kacang kenari, konsumsi suplemen minyak ikan krill mungkin bisa menjadi pilihan.
3. Diyakini meringankan radang sendi dan nyeri lutut
Salah satu jenis radang sendi, yakni rematik menyebabkan gejala nyeri dan pembengkakan pada sendi yang bisa membatasi gerak tubuh.
Studi pada MC musculoskeletal disorders mengamati efek pemberian minyak krill pada tikus dengan radang sendi. Hasilnya menunjukkan jika pembengkakan menurun dan tingkat peradangan di sendi sedikit menurun.
Potensinya ini diyakini juga berpengaruh pada orang yang mengalami nyeri lutut karena umumnya nyeri lutut terjadi karena adanya peradangan.
Manfaat krill oil sebagai makanan antiradang ini butuh penelitian lanjut mengingat masih sangat terbatas dan efeknya belum diamati pada manusia.
4. Mungkin membantu meredakan gejala PMS
PMS menimbulkan gejala yang mengganggu. Tak jarang, wanita yang sedang PMS biasanya memilih beristirahat di rumah atau mengonsumsi obat pereda nyeri agar kondisinya menjadi lebih baik.
Pramenstruasi ini biasanya menyebabkan gejala kram, nyeri, dan diare yang imbasnya memperburuk suasana hati.
Berdasarkan studi pada International journal of gynaecology and obstetrics, konsumsi suplemen asam lemak omega 3 dapat membantu mengurangi dismenoria.
Dismenoria ditandai dengan kram menstruasi yang parah dan serta nyeri selama menstruasi berlangsung.
Efeknya ini membuat penggunaan obat pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen menjadi berkurang.
Lebih baik minyak ikan atau krill oil?
Minyak ikan dan minyak krill memiliki manfaat untuk kesehatan. Namun, jika dibandingkan, jawabannya adalah minyak kril lebih unggul ketimbang minyak ikan.
Keduanya memang sama-sama memiliki DHA dan EPA. Akan tetapi, asam lemak omega 3 pada minyak krill memiliki bioavailabilitas lebih tinggi yang artinya bisa diserap tubuh lebih baik.
Ini mungkin ada hubungannya dengan DHA dan EPA yang ditemukan sebagai molekul yang disebut fosfolipid dalam minyak krill. Sementara dalam minyak ikan, DHA dan EPA disimpan dalam bentuk trigliserida.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan alasan pasti mengapa minyak krill dapat diserap lebih mudah oleh tubuh dibanding minyak ikan.
Adakah efek samping dari krill oil?
Meskipun aman dikonsumsi, beberapa orang mungkin mengalami efek samping setelah mengonsumsi minyak krill.
Berikut ini beberapa gejala ringan yang mungkin timbul selama mengonsumsi minyak krill.
- Diare.
- Sakit perut.
- Sakit kepala.
Jika Anda mengalami gejala di atas dan cukup mengganggu, sebaiknya hentikan penggunaan minyak dalam bentuk suplemen ini.
Perlu diketahui bahwa minyak krill memiliki efek pengencer darah. Efek krill oil ini bisa saja menimbulkan bahaya, terutama jika terjadi perdarahan.
Oleh karena itu, Anda yang akan menjalani operasi atau mengonsumsi obat pengencer darah sebaiknya menghentikan penggunaan suplemen.
Jadi, Anda disarankan melakukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter sebelum menggunakan suplemen ini, terutama jika memiliki masalah kesehatan tertentu.
Termasuk menanyakan kepada ahli gizi apakah Anda membutuhkan suplemen ini atau tidak.