backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Cegah Kulit Kering, Ini Cara Menjaga Kelembapan Alami Kulit

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 02/02/2023

Cegah Kulit Kering, Ini Cara Menjaga Kelembapan Alami Kulit

Meski tidak secara langsung mengubah kondisi kulit, berkurangnya kelembapan bisa memicu munculnya garis-garis halus, keriput, dan mempercepat penuaan kulit. Ketahui cara menjaga kelembapan kulit yang bisa Anda upayakan dalam penjelasan berikut ini.

Bagaimana kulit bisa kehilangan kelembapannya?

Hilangnya kelembapan kulit bisa disebabkan oleh dehidrasi dan bertambahnya usia. 

Seiring bertambahnya usia, fungsi kelenjar minyak pada kulit cenderung menurun sehingga menghasilkan minyak alami yang lebih sedikit.

Selain itu, usia yang menua pun membuat tingkat ceramide, yaitu senyawa alami yang ada pada lapisan luar kulit, juga berkurang. 

Hal ini memengaruhi kapasitas pengikatan air pada lapisan kulit sehingga jadi lebih rentan terhadap iritasi zat kimia dan sulit untuk sembuh.

Hal tersebut menyebabkan kulit kehilangan kelembapannya lebih banyak daripada kulit yang sehat.

Selain itu, riset dalam jurnal Clinical Medicine and Research (2017), kulit yang kehilangan kelembapannya dapat menyebabkan kulit gatal, perih, dan terasa seperti tertarik kencang.

Mengapa perlu menjaga kelembapan kulit?

Kelembapan alami kulit memiliki beberapa fungsi penting untuk kesehatan kulit.

  • Mempertahankan elastisitas kulit.
  • Mencegah kulit kering dan kusam.
  • Mengoptimalkan fungsi lapisan pelindung kulit.
  • Terhindar dari kulit pecah-pecah dan mengelupas.
  • Mencegah peradangan kulit.
  • Mencegah penuaan kulit dini.
  • Mempertahankan elastisitas stratum korneum, yaitu lapisan atas kulit.

Cara melembapkan kulit

cara mengencangkan kulit tubuh dengan pelembap

Mengingat betapa penting fungsinya, sebaiknya Anda memperhatikan cara melembapkan kulit seperti berikut ini.

1. Gunakan pelembap

Produk pelembap dapat membantu menahan air atau kelembapan agar kulit Anda tetap segar dan sehat.

Gunakan pelembap sesuai kebutuhan, terutama bila Anda lebih sering berada dalam ruangan dingin dan tertutup.

Jika Anda hendak beraktivitas di luar, gunakan pelembap yang mengandung tabir surya dengan minimal SPF 30.

Oleskan secukupnya saat terik maupun mendung dan hindari paparan sinar matahari langsung dalam waktu lama.

2. Hindari terlalu lama terkena air

Terkena air terlalu lama dapat menghilangkan kandungan minyak alami kulit yang berfungsi memberikan kelembapan kulit.

Batasi durasi terkena air agar kulit Anda tidak menjadi kering, misalnya sekitar 5 – 10 menit.

Sebaiknya gunakan air suam-suam kuku dan hindari air panas saat mandi atau berendam agar minyak alami dari tubuh Anda tidak ikut tersapu oleh air.

Bila Anda perlu mencuci bagian tubuh tertentu beberapa kali dalam sehari, lakukanlah dengan lembut dan tidak terlalu lama.

3. Cukupi asupan cairan

minum air putih sebagai cara melembapkan kulit

Mencukupi asupan cairan harian tak hanya mencegah dehidrasi, tapi juga membantu menjaga kelembapan kulit Anda.

Sebuah riset dalam jurnal Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology (2015) menemukan bahwa asupan air yang cukup berdampak positif pada kesehatan kulit.

Cukupi kebutuhan minum Anda setidaknya 2 liter atau setara dengan 8 gelas sehari.

4. Hindari paparan matahari langsung

Anda mungkin sering mendengar bahwa berjemur sinar matahari sangat baik untuk mengoptimalkan kadar vitamin D dalam tubuh.

Namun, bukan berarti Anda boleh terus berjemur dalam waktu lama di bawah terik matahari langsung tanpa perlindungan apa pun.

Paparan sinar UV yang berlebihan dapat merusak sel-sel kulit dan memicu pertumbuhan kanker.  

5. Rawat kulit dengan baik

Hindari menggosok kulit dengan kasar atau menggaruk terlalu kuat menggunakan tangan, handuk, apalagi scrub. Hal ini dapat membuat kulit menjadi kering dan lecet.

Untuk mengurangi rasa gatal, Anda bisa menepuk-nepuk kulit dengan handuk dan air dingin secara lembut.

Selain itu, hindari penggunaan sabun yang mengandung pewangi, alkohol, dan deterjen karena dapat menghilangkan kelembapan alami kulit.

6. Tidur cukup

cara mengencangkan kulit tubuh dengan pelembap

Waktu tidur Anda merupakan saat yang tepat bagi sel-sel kulit untuk memperbaiki diri dan mengisi kembali kelembapan kulit.

Untuk itu, sebaiknya cukupi kebutuhan tidur Anda sekitar 6 – 8 jam sehari.

Anda yang mendapatkan tidur cukup secara rutin berpeluang mengalami pemulihan lapisan pelindung kulit sebanyak 30% lebih tinggi dibandingkan jika kurang tidur.

Itu artinya, tidur cukup dapat membantu Anda mewujudkan keinginan untuk memiliki kulit sehat dan terjaga kelembapannya.

7. Gunakan bahan alami

Selain melakukan kebiasaan-kebiasaan seperti di atas, Anda bisa menjaga kelembapan kulit dengan menggunakan bahan-bahan alami, seperti:

Bahan tersebut bisa Anda olah menjadi masker atau mengoleskan secara langsung ke kulit secara rutin.

Meski begitu, jangan lupa untuk memperhatikan jenis kulit Anda sebelum menggunakan bahan alami di atas. 

Pasalnya, beberapa orang mungkin dapat mengalami reaksi alergi atau iritasi kulit karena alergi dengan bahan tersebut.

8. Menerapkan pola hidup sehat

Pola hidup sehat juga dapat mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk kesehatan kulit Anda.

Ketimbang mengonsumsi makanan berlemak dan mengandung gula atau garam tinggi, cobalah beralih mengonsumsi makanan sehat yang kaya zat gizi untuk membantu menutrisi kulit.

Perbanyak makan buah-buahan dan sayur yang memiliki kandungan air dan vitamin tinggi untuk menghidrasi kulit dan membantu menjaga kelembapannya.

Selain beberapa cara di atas, Anda mungkin tertarik untuk melakukan perawatan kulit dengan menggunakan produk skincare tertentu.

Pastikan Anda memilih produk yang sesuai dengan tipe kulit dan berkonsultasi dengan dokter bila diperlukan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 02/02/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan