Berikut ini adalah tips yang bisa Anda lakukan untuk memilih obat herbal yang aman untuk dikonsumsi:
- Pelajari obat-obatan herbal yang ingin Anda konsumsi dengan sebaik-baiknya. Konsultasi dengan dokter dan cermati kemasan obat-obatan yang akan Anda beli.
- Jika Anda membeli obat tradisional di pasaran, ikuti petunjuk pemakaian pada kemasan dan konsumsi obatnya sesuai dengan dosis yang ditentukan.
- Carilah bantuan profesional atau ahli yang punya pengetahuan mumpuni dalam hal obat-obatan tradisional.
- Perhatikan gejala efek samping setelah minum obat tradisional. Segera hentikan penggunaan obat jika mengalami gejala yang mengkhawatirkan.
- Waspada gejala alergi yang mungkin ditimbulkan setelah minum obat tradisional.
Tak lupa, Anda juga perlu mencermati hal-hal berikut ini pada label kemasan:
- Adakah kontraindikasi dan larangan?
- Seperti apa cara pakai atau minum yang benar?
- Adakah batasan dosis obat tradisional per harinya?
- Apa saja bahan aktif yang mungkin ada dalam obat herbal tersebut?
- Apakah Anda memiliki alergi terhadap salah satu dari komposisi yang tertera?
- Apakah dokter melarang Anda untuk mengonsumsi salah satu bahan karena kondisi kesehatan yang Anda miliki saat ini?
- Adakah pantangan makanan, minuman, obat-obatan, dan aktivitas yang harus Anda hindari sewaktu minum obat herbal tersebut?

Pastikan produk herbal yang ingin Anda beli memiliki izin edar dari BPOM.
Untuk memastikan keasliannya, Anda dapat mengecek nomor obat yang tercantum di tautan berikut http://cekbpom.pom.go.id/.
Klik di sini untuk melihat daftar lengkap obat tradisional yang diakui BPOM. Sementara ntuk daftar obat-obat tradisional yang telah ditarik dan dilarang edar, Anda bisa kunjungi laman BPOM ini.
Anda perlu memastikan herbalis yang meracik obat tradisional Anda sudah memiliki izin praktik dan terdaftar resmi di Dinas Kesehatan.
Apa saja efek samping obat ini?
Produsen obat herbal memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa klaim yang mereka buat tentang produknya tidak salah atau menyesatkan.
Klaim tersebut pun perlu didukung oleh bukti yang memadai. Namun, mereka tidak diwajibkan menyerahkan bukti ini ke BPOM.
Oleh karena itu, meski terbuat dari bahan alami, banyak herbal yang mengandung senyawa kimia alami berpotensi menimbulkan risiko efek samping merugikan.
Efek samping yang mungkin terjadi akibat konsumsi obat alami, antara lain:

Reaksi di atas dapat Anda rasakan dalam tingkatan yang ringan hingga parah.
Jurnal Clinical Medicine menemukan efek samping parah yang ditimbulkan akibat konsumsi obat herbal meliputi:
- kerusakan hati atau ginjal,
- perforasi usus,
- kasinoma,
- koma, dan
- kematian.
Perlu diingat, BPOM telah menegaskan bahwa tidak ada jamu, herbal, maupun obat tradisional yang dapat menggantikan kemoterapi atau prosedur lainnya untuk menyembuhkan kanker.
Walau aman, tak semua orang boleh minum obat-obatan ini
Obat herbal biasanya baru memberikan manfaat jika Anda minum rutin dalam jangka panjang.
Hanya saja, jangan lupa perhatikan dosis dan waktu penggunaan jamu jika Anda sedang menggunakan obat lain.
Anda tidak boleh minum obat alami sebelum obat medis untuk menghindari risiko interaksi senyawa kimia. Sebaiknya konsumsi obat herbal 1-2 jam setelah obat medis.
Jamu atau racikan herbal berguna untuk menjaga kesehatan, pemulihan penyakit, atau menurunkan risiko dari penyakit, bukan untuk menyembuhkan.
Jadilah konsumen yang cerdas dan pilah-pilih mana obat alami yang aman untuk dikonsumsi. Jangan terbutakan oleh rayuan iklan yang bombastis.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar