Keduanya merupakan jenis obat tradisional yang belum terbukti keamanannya berdasarkan uji klinis.
Bukti yang menunjukkan khasiat OHT hanya terdapat pada eksperimen hewan percobaan.
Hasil percobaan inilah yang sering kali dijadikan dasar bahwa obat alami dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Padahal, efek penggunaan obat pada hewan belum tentu sama pada manusia.
Sementara itu, jamu yang biasanya menggunakan racikan resep turun temurun tidak memiliki dosis dan indikasi yang pasti.
Jamu bisa menimbulkan manfaat dan risiko efek samping yang berbeda untuk setiap orang.
Apa kegunaan obat herbal?
Buku berjudul Herbal Medicine yang diterbitkan oleh CRC Press/Taylor & Francis, menyebutkan bahwa kegunaan atau manfaat utama obat tradisional adalah sebagai promosi kesehatan dan terapi untuk kondisi kronis.
Seseorang juga mungkin menggunakan pengobatan herbal ketika pengobatan konvensional dirasa tidak efektif untuk mengatasi penyakit tertentu, seperti kanker stadium lanjut dan penyakit menular baru.
Selain itu, rempah-rempah sering kali digunakan sebagai pengobatan tambahan penyakit akut dan kronis, seperti:

Tak sedikit pula orang yang menggunakan cara atau obat tradisional, seperti tanaman herbal, untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
Banyak orang percaya bahwa obat herbal selalu aman dan bermanfaat. Namun nyatanya, obat herbal tidak selalu melalui pengujian, seperti obat medis.
Artinya, obat-obatan alami tidak selalu terjamin keamanan dan keampuhannya dalam melawan penyakit.
Oleh karena itu, Anda perlu mengamati dengan cermat asal-usul obat alami sebelum memutuskan untuk menggunakan atau meminumnya.
Bagaimana cara memilih obat tradisional yang aman?
Anda dapat menggunakan obat-obatan herbal bersamaan dengan obat-obatan medis, tetapi mungkin berisiko mengakibatkan efek samping tertentu.
Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan kepada dokter Anda sebelum memutuskan untuk minum obat tradisional.

Berikut ini adalah tips yang bisa Anda lakukan untuk memilih obat herbal yang aman untuk dikonsumsi:
- Pelajari obat-obatan herbal yang ingin Anda konsumsi dengan sebaik-baiknya. Konsultasi dengan dokter dan cermati kemasan obat-obatan yang akan Anda beli.
- Jika Anda membeli obat tradisional di pasaran, ikuti petunjuk pemakaian pada kemasan dan konsumsi obatnya sesuai dengan dosis yang ditentukan.
- Carilah bantuan profesional atau ahli yang punya pengetahuan mumpuni dalam hal obat-obatan tradisional.
- Perhatikan gejala efek samping setelah minum obat tradisional. Segera hentikan penggunaan obat jika mengalami gejala yang mengkhawatirkan.
- Waspada gejala alergi yang mungkin ditimbulkan setelah minum obat tradisional.
Tak lupa, Anda juga perlu mencermati hal-hal berikut ini pada label kemasan:
- Adakah kontraindikasi dan larangan?
- Seperti apa cara pakai atau minum yang benar?
- Adakah batasan dosis obat tradisional per harinya?
- Apa saja bahan aktif yang mungkin ada dalam obat herbal tersebut?
- Apakah Anda memiliki alergi terhadap salah satu dari komposisi yang tertera?
- Apakah dokter melarang Anda untuk mengonsumsi salah satu bahan karena kondisi kesehatan yang Anda miliki saat ini?
- Adakah pantangan makanan, minuman, obat-obatan, dan aktivitas yang harus Anda hindari sewaktu minum obat herbal tersebut?

Pastikan produk herbal yang ingin Anda beli memiliki izin edar dari BPOM.
Untuk memastikan keasliannya, Anda dapat mengecek nomor obat yang tercantum di tautan berikut http://cekbpom.pom.go.id/.
Klik di sini untuk melihat daftar lengkap obat tradisional yang diakui BPOM. Sementara ntuk daftar obat-obat tradisional yang telah ditarik dan dilarang edar, Anda bisa kunjungi laman BPOM ini.
Anda perlu memastikan herbalis yang meracik obat tradisional Anda sudah memiliki izin praktik dan terdaftar resmi di Dinas Kesehatan.
Apa saja efek samping obat ini?
Produsen obat herbal memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa klaim yang mereka buat tentang produknya tidak salah atau menyesatkan.
Klaim tersebut pun perlu didukung oleh bukti yang memadai. Namun, mereka tidak diwajibkan menyerahkan bukti ini ke BPOM.
Oleh karena itu, meski terbuat dari bahan alami, banyak herbal yang mengandung senyawa kimia alami berpotensi menimbulkan risiko efek samping merugikan.
Efek samping yang mungkin terjadi akibat konsumsi obat alami, antara lain:

Reaksi di atas dapat Anda rasakan dalam tingkatan yang ringan hingga parah.
Jurnal Clinical Medicine menemukan efek samping parah yang ditimbulkan akibat konsumsi obat herbal meliputi:
- kerusakan hati atau ginjal,
- perforasi usus,
- kasinoma,
- koma, dan
- kematian.
Perlu diingat, BPOM telah menegaskan bahwa tidak ada jamu, herbal, maupun obat tradisional yang dapat menggantikan kemoterapi atau prosedur lainnya untuk menyembuhkan kanker.
Walau aman, tak semua orang boleh minum obat-obatan ini
Obat herbal biasanya baru memberikan manfaat jika Anda minum rutin dalam jangka panjang.
Hanya saja, jangan lupa perhatikan dosis dan waktu penggunaan jamu jika Anda sedang menggunakan obat lain.
Anda tidak boleh minum obat alami sebelum obat medis untuk menghindari risiko interaksi senyawa kimia. Sebaiknya konsumsi obat herbal 1-2 jam setelah obat medis.
Jamu atau racikan herbal berguna untuk menjaga kesehatan, pemulihan penyakit, atau menurunkan risiko dari penyakit, bukan untuk menyembuhkan.
Jadilah konsumen yang cerdas dan pilah-pilih mana obat alami yang aman untuk dikonsumsi. Jangan terbutakan oleh rayuan iklan yang bombastis.